i just wanna say

59 7 0
                                    

Besoknya,
Dengan hujan yang semakin membasahi tanah di sekolah. Aku merenung sebentar. Berfikir yang tidak penting. Berhayal sedikit tentang masa depanku,menghayal sudah jadi kebiasaanku sejak aku dilahirkan.

Ditengah lamunan ku sambil menatap lapangan basket yang dibasahi hujan. Lagi lagi pandangan ku teralihkan. Itu laki laki kemarin. Ya. Dia yang sudah membuatku tiba tuba memiliki perasaan aneh,perasaan tak terduga. Tidak tau kenapa tapi dia sangat keren saat ditatap dari atas.

Seketika aku melebur bersama hujan. Perasaan macam apa ini ya tuhan!. Ini aneh,namun.. Sangat ingin ku bunuh perasaan ini.

Bukan apa apa,ketika aku memperhatikan. Sang pemilik hati juga memperhatikanku,bagimana pipiku tidak tau kenapa berubah warna menjadi merah. Argh!,tidak tau!,aku benci perasaan ini! . Keluhku kepada diriku sendiri.

"kamu gak ke kantin ra?" temanku bertanya.

"sedang tidak mood,duluan aja" sambil melemparkan sedikit senyum yang masam.

"jangan galau galau,nanti pacar lo direbut" desis temanku.

"gue ini jomblo bahagia!" senyum ku lebar namun sedikit tersinggung.

Aku mulai memperhatikan lapangan basket lagi. Namun,yang kuingin lihat malah tidak ada. Mana dia?perasaan tadi masih disitu. Seperti hantu saja",aku kesal sendiri.

"maaf" , suara berat itu membuat ku hampir jantungan.

Itu si lelaki yang ku perhatikan dari tadi!

"a-ah,iya. Cari siap-pa?", demi apapun aku merasakan merinding yang luar biasa,dan jantungku. Kuharap dia sangat baik baik saja.

"bisa tolong pangilkan kevin sebentar,kalau ada" omongnya.

"tunggu sebentar", karena aku murid satu satu yang berada diluar memperhatikan hujan. Mungkin dia tidak punya jalan lain selain menanyakan kepada ku.

"mingyu,dicari temen lo tuh" lelaki dengan tubuh tinggi menjulang itu pun berjalan keluar dengan gagah.

Ngomong ngomong tentang mingyu, aku sangat tidak mengerti kenapa dia bisa banyak penggemar disekolah ini,dari segi apa para perempuan itu memangdang si mingyu. Menyebalkan. Tapi sungguh aku sangat tidak peduli dengan itu. Hanya ingin kalian tau.

Mereka mengobrol hampir 20 menit. Dan aku memutuskan untuk kedalam kelas saja,tidak menguping dan memilih memakan bekal dari rumah dan menulis sajak.
Kira kira seperti ini sajaknya,

Hujan,
Ajari aku sebuah usaha untuk melupakan.
Ini sangat rumit.
Aku yang bahkan tak mengenalnya,
Mulai tak tau malu dan mencintainya.
Hujan,
Cinta ini rumit,rindu itu sulit,betepuk sebelah tangan itu memekik.

Agak menjijikan,namun itulah diriku.
Selalu terinspirasi dengan hujan dan
Senja.

Aku memberanikan diri akhirnya untuk keluar kelas,aku melewati mereka yang mengobrol selama lebih dari 30 menit. Aku tidak mau tau mereka sedang membicarakan apa.

Aku melewati mereka dengan tatapan dingin,dan sedikit gemetar. Tentu saja aku berhasil menyembunyikan semua itu. Niat ku hanya ingin menyusul teman teman yang sedang ada di kantin.

Sumpah,ketika aku selesai melewati mereka
Jantung ku ini seperti ingin meledak. Tidak teratur. Dan sangat menyakitkan jika di deskripsikan.

Beginilah aku yang sudah lama tak jatuh cinta.
Sangat,sangat,sangat kaku.
Maklumkan,ini sudah jalanku.

Di kantin,aku tidak jajan apa apa. Bukan tidak mood,tapi aku ingin berhemat:D. Dan lagi tujuan ku kesana hanya untuk menemui teman teman ku,tidak benar benar ingin membeli sesuatu.

