Bagian 5

4.5K 458 32
                                    

Aloha! Update malem-malem lagi huehehe:v
Chapter kali ini 1,2 K + words. Jadi baca pelan-pelan dan cari posisi nyaman.
Selamat membaca! Relax ok!
Dan juga, typo sesungguhnya adalah seni dalam suatu karya~






Jika kemarin hari Minggu maka esoknya adalah hari Senin.
Yup! Hari menyebalkan bagi kebanyakan orang. Dan Jimin termasuk dalam kebanyakan orang tersebut. Dia harus masuk kuliah, dan jadwal kuliahnya hari ini di pagi hari yang mengharuskan Jimin untuk bangun pagi tentu saja.

Jimin sudah siap dengan perlengkapan kuliahnya, ia sudah mau berangkat, namun satu suara khas orang baru bangun tidur menghentikan langkahnya.

"Berangkat, Hyung?"

"Hmm, ada jadwal pagi."

Jungkook langsung membuka matanya, lalu melirik jam di sudut kamar.

07.45 KST

"Aku anter."

"Eh, No no no!" tolak Jimin ribut, "Ini dah mau telat, aku masuk jam 8."

"Justru itu, kalo naik bis telat. Sekarang masih rame-ramenya."

"Ck, gausah, Kook," Jimin tetap bersikeras.

"5 menit," Jungkook bergegas bersiap-siap.

Jimin hanya menghela napas, ia menunggu Jungkook sambil duduk di sofa dekat jendela. Ia melihat ke luar dan benar saja, di jalan sangat ramai. Yah, jam segini memang ramai-ramainya.

Cekrek.

Jimin menoleh, 'Seperti suara potretan(?)' namun ia hanya melihat Jungkook yang tengah memasukkan HPnya ke saku celananya.

"Yuk!"

"Oh, udah? Ayo."

Lalu mereka berdua melangkah menuju garasi kost-kostan. Jimin menunggu di depan pagar sedangkan Jungkook mengambil motor ninjanya.

"Nih," Jungkook berhenti di depan Jimin dan memberinya helm. Jimin segera naik setelah memakai helm yang diberikan Jungkook.

"Pegangan yang kuat, kita ngebut, Hyung."

Jimin hanya menurut dan mengeratkan pegangannya ke bahu Jungkook. Dan tidak lama setelah itu Jungkook benar-benar tancap gas. Motor yang ditumpangi Jimin dan Jungkook meliuk-liuk lincah di jalanan kota Seoul yang ramai ini. Jungkook tidak bercanda, dia benar-benar ngebut. Jimin hanya bisa berdoa akan keselamatannya dan memejamkan mata. Ia takut, sungguh.

Setelah 7 menit, motor yang mereka tumpangi sampai di Bangtan University. Jimin turun, memberikan helmnya pada Jungkook, lalu tersenyum. Jungkook tentu menerima helmnya dengan tersenyum juga dong. Namun...

Plak!

"Jungkook pabo! Pabo! Pabooo!!"

"Aduh, Hyung! Sakit!"

Iya, kepala Jungkook dipukuli dengan brutal oleh Jimin, bagaimana tidak? Perjalanan biasa menggunakan motor ke Universitas mereka itu setidaknya memakan waktu 20 menit, dan tadi hanya 7 menit. Kalian bayangkan saja seperti apa kecepatan Jungkook mengendarai motornya. Jantung Jimin rasanya mau lompat tahu. Huh.

Dirasa sudah puas, Jimin berhenti memukuli Jungkook. Sedangkan Jungkook hanya merengut sambil mengusap-usap kepalanya. Kasihan sih sebenarnya. Tapi Jungkook harus mendapatkan pelajaran, itu pemikiran Jimin.

"Udah? Kamu tahu? Jantungku tadi kayak mau loncat. Gila, itu cepet banget Jungkook. Kamu mau aku mati awal ha?!"

Jungkook meringis, "Tapi kan Hyung jadi ga telat. Lagian mana mungkin Hyung mati, aku ahli ya tadi!"

Cutie Sunbaenim [KOOKMIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang