× BAB I ×
[ MADNESS MIND ]
01 ; IT'S ALWAYS DARKESTNEW YORK CITY
September 19, 2020
Brooklyn, suatu sore yang mengigil.
Pria bersurai blonde itu terus berjalan-membungkuk seperti orang tua-dalam keadaan basah karena hujan yang mengguyur sore ini. Kedua tangannya ia simpan di dalam saku mantel coklat kebesaran miliknya, beanie dengan warna senada itu sudah basah sejak tadi, tetapi tungkainya seolah tidak pernah lelah menyusuri kawasan lorong-lorong kumuh dan tua di mana hewan liar bebas bekeliaran. Salah satu kaki yang terlindungi bot hitam itu tidak sengaja menginjak seekor tikus kecil, pria itu sesaat bergidik sebelum kembali menendang hewan menjijikan itu dengan kasar dan melanjutkan berjalannya. Min Yoongi, sangat membenci tikus kotor.
Setelah sesaat tungkainya sampai pada tujuan, tangan kanannya ia keluarkan dan hendak untuk membuka pintu apartemen kecil di kawasan kumuh Brooklyn, tetapi tiba-tiba wanita paruh baya datang menghampirinya dengan sedikit berteriak memanggil nama pria itu.
"Mr. Min, I got a letter for Karen Wilson. But, the address is to your apartem-"
Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Yoongi dengan cepat merebut surat itu tanpa peduli dengan siapa lawan bicaranya. Baginya, mendengar nama gadis itu saja sudah cukup membuat keputusan bahwa surat itu memang ditujukan untuknya. Yoongi membalik badan dan langsung masuk ke dalam apartemen miliknya bersamaan dengan membanting pintu dengan cukup keras.
Pria berumur dua puluh tujuh tahun itu sudah dua tahun menjadi seorang imigran Korea dan berakhir menyedihkan di kawasan kumuh Brooklyn. Hidupnya belum mengalami kemajuan, yang ia lakukan untuk bertahan hidup hanya mengandalkan hasil judi juga menjadi pencopet selama dua tahun. Seperti yang ia lakukan sore ini, ia berhasil medapat tiga buah dompet yang cukup tebal. Jari kurusnya membuka dan mengambil isinya lalu membuangnya ke sudut ruangan-bersatu dengan kumpulan dompet lainnya.
Namun barangkali ini adalah hari terakhirnya untuk menjadi pria menyedihkan yang bergantung hidup hanya dengan hasil judi juga menjadi pencopet, sebab surat yang saat ini ada di tangannya adalah satu langkah besar untuk Yoongi mendapatkan tujuan awalnya untuk datang ke kota New York.
Diambilnya pisau lipat yang selalu ia bawa dari saku celana jeans miliknya, merobek sisi surat itu kemudian membawa isinya ke permukaan. Sebuah Foto gadis berusia sekitar dua puluhan. Tidak ada yang lain selain foto juga tulisan hangul di belakang foto itu.
Karen ada di sini. Datanglah Ke Manhattan Bridge tanggal 20 September, pukul 9 malam. Aku menunggumu.
Bersamaan dengan suara hujan yang semakin deras juga petir yang menyambar, Yoongi tidak bisa lagi menahan luapan emosinya, "Keparat!"
***
Manhattan Bridge
21:08 - September 20, 2020
Perjalan dari kawasan Brooklyn ke Manhanttan tidaklah menghabiskan waktu yang banyak. Min Yoongi datang sesuai dengan apa yang tertera di surat tempo lalu-walau ia terlambat delapan menit dari waktu yang ditentukan. Sambil menunggu kedatangan seseorang, pria itu kemudian bersandar menumpukan sebagian tubuhnya yang kurus pada tepi pagar besi jembatan, mengeluarkan satu batang rokok dan mulai menyesap lalu mengeluarkan kepulan asap ke udara. Kedua iris bulan sabit yang begitu kelam itu menatap aliran sungai yang bergerak begitu tenang di bawah sana.

KAMU SEDANG MEMBACA
[M] FRACTURE TRILOGY
Fiksi Penggemar[Completed.] [Thriller/Gore] "We must find our safe place." [Sebagian cerita dihapus karena dibukukan] blackswanodile©2018