" Ha'ah s-saya rabun " balas dia tersekat-sekat . Aku mengusutkan rambut aku . Rimas . Geram . Semua ada .
" Ok lah kalau macam tu btw nak aku tolong sapu ubat tak ? " aku cuba bernada prihatin . Dia mengangguk perlahan lalu menunduk .
" Kejap " aku menghampiri almari yang memang khas untuk barang-barang perubatan dan first aid . Aku mengambil mask mulut lalu memakainya . Dia hanya diam sambil memerhati gerak geri aku .
" Bak sini lengan kau " dia menghulurkan tangannya tanpa banyak bunyi aku menariknya supaya cepat sedikit sampai kat aku .
" Hurm luka kau tak teruk sangat cuma luka-luka je kalau rumah kau ada ubat sapu untuk parut kau kena letak sebab benda ni boleh jadi parut " aku menasihati dia seperti seorang Docter . Dia tergelak kecil .
" Pahal kau gelak ? "
" Awak macam seorang Docter " ayat dia cliche' gila fikir sweet lah . Tapi benda ni lah yang buatkan aku terdiam sebab malu + geram .
" Memang lah sebab bila besar nanti aku nak jadi Docter " balas aku sambil mata fokus pada lengan dia . Bambam mengangguk .
" Tapi aku just nak cakap satu benda ni " aku sengaja memberhentikan kata-kata aku bagi dia rasa tertunggu . Dia masih setia mendengar
" Jangan ingat aku dah buat baik dengan kau aku akan selamanya baik eh ? Kau masih alat permainan aku lagi " balas aku sambil membalut lengan dia . Dia mengangguk dengan lemah .
" Okey dah siap jom balik kelas or kau nak stay sini? " aku menyoal sambil mengemas alatan yang bersepah sebab aku jatuh kan .
" B-balik kelas " dia masih dengan gagapnya . Aku mengangguk lalu memimpin tangan dia sehingga ke kelas . Dan ramai lah mata tajam yang pandang ke arah aku .
" Haih susah betul kalau dah tolong orang hot ni " aku menyindir sambil menjeling mereka yang menjeling aku . Dan ada jugak yang aku tunjuk penumbuk .
" Ok dah sampai " Aku melepaskan tangan aku dari lengan dia dan terus ke tempat aku . Kawan-kawan aku memandang aku tidak percaya .
" Weh , kau gila ke siot ? " soal kawan aku Im Nayeon . Aku menggeleng . Kau dah lama kawan dengan aku boleh pulak kau tanya aku gila ke tak . The fish ?!
" Kau dengan Nerd tu ada apa-apa ke ? Asal kau sengih-sengih macam nenek jiran sebelah rumah aku ? " soal Tzuyu pulak . Hanak taiwan ni kan .
" No !! " aku membantah sekeras-kerasnya . Sana memusingkan kerusinya menghadap kami bertiga .
" Habistu asal kau pegang lengan dia macam pengantin baru ? " soal Sana sambil tersenyum sinis . Aku membuat gaya ingin menumbuk dia .
" Kalau sekali penumbuk ni masuk dalam mulut kau mesti gigi kau hancur berderai macam rumah lama jiran aku " aku mengacukan penumbuk tepat didepan mukanya .
" Rilex lah kau kecoh pahal ? " kalini giliran Momo menoleh ke arah aku . Aku menggulingkan biji mata dan terus meletakkan kepala atas meja mengantuk .
KRUKK KRUKK
" Nah " tiba-tiba satu suara menyapa aku . Aku mengangkat muka dan dapat aku lihat muka dia sedang tersenyum ke arah aku sambil menghulurkan sebungkus roti .
Aku menyambut .
" Ucap lah terima kasih " arah Sana yang mula cemburu melihat aku dengan dia bertatapan beberapa saat .
Aku menggulingkan biji mata .
" Nayeon cakapkan "
" Terima kasih , Nerd "
Dia tersenyum lantas berlalu ke tempat duduknya . Sana juga membuat perkara yang sama . Apa masalah minah ni ?
" Sana !! Kau pehal doh ? " soal Tzuyu separuh menjerit . Sana tidak menoleh tapi hanya menggeleng lalu keluar dari kelas .
" Aku rasa ada something wrong "
" What ? "
" I think Sana like that Nerd Boy "
" What ?! "
Tercekik aku .
YOU ARE READING
[C]Nerdy Boy✔
Fanfiction[ C O M P L E T E ] +Seketul jejaka Nerd yang digilai ramai Gadis+ start-15 December 2018 end-7 February 2019 Kim Seolhyun Bambam