Sifat berbeda.

38 5 0
                                    

AKU PENGANGUM MU DALAM DIAM
JANGAN BERI HARAPAN KEPADAKU
JIKA MEMANG NIATMU TIDAK INGIN SINGGAH DIHATIKU.
.
.
.
.

Keesokan harinya ,aku sudah masuk sekolah sseperti biasa. Aku bukan anak cengeng, aku tidak mau ketinggalan pelajaran. Ngomong ngomong kemarin aku dikurung selama 24 jam,dan selama 24 jam itu juga aku tidak makan,minum,dan kegiatan manusia biasa lakukan. Setelah itu jinyoung menceritakan tentang dia pergi kesana dan kemari mencariku. Dia bilang dia hampir gila.

Aku tidak menyangka,lelaki sedingin jinyoung bisa seperti itu. Dan dia bilang juga bagaimana dia bisa menemukan ku di rumahku sendiri,di WC lebih tepatnya. Dia bilang saat bertanya kepada ibuku,ibuku bilang tidak tau. Dan saat kerumah dia melihat pintu rumah tidak dikunci. Dan bla bla bla, sangat panjang lebar dia bercerita dan tidak penting.

~~~~

"lo kemanaaaaa ajaaaa sih ra. Kita khawatir,plis" -yuqi.

"lo kalo sakit,gabisa apa ngabarin kita" -lami

"sesulit itu lo ngabarin ke kita" -wendy

"ya maap,gue lupa. Kan gue lagi sakit" -jawabku. Berbohong (lagi)

"yang penting lo baik baik aja" -joy.

"eh,si lisa gimana keadaannya?" tanyaku.

"dia baik baik aja ko. Tapi harus istirahat beberapa hari. Dann,semenjak hari itu,geng si sana jadi ga gangguin kita lagi" -joy

"bagus deh" jawabku. Dan kita tertawa bersama. Itu sangat hangat untuk hatiku yang sedang terluka.

~~~~

"bagaimana nyonya,sudah baikan?" jinyoung mengaketkan ku yang sedang berjalan sendirian di lorong.

"lo tuh,biasa aja dong. Kaget gueeee ferguso"

"itu perban udah diganti?" sambil menyodorkan perban baru. Dan aku menerimanya.

"emm,makasih" sementara aku yang hanya ber "em",karena jelas belum diganti.

"kan,lo tuh kenapa sih. Sekali aja dengerin apa kata gue,plis" -jinyoung.

Sejenak,aku menghentikan langkahku di lorong sekolah. Karena aku sedang teringat kembali apa yang ibu lakukan waktu itu padaku,anaknya sendiri.

Tiba tiba aku menesteskan air mata di depan jinyoung. Air mata yang berhasil kutahan selama 24 jam,itu memang sangat cengeng. Tangisan ku pecah,tidak tau kenapa. Hanya sangat sakit jika diingat kembali.

"ra. Park yoora!. Lo ke-kenapa?" jinyoung lansung menyadarkan lamunan kelamku.

Saat itu aku benar benar tidak tau kenapa. Tangisan ku pecah. Untung saja saat itu tidak ada siapa siapa,karena murid murid sedang menonton classmeet di lapangan basket. Untunglah.

"bae, sakit bae." aku berkata sambil menangis. Lebih tepatnya benar benar menangis. Terisak. Aku lansung terjatuh dengan keadaan duduk dilantai. Aku tidak tau,ini terlihat sangat cengeng. Jinyoung sudah biasa menghadapi tingkah laku ku yang seperti anak kecil. Dia langsung merangkul ku dengan hangat,dan berkata, "gue tau lo kuat ra".

~~~~

Mataku masih bengkak dan sembab karena tadi baru saja menangis tersedu sedu. Aku sedang berjalan di lorong menuju kelas. Aku berpisah dengan jinyoung,karena dia sedang ada urusan di ruang guru.

Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang