Saranghae(?)

24 1 0
                                    

Pada Akhirnya perasaan sedalam apapun,
Tidak akan ada gunanya,jika tak diungkapkan.
.
.
.
.
.
.
.

"terlambat juga?"

Aku sedikit kaget dengan suara tersebut,namun aku juga sepertinya kenal dengan suara tersebut.
Aku berbalik perlahan,dan melihat siapa yang mengatakan itu.

Jisung.

Habis sudah.

Dia hanya tersenyum lebar kearahku,sambil memperlihatkan sederet gigi yang berkilau.

"ngapain?" tanyaku.

"terlambat"

"sengaja kan lo?" ge-er ku.

"mana ada,ngapain terlambat disengaja. Apalagi cuman biar sama kayak lo"

"tapi,gue gapernah ngomongin tentang lo terlambat biar samaan sama gue" ucapku.

Setelahnya?kita hanya diam.

Seperti kehilangan arah,Jisung pun mulai berinisiatif.

"nonton yuk!" ajaknya.

"jam segini?,ngga kepagian?" jawabku.

Pasalnya,ini masih jam 9 pagi,matahari pun belum sepenuhnya naik keubun-ubun.

"yaudah deh,yuk",tiba tiba Jisung menarik tanganku,dan entah aku akan dibawa kemana.

Dan,aku hanya diam.

Kita hanya menaiki bus dan melewati 2 halte,dan selalu saja aku ketiduran. Dan sampailah disuatu tempat. Aku tidak tahu menau ini tempat apa. Yang pasti,disini sangat indah saat musim dingin.

"ini menara namsan" ucap Jisung perlahan.

MANA MUNGKIN AKU TIDAK TAU INI,MENARA NAMSAN?!!. AKU BENAR BENAR KAMPUNGAN DAN KURANG PIKNIK.

"iya,gue tau" jawabku berbohong.

Padahal,setiap aku merasa letih aku akan selalu melihat ke menara namsan,sambil berdoa kepada tuhan,semoga semua nya baik baik saja. Tapi,aku sendiri juga belum pernah menginjakkan kakiku disini.

Dasar aku.

"ini terlalu siang emang,tapi kita bisa jalan jalan sampe malem" -Jisung.

Aku ingin menolak,karena harus kerja sambilan. Tapi,jika ditolak aku akan ketahuan.

"gue.."

"sstt,tenang aja. Gakan ada yang marah kok" ucap Jisung.

"hah?!,emang lo tau apaan?" jawabku.

"ngga tau gue,haahaaha" dia tertawa sendirian,dan meninggalkanku begitu saja.

Kita berdua adalah satu satunya anak sekolah disini ,pagi pagi sekali. Bagusnya,tidak banyak turis yang datang hari ini. Mungkin,suhu sekarang bertambah 1 derajat lebih dingin saat ini.

Kami hanya menghabiskan waktu dengan berjalan,lalu membeli cemilan,lalu melihat pemandangan. Sampai akhirnya aku berani mengatakan.

"Jisung,sini deh" panggilku,dengan Jisung yang masih mengamati sesuatu.

"apaan?"

"beli gembok,yuk!" ujarku,exited

Tapi sepertinya Jisung tidak mau,dan aku menuntut dia harus mau.

Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang