Hujan menyampaikan sesuatu yang tak bisa tersampaikan. Lewat hujan,arti kata cinta lebih bermakna,dari tetesan air yang jatuh ke bumi.
Happy reading:)
Aku terdiam mendengar ucapan jaemin yang keterlaluan itu. Pasalnya,sudah dua kali dia begini kepadaku. Lama lama aku juga merasa risih.
"jadi gimana?" ucap jaemin.
"gimana apanya?" tanyaku balik.
"lo masih suka sama jisung?"
Aku sudah muak sesungguhnya dengan pertanyaan itu,sudah 2 kali dalam sehari ini aku ditanya seperti itu. Dan aku bosan. Dan tentu saja jawaban nya adalah iya.
"kepo banget anda" tapi aku malah menjawab sebaliknya.
Aku tenang saja. Pasalnya,jaemin pasti sudah tau dari jinyoung. Dan jaemin bisa dipercaya.
"nih,cobain. Sambil nunggu jinyoung" jaemin menyodorkan secangkir kopi yang dia bilang itu adalah kopi americano. Dan aku tidak perduli itu jenis apa.
"wahh. Keliatannya enak" kukira seperti itu pada awalnya. Namun..
Aku menyeruput americano milik jaemin,dan yang terjadi adalah..
"wlekkk. Paitttt" ucapku,sambil bergidik merinding. Saking paitnya americano.
"tega lo min sama gue" aku hampir menangis. Karena memang aku tidak suka minum kopi. Jadi aku tidak tau bahwa americano akan sepait itu.
"inyi gimanya" jawabku lagi tidak jelas. Sambil menjulurkan lidahku yang kepaitan. Sungguh,tidak bohong itu sangat sangat pait.
Jaemin hanya terkekeh melihat aku yang sudah menderita gara gara kopi yang ia beri. Kejam memang si jaemin.
"ini minum minum" dia menyodorkan sebotol air mineral untuk aku minum. Agar pait nya tidak terlalu terasa.
Aku hanya menyipitkan mataku sinis. Sambil mengambil air mineral itu dengan sedikit kekasaran.
"puas lo?" sindirku,kepada jaemin.
"kenapa tu orang kek gak minum dari kelas 1 sd" jinyoung datang dan membawa beberapa minuman yang sudah ia pesan tadi.
Aku masih mengatur nafas,agar normal setelah menelan satu tegukan kopi teramat pahit itu.
"dia minum americano" jawab jaemin sambil menahan tawa.
"dih,sok jago. Gue aja ogah kalau disuruh minum minuman kek gitu" sindir jinyoung.
Aku hanya diam tanpa suara. Aku bersuara pun percuma,pasti akan kalah oleh dua orang yang akan terus menerus menyindirku.
Baik jinyoung maupun jaemin. Mereka sama saja. Sama sama gesrek otaknya. Bahkan,mungkin hampir tak punya otak!.
"udah ah,bete gue" jawabku tiba tiba.
Kedua laki laki yang sedang mengobrol tentang pertandingan basket itupun,menengok segara ke arahku.
"kenapa?" -jinyoung.
"gue pulang duluan yak. Kalian disini saja. Lanjutin obrolan nya"
"lo mau naik apa?" ucap jinyoung.
"naik umum lah. Naik apalagi" jawabku,lalu pergi meninggalkan tempat ngopi yang semakin malam,semakin ramai.
Dan tak lupa,membawa minumanku yang sudah dipesan oleh jinyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)
Teen FictionDisini saya akan bercerita bagaimana hujan bisa seindah kala itu. Dan saya ingin menyampaikan sesuatu kepada penggemar hujan.