How can?

22 5 0
                                    

Tak apa apa tak memiliki.
Ini hanya soal waktu.
Perlahan,aku akan melupakanmu.

Happy reading!

Song recommeded (Rain by Taeyon).

✨✨✨

Aku sangat amat ingin menghindar dari jisung,namun jisung malah mengenggam tanganku lebih erat. Terlebih,aku sedang tidak baik baik saja. Kakikku sangat susah untuk berjalan.

"tunggu dulu" dia menahanku.

"lo kenapa ra?hah?gue ada salah apa sama lo?"
-jisung.

Aku masih terdiam dengan ekspresi yang sama. Datar. Habisnya,aku tidak mau orang salah paham lagi dengan kita berdua.

"jawab gue,tolong". Aku menarik jisung tanpa berkata satu patah kata pun kepadanya. Aku membawa nya ke taman,dimana orang orang tidak akan mendengar percakapan kita berdua. Bukannya aku yang menggiring jisung,malah aku yang digiring jisung karena kakikku. Sialan.

"jelasin se-"

"ssttt" jawabku sambil menutup mulut jisung yang tidak bisa diam. Aku heran,dia laki laki terbacot yang pernah aku temui di jagat raya bumi ini.

"lo udah bohong sama gue. Gue gasuka orang orang yang bohong karena alasan tertentu" jelasku pada jisung.

"bohong apaan?kapan gue bohong sama lo" lagi lagi dia tidak bisa mengontrol nada suaranya.

"tu suara apa toa! . Lo udah bohong tentang-"aku menggantung kalimat ku.
Ah enggak,nanti makin panjang urusannya kalo gue bilang yang sesungguh. Biarin dua sejoli itu selesai-in masalah mereka berdua. Gue gamau ikut campur. Batinku.

"apaan?" tanya jisung.

"lo intropeksi diri aja. Gue males jelasin.bye" aku berjalan meninggalkan jisung sendirian di taman yang lega nan luas itu. Aku berjalan sambil menahan tangis. Aku tak sanggup bertatapan muka dengan jisung lagi.

✨✨✨

Pulang sekolah,aku terpaksa harus naik transportasi umum sendirian. Jinyoung yang sedang sibuk sibuknya mempersiapkan turnamen pun tak bisa mengantarku pulang. Walau sebenarnya,dia memaksaku untuk naik taksi. Tapi aku bilang itu pemborosan. Dan teman teman ku yang pulangnya tidak searah denganku. Jadi yaa sendiri saja,intinya.

Akhirnya aku berjalan,dengan kakikku yang pincang. Sambil menendang nendang kerikil dijalan. Tapi Siapa sangka,hujan turun tanpa perintah. Aku bergegas sebisaku untuk menyelamatkan tubuhku dari serangan hujan yang datangnya keroyokan. Kadang aku benci,kadang aku suka.

Tiba tiba scene drama terputar di dalam hidupku. Ada yang tiba tiba memanyungi. Entah siapa yang jelas itu adalah.. Kak doyoung!.

"lo minta bantuan kek ke gue. Kan kita kenal" ucapnya sambil membenarkan posisi tubuhku yang hampir tersungkur karena berusaha untuk berteduh.

"hai kak" jawabku kaku.

"udah,naik mobil gue aja. Gue bawa mobil kebetulan." tawarnya.

"tapi kak ,ga-"

"saya gak terima penolakan apapun" kak doy baru saja memotong kalimatku.

Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang