Say it louder!

26 4 0
                                    

Jika boleh meminta jangan pergi. Cukup disini menikmati angin bersama senja. Namun,jika tetap ingin pergi. Aku tak memaksa.
Pergilah sebelum perasaan ini semakin dalam.
Aku percaya, setelah kehilangan pelangi.
Aku masih punya hujan yang setidaknya akan kembali.

Selamat membaca readders yang bijaksana:).

Sepanjang jalan aku hanya melamun,melamun dan melamun. Sepertinya tidak ada hal lain selain itu. Jinyoung membawa ku ke suatu taman di seoul. Aku tidak tau taman apa itu. Aku belum pernah kesana,karena aku sangat jarang keluar rumah. Paling paling hanya ke perpustakan meminjam buku.

"turun,udah sampe" -jinyoung.

"ini taman apaan sih bae?" jawabku bingung sambil garuk garuk kepala yang tidak gatal.

"bacot amat . Yuk sini duduk" jinyoung mengelus pucuk rambutku dan menarik pergelangan tanganku.

"lo disini dulu. gue mau beli sesuatu dulu" dia menyuruhku untuk duduk dibangku dekat taman.

Aku hanya menurut. Harus bagaimana lagi?. Disini sejuk karena pohon pohon disini masih sangat rindang dan alami.

Ketika aku sedang memandangi kakiku dan menendang nendang daun didekatku. Seseorang mengagetkanku.

"dorrrrrr" --

Bisa bisa aku jantungan bila selalu dikagetkan begini.

"loh! Ka doyoung,ngapain ada disini?" terkejut aku terheran heran.

"lo gatau apa ketinggalan jaman sih?!. Wifi disini kenceng banget udah kayak kereta cepat. Yaa ngapain lagi kalau bukan pubg -an" -kak doy.

Ohh jadi ini alasan jinyoung bawa aku kesini. Beuh,emang modus tu anak satu. Aku ber -oh dihadapan kak doyoung.

Ngomong ngomong tentang kak doyoung. Dia sebenarnya kakak kelas ku waktu smp,tapi ternyata dia kakak kelasku juga di SMA jadi kita bertemu lagi. Dan kebetulan jinyoung sangat mengenal sosok doyoung karena mereka tetanggaan sudah hampir 6 tahun. Otomatis mereka sangat dekat.

Kak doyoung anaknya sangat nakal. Tapi dia cerdas. SEKALI. Banyak yang mendambakan untuk jadi pacarnya kak doyoung. Tapi kak doyoung memilih menjomblo saja . Katanya sudah ada seseorang dihatinya.

"sama siapa lu tong kesini?"

Logatnya sangat khas.

"sama jinyoung ,tadi di-. Oh itu jinyoung kak" jawabku saat melihat jinyoung membawa dua eskrim kesukaanku. Green tea.

"loh. Napa lu disini nyet?" -jinyoung menghampiri kami berdua.

"nyopan dikit,gabisa lo?" -doyoung.

"mon maap. Komuknya minta dihujat terus" -jinyoung.

Aku tertawa kecil tanpa ada satu orang pun yang tau kala itu.

"nih" sambil menyodorkan eskrim yang tadi dibelinya.

"buat gue?" -kak doy.

"beli sono sendiri. Capek gue" jawab jinyoung sambil menyuruh menyingkir dari sebelah ku.

Hujan Kala Itu - PARK JISUNG (NCT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang