Chapter 05

3.5K 502 141
                                        


× BAB I ×

[ MADNESS MIND ]
05 ; NEVER I HAVE EVER






08:13 AM, Thursday.
Halsey Brownstone Inn, Brooklyn, Amerika Serikat.

"Jungkook, katakan sekarang juga, apa maksud semua ini?"

Jungkook memalingkan sesaat kepalanya pada sisi kiri—melihat sejenak Min Karen yang berada tepat pada sisinya dengan posisi yang sama; menghimpit seluruh tubuhnya di dinding kamar apartemen milik Karen. Pria itu baru saja kembali pukul delapan pagi dari Boston setelah gagal menjalani misi yang ditugaskan oleh Jimin. Namun siapa yang menyangka kalau pada akhirnya ketidakberhasilan misi ini ternyata cukup membuat Jungkook kalang kabut.

Dan tentunya Jungkook tidak bodoh untuk mengetahui siapa yang menyebabkan keributan di pagi hari saat ini. "Entahlah, sepertinya kita terlalu mudah untuk dimusuhi."

Pagi ini pada pukul delapan lewat tiga belas menit, Jungkook yang baru saja berniat untuk menyantap semangkuk sereal dengan segelas susu yang sudah disiapkan Karen untuknya—seperti rutinitas sebelumnya—harus merelakan jam makan paginya karena tiba-tiba apartemennya baru saja dimasuki beberapa orang yang ia maupun Karen tidak kenal. Dan sialnya, ini pagi hari. Jungkook sedikit ragu jika harus membuat keributan di sekitar apartemen sepagi ini.

Masih dengan dada yang terus naik turun dengan tidak beraturan, Jungkook kemudian membawa ponsel miliknya. Tangannya sedikit bergetar saat layar hologram yang ditampilkan dari ponselnya muncul. Meretas CCTV yang terpasang di setiap sudut apartemen milik Karen mungkin adalah tindakan awal yang bagus untuk melihat jumlah musuh yang sebentar lagi akan dia hadapi. Dan benar saja, layar hologram itu menampilkan lebih dari lima orang yang sedang berniat untuk memasuki apartemen ini. Orang-orang suruhan Kim Taehyung.

"Di mana, Yoongi?" tanya Karen kemudian karena mulai risau.

"Hilang." Jawab Jungkook sekenanya.

Karen yang ada di sisinya hanya mampu tertawa geli dengan hambar sambil membuang muka. "Tidak ada waktu untuk mendengar lelucon murahanmu, Jeon. Dia tadi malam di sini dan tiba-tiba saja kau pulang sendiri dengan membawa segerombolan orang yang entah siapa dan siap membunuh kita berdua. Kau pikir aku tidak tahu kalau dia pergi bersamamu pada pukul dua pagi? Kalian habis melakukan apa?"

Berdebat dengan wanita tipikal Min Karen adalah hal yang paling Jungkook hindari, sebab wanita yang satu ini mempunyai kepala yang keras melebihi batu. Sangat keras kepala dan semaunya. Bahkan lebih keras kepala dari Min Yoongi.

Satu decakan pelan tetapi mampu menarik atensi Karen yang tadinya membuang muka telah berhasil meluncur dari kedua belah bibir Jungkook. "Sudahlah, tidak ada gunanya juga jika aku mengatakan apa yang kakakmu lakukan saat ini. Berterima kasih saja nanti pada kakakmu—terima kasih sudah membuatku repot."

Wanita dengan sepasang netra sebiru lautan itu mencebik dan lalu memutar bola matanya agak kesal. "Oh, baiklah, Tuan Jeon sok pintar Jungkook."

Tadinya, Karen akan benar-benar meninggalkan Jungkook sendiri dan mencari jalan keluar untuk dirinya, tetapi kelima jari milik Jungkook tiba-tiba melingkar pada pergelangan tangannya, pergerakannya yang baru saja akan dimulai tentu saja harus terhenti. Karen stagnan dengan netra yang terus memandang bagaimana kelima jari Jungkook mengikatnya dan sepersekon kemudian pria yang jauh lebih besar dari dirinya itu menariknya—hampir menghapus jarak dan kemudian berbisik, "Diam di sini, aku akan mencoba membuka jalan untuk kita kabur sementara."

Perilaku Jungkook memang berlangsung tak lama, tetapi mampu menghentikan semua fungsi dari tubuh milik Karen. Manik sebiru lautannya hanya mampu melihat Jungkook yang perlahan melepas tautan jarinya di pergelangan tangan miliknya.

[M] FRACTURE TRILOGY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang