4

407 19 1
                                    

Ini hari terburuk sepanjang sejarah hidup seorang Kiran. Lebay. Biar hiperbola, sebut aja kayak gitu. Dan bad day ini hanya disebabkan oleh satu orang aja.

Dia!

Orang gila yang sedang memasang muka polos ini!

Saat ini aku dan Romeo sedang ada di ruang tamu. Duduk diantara air yang mengalir di sudut dekat jendela.
Aku, Romeo, dan laki-laki yang mirip Romeo tapi bukan Romeo.

Ngomong-ngomong, menurut insting seorang Kiran, dia adalah Kakaknya Romeo. By the way dia orang yang sama dengan yang menyambut mobil Romeo dengan baju sekolah acak-acakan sambil mengetuk kaca tadi.

Hebatnya. Si Romeo tampak acuh, langsung menginjak gas biar Kakaknya terjatuh.

Untung sih, nggak jatuh beneran. Cuma secara samar aja aku bisa denger Kakaknya Romeo meneriakkan sumpah serapah.

“Jadi... dia siapa?” Kakak Romeo membuka pembicaraan.

“Pacarku.” jawab Romeo cengar-cengir.

“Namanya?” tanya Kakak Romeo lagi memastikan.

“Jiran.”

Kiran!

Dengan percaya dirinya Romeo menjawab. Aku hanya bisa menepuk dahi.

“Kamu pacarnya Romeo?” Kakak Romeo bertanya padaku.

“Bukan.” jawabku jujur karna nyatanya memang begitu.

“Dia pacar kamu Romeo?”

“Iya.” Romeo menjawab dengan senyum lebar.

“......”

Kami hening cukup lama karena jawaban yang ada sepertinya perlu dimusyawarahkan terlebih dulu.

Tapi berhubung aku sadar diri. Diantara muka polos Romeo versus muka biasa aku. Jelas yang bakal dipercaya Romeo. Jadi, mending aku pasrah aja.

“Romeo~~Mama bawa—” seorang wanita muncul dari pintu. Saat melihatku dia langsung menghentikan ucapannya dan menarik kerah Kakak Romeo. “Anak siapa lagi kamu culik!?”

“Eh, Ma...”

“Bosen sama yang cantik, sekarang sama anak rajin.”

Aku menyerup jus yang udah disediakan di depan meja. Jadi aku nggak masuk kategori cantik dan malah anak rajin, nih?

“Mama ngomong apaan sih. Dia itu nggak cantik. Nggak mungkin lah aku pacaran sama yang nggak cantik.”

Maaf deh, karena aku nggak cantik. Aku menyerup jus jeruk lagi.

“Eh, kamu—”

Baru saja mau meminta Romeo untuk mengatasi masalah keluarga itu, dia malah menonton saja dengan popcorn yang entah darimana didapatnya.

Keluarga ini... bener-bener nggak beres.

“Dia pacar Romeo, Ma.” Romeo baru menjelaskan saat kakaknya hampir tercekik mati.

Dan aku nggak habis pikir gimana satu coca cola begitu aja ada disebelah popcorn-nya.

“HAH!?!”

Mamanya Romeo melepas cekikan leher Kakak Romeo. Otomatis Kakak Romeo langsung tak sadarkan diri.

Aku menyerup jus yang udah hampir habis. Aku mau pulang.

Mama Romeo bilang ini adalah kali pertamanya Romeo bawa pulang anak perempuan. Makanya, dia langsung menuduh Kakak Romeo alias Erick—fix, orang tua Romeo itu penyuka disney—membawa pacarnya yang kesekian.

Comedic Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang