Sebuah Film

7 3 0
                                    

Pernah tahu ada rasa bernama cinta? Saat itu, untuk pertama kalinya, aku mempertanyakannya. Bukan dia tapi justru diriku.

Tidak pernah terbayangkan oleh ku untuk bisa jatuh kepada dia. Sejujurnya, tidak. Seperti redutnya buah durian, begitupun diriku. Dan hari itu, aku sadar, tidak ada celah barang sedetik buat aku kembali.

"Pilihannya hanya ada dua. Kamu pergi atau aku?"

Kalau ditanya 'menyesalkah?' Jawabanku tentu tidak. Untuk apa? Toh, dia sudah memilih jalannya. Hidup penuh pilihan. Jika bukan aku maka kamu. Hanya ada dua. Bukan tiga atau empat pilihan. Seharusnya aku paham saja.

"Senang bertemu denganmu." Hanya sebaris kata itu yang mampu aku katakan. Itu sudah menjawab segalanya. Bahkan perpisahan itu.

FIN~

31 DAYS WRITING CHALLENGE 2018Where stories live. Discover now