Bukan untuk memulai. Aku hanya ingin mengakhiri. Semua ini sudah percuma.
Happy reading:)
Song recommended (sing for you by exo)
Jinyoung yang bertanya,tapi aku yang sangat gugup.
"i-itu.." jawabku kebingungan.
Dia masih memperhatikanku dengan sudut pandang yang berbeda. Semacam,tatapan mengintrogasi.
"ini dari siapa?" tanya jinyoung,sambil menatapa lumat lumat surat berwarna putih itu.
Aku sempat bingung mau jawab apa,tapi aku akhirnya berusaha tenang,dan menjelaskan.
"aku juga gatau itu dari siapa,soalnya gaada nama sama sekali. Dan.. Aku juga gatau kenapa dia bisa tau aku" jelasku.
"giman-"
Tiba tiba,rumahku mati lampu,bisa jadi semua rumah memang mati lampu. Mungkin karena efek hujan deras diluar yang semakin lama semakin dar der dor suara gemuruh petir.
"bae..,ini gue takut" sambil meraba raba kasur yang kududuki sekarang.
Dan seketika suara jinyoung tiba tiba menghilang. Keadaan nya sangat gelap,seperti kau berada di dunia lain. Dan aku tidak suka kegelapan,kegelapan mengundang malapetaka.
"bae.. Plis,jangan main main. Ini ga lucu sama sekali" aku hampir menangis.
"jinn,woojin.. Dibawah mati lampu juga?" aku berteriak.
Tiba tiba aku merasakan sesuatu di belakangku. Seperti ada yang berusaha menggapaiku,ditengah gelapnya malam hari.
"dorr!!!!!"
"monyet lo,gue sumpahin monyet lo!!" aku bersumpah serapah,sambil berteriak tidak karuan. Dan bodohnya,aku memejamkan mataku.
"ini gue ini gue" tau taunya jinyoung sudah memegang ponselnya,dan dalam mode senter.
"mampus lu,jadi jelek kayak monyet"
"lah,santai kali buset. Takut amat" jinyoung mengacak ngacak rambutku dengan sengaja dan gemas.
"lu tau sendiri,gue punya trauma sama gelap" kesalku. Dia harusnya mengerti sahabat paling cantik ini.
Jinyoung mengecek stop kontak utama yang berada di depan rumah. Dan benar saja,ini adalah mati lampu bergilir. Semua rumah benar benar padam. Tak tahu sampai kapan.
"gua ngantuk,gua tidur duluan yaa" ucap woojin yang mulai mengantuk.
"ibu bakalan pulang gasih dek?"
"kemungkinan engga,soalnya ya lu liat ndiri. Ini kita lagi mati lampu,mungkin dia nginep lagi dirumah temennya. Gausah ke kamar gue,gue juga udah punya lilin" woojin menjelaskan dengan panjang lebar.
Begitulah ibu,dia tidak pernah mau berhubungan denganku. Meski dalam sebuah pesan,dia sangat benci kepadaku.
Aku dan jinyoung masih diam di ruang tengah. Dengan keheningan dan lilin yang sudah mulai redup,karena kita terlalu banyak diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)
Teen FictionDisini saya akan bercerita bagaimana hujan bisa seindah kala itu. Dan saya ingin menyampaikan sesuatu kepada penggemar hujan.