Sudah seminggu semenjak Jimin dan Jungkook berbaikan. Namun, tidak dengan Taehyung. Anak itu entah mengapa masih tetap mengawasi Jungkook. Sebenarnya itu membuat Jimin risih dan tidak enak dengan Suga Hyung, tapi mau bagaimana lagi. Taehyung kan sahabatnya. Iya kan?
Hmm, kalo boleh jujur sebenarnya Jimin capek. Masa kemana-mana harus lapor Taehyung, kan gak lucu banget ya. Emang Jimin anak kecil hah? Belum lagi masalah lain yang bikin Jimin tambah pusing. Tugas kuliah misalnya? Jimin rasanya ingin menghilang saja! Biar bisa istirahat! Tapi, apa boleh buat. Kehidupan memang harus dijalani bukan?
Sekarang Jimin dan Jungkook masih sarapan di kantin. Tadi Jimin memang sedang males bikin sarapan. Makanan di kantin mereka lumayan lah, harga sama rasanya pas buat anak kuliahan.
Nah, sandwich aja cukup lah buat sarapan mereka. Mereka makan dengan tenang sebelum..."Kookie~"
Nah, coba tebak suara siapa itu. Pasti dah tau kan kalian? Dia juga salah satu dari sekian masalah yang bikin Jimin pusing setiap harinya. Eh, kenapa Jimin pusing ya? Dia kan bukan siapa-siapanya Jungkook, ngapain masalah ini dipusing-pusingin. Iya kan?
Jimin melirik Jungkook yang berada tepat di depannya sekilas. Jimin kaget, Jungkook tidak merespon? Biasanya kan fine fine aja. Kok ini...
"Ngapain ke sini, Noona?"
Yah..itu lebih ke pernyataan si daripada pertanyaan. Jungkook...datar. Itu pikiran Jimin sekarang. Sedangkan Jieun tampak kaget.
Jungkook tersenyum tampan. Bukan, bukan kepada Jieun. Tapi kepada Jimin. Jimin yang merasa ditatap pun mengalihkan pandangannya sambil mengerutkan dahi bingung seperti berkata 'Kenapa?'. Jungkook yang paham pun langsung mengambil tindakan, ia mengangkat tangannya lalu mengusap krim di sudut bibir Jimin lalu menjilat jarinya yang terkena krim itu. Kutegaskan, men-ji-lat-nya.
"Manis."
Jimin melotot kaget -bagi Jungkook itu sangat imut- lalu segera menundukkan wajahnya yang mulai memerah. Jungkook pun tertawa melihat respon Hyungie-nya itu. Menurutnya itu sangat lucu. Ia sampai lupa jika masih ada setan di sampingnya.
Benar kan? Katanya kalo berduaan yang ketiganya setan. Agree with me? Pft--
Jieun berdecih pelan. Merasa tidak digubris. Ia melihat segelas teh panasnya -yang tadi dibawanya saat ke meja Jungkook dan Jimin- yang masih utuh. Ide licik terlintas di otaknya.
"Ih Jungkook! Kok aku dicuekin, sih!" Jieun menggoyangkan lengannya di lengan Jungkook hingga menyenggol gelas teh panasnya. Dan...
"Aw! Ssh.."
...'perfect!' batinnya dalam hati.
"Ups! M-maaf, aku tidak sengaja!"
Jungkook menggeram marah. Ia tidak menyangka Jieun akan senekat ini. Jungkook tidak bodoh, itu pasti disengaja. Ia menghentakkan lengannya hingga tangan Jieun terlepas dari lengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cutie Sunbaenim [KOOKMIN] ✔
Fanfiction"Jungkook~" "Kook~" "Kookie ish!" "Apasih hyung?" Kisah seorang anak kuliahan yang 'kebetulan' satu kos-kosan bersama sunbaenimnya di kampus. ⚠BxB! ⚠Jimin bot! Jungkook top! ⚠Kookmin! Jangan salah lapak! Gak suka gak usah baca :) -chi