Hujan masih menemani malam ini ketika pria bertubuh besar tidak dengan sengaja menubrukkan dirinya kepada seorang gadis di sebelahnya. Dante memang senang merisak teman-temannya karena nyatanya mereka mudah tersulut emosi dan akhirnya ikutan membalas. Bukan berarti itu serius. Mungkin itu cara mereka untuk menunjukkan sayang satu sama lain.
"Yakh, Dante! Udah dulu." Seraknya suara Maria seakan tidak menghentikan keduanya. Dante masih saja merisak Maria. Seolah-olah itu bukan masalah.
Kebetulan, Evita yang ada di sekitar mereka hanya bisa menghelakan napas panjang. "Woe gendut. Diam dulu kau, anjing. Capek kali aku ya, bangsat!" Tentu saja dengan teriakan melengkingnya. Eh, itu sudah biasa terdengar oleh mereka.
Seketika Dante berhenti dan hanya melihat Maria penuh kesal. Selalu begitu. Ada tameng yang membuat ia tidak bisa apa-apa.
Begitu.
Sudah. Begitu saja.
Lupakan.
Fin~
YOU ARE READING
31 DAYS WRITING CHALLENGE 2018
AléatoireIni challenge untuk menulis selama 31 hari. Dengan beberapa ketentuan seperti berikut. 1. Menulis sebuah drabble, cerita bersambung, puisi ataupun jenis karya sastra lainnya. Dengan jumlah kata 100-300 kata. Tidak boleh lebih ataupun kurang. 2. Kary...