"kalian,liat deh itu geng nya sana. Mereka tuh ke kantin cuma mau tebar pesona" -yuqi.

"sok cantik banget,padahal cuman modal uang" -joy

"kok,kalian julid sih. Udahlah biarin aja" jawabku dengan sedikit penekanan.

"habisnya,mereka ga malu apa. JADI PELAKOR DIMANA MANA!" lami meninggikan suara nya sedikit.

"heh,apalo?!!. Nyindir gue?" jawab jennie dengan muka menantang. Ngomong ngomong jennie salah satu gang sana.

"iya! Kenapa?. Lo merasa ya jadi pelakor? ucap lisa sambil menggebrakan meja kantin.

"kalo ngomong tuh didepan jangan berani nya cuma belakang?" -sana.

Sungguh aku sangat benci situasi macam ini. Apa mereka tidak malu berdebat didepan orang banyak. Ini tidak lucu.

Sampai akhirnya terjadilah perkelahian,jambak jambak kan,saling melototi satu sama lain,dan berbagai macam pemberontakan. Jujur saja,aku sejak tadi hanya memenjamkan mata,dan tidak ingin ikut ikutan melawan.

Sampai akhirnya,lisa tersungkur karena ditinju dan ditendang oleh momo (masih salah satu dari antek antek geng sana).

"aww" lisa merintih kesakitan.

Aku yang daritadi diam melihat mereka pun,akhirnya ikut menggebrakan meja.

"MOMO,SINI LO. BERANI LAWAN GUE, GAYA LO CUMAN BERANI SAMA YANG LEMAH",napasku memburu,aku mengepalkan tangan ku kuat kuat. Sampai tanganku mengeluarkan darah karna kuku yang panjang,melukai telapak tanganku.

Aku tidak tau kenapa kuku bisa patah dan melukai telapak tanganku. Itu benar benar tidak masuk akal,tapi itu benar benar terjadi.

"si sok jagoan akhirnya angkat tangan" bacot momo sambil tersenyum seperti psikopat.

Aku menghampiri lisa,dan memastikan keadaannya.

"lo gak apa apa kan?"

"iya,gapapa" -lisa

Teman teman ku lansung membawa lisa yang tertatih ke ruang UKS.

Suasana kantin itu langsung hening. Dan bodohnya mereka hanya menonton,tanpa ada niatan untuk melerai.

Aku yang terlanjur marah,berjalan cepat kearah momo dan dihajar nya pelipis momo.

Buakhh!

Duakkhh!

"sini lo berdua,maju lo. Kenapa diem aja,hah?!!" sungutku, sambil tersenyum tipis penuh kemenangan.

"stop kalian berdua. Gue bisa bawa kalian semua ke bk kalau kalian ga berhenti"
-jinyoung

Hari ini sana dan geng nya beruntung karena tiba tiba jinyoung datang menghentikan perkelahian kami berdua. Tidak, kami semua. Teman temanku,dengan geng sana.

Apa aku tidak salah liat. Dibelakang jinyoung ada jisung yang sedang melihat perkelahian kami. Aku ingin menangis,ketika orang yang kusukai melihatku berkelahi dengan orang pemberontak seperti sana dan geng nya.

Jinyoung mengenggam tanganku,dan membawaku pergi ke loteng,atap sekolah. Yang sudah dipastikan itu tempat kami sering bercerita.

Hanya ingin kalian tau,jinyoung sudah menjadi temanku sejak kelas 2 sd,dia murid pindahan kala itu dari gangnam ke seoul.

"lo makannya jadi cewek lembut kek sedikit" ucap jinyoung memecah keheningan,sambil mengobati lengan ku yang berdarah dengan obat merah yang dia ambil dari kotak p3k sebelum ke loteng.

"ya,gue ngeliatin aja gitu sahabat gue digebukkin sama orang berengsek"

"ya tapi lo jangan buat tangan lo jadi luka gini. Kan gue juga yang repot mah" -jinyoung.

"yaudah,gausah di lanjutin ngobatinnya"

"paan dah,baper banget. Canda gue mah" jinyoung langsung tertawa melihat tingkahku yang seperti anak tk.

Sampai jumpa lagi🍃❤

Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang