#31 . Menentukan Pilihan

519 44 0
                                    

S: Ted, apakah kamu menyadari aku termasuk ke salah satu jenis manusia yang cukup sulit menentukan pilihan?

Ted: Hmm. Sepertinya aku menyadari hal itu, S. Sebetulnya kamu cukup tegas pada apa yang kamu mau, tapi dalam beberapa hal saat menentukan pilihan kurasa kamu terlalu memikirkan banyak pertimbangan.

S: Ah, iya, kamu betul, Ted. Aku memikirkan begitu banyak pertimbangan.

Ted: Kamu melihat begitu banyak sudut pandang, dari satu hal yang kamu pikirkan bisa bercabang dan beranak-pinak menjadi banyak hal, baik dan buruk pun menjadi peluang.

S: Aku cukup terbuka pada berbagai kemungkinan. Kalau sesuatu nggak menjadi A, maka bisa menjadi B, atau yang lainnya.

Ted: Kamu terbiasa nggak ingin memaksakan kehendak sebab kamu tahu ada hal-hal yang memang nggak bisa dipaksakan.

S: Banyak hal tentang hal itu, Ted.

Ted: Hmm, yaa. Mungkin kamu tampak nggak tegas pada banyak hal, padahal bukan seperti itu yang kamu maksud. Kamu keras kepala, S, astaga!

S: Aku keras kepala untuk kepentingan dan kebutuhanku sendiri, Ted.

Ted: Aku tahu tentang itu. Dan untuk kepentingan bersama atau orang lain, menurutku kamu cukup luwes, S. Kamu membuka banyak kemungkinan, benar katamu tadi. Mereka yang nggak mengenalmu dengan baik, tidak akan melihat betapa kamu sangat keras kepala.

S: Terkadang aku berpikir apakah aku nggak cukup tegas saat menentukan pilihan, Ted. Padahal seseorang sangat butuh ketegasan saat menentukan sesuatu. Tetapi isi kepalaku menolak. Sebab saat harus memutuskan sesuatu, saat itu pula kepalaku menemukan banyak kemungkinan, sehingga aku selalu butuh waktu untuk menyeleksi hal-hal apa yang bisa dijadikan opsi atau pilihan. Dari sekian banyak kemungkinan yang muncul, aku akan memilahnya menjadi lebih sedikit hal, kemudian baru bisa aku putuskan baiknya bagaimana.

Ted: Karaktermu yang seperti itu sangat baik, S. Aku lebih menyukai orang-orang yang punya banyak pertimbangan daripada mereka yang tergesa-gesa dan asal memutuskan tanpa memikirkan konsekuensi setelahnya.

S: Baik seperti ini, Ted?

Ted: Yap. Mungkin yang harus kamu latih mulai sekarang adalah mempercepat proses pertimbangan itu, sehingga kamu bisa lebih menghemat waktu. Betul, kan?

S: Saranmu benar, Ted. Aku harus mulai belajar tentang efisiensi waktu dalam memutuskan sesuatu. "Overthinking"-ku bekerja pada begitu banyak hal.

***

Temu Wicara #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang