23

677 112 25
                                    

"Jadi kita pergi?"

"Tentu saja" balasku.

"Berjalan-jalan sebentar dikota setidaknya meringankan rasa bosan dirumahkan?" tambah ku lagi.

"Kau sudah menghubungi Hyo?"

"M.. Mungkin nanti saja"

Taehyung tersenyum dan kami memulai langkah kami keluar rumah, sebenarnya ini pertama kalinya kami pergi ke kota untuk berjalan-jalan. Biasanya hanya sekedar jalan-jalan di desa, pedesaan memang menyejukkan tapi suasana baru kadang diperlukan walau tetap harus kembali pada suasana awalnya.

Saling menautkan tangan menjadi penghangat paling menyenangkan, dinginnya salju tidak membuat kami benci padanya karena menghalangi jalanan seperti yang orang-orang disini lakukan. Kenapa orang-orang yang berada disini sangat membenci salju ya? Padahal sangat indah, mungkin mereka muak.

"Tae.." panggilku manja.

"Hem" balasnya sambil mengeratkan genggaman.

"Apa menurutmu Google maps dapat mendapatkan foto kita?"

"Entahlah, tapi Yoongi bisa mengakses cctv meski di negri yang berbeda"

Aku tidak menjawab, lebih pada aku sedikit terkejut. Tiba-tiba saja jantungku terhentak sekali saat nama itu disebutkan, tidak tau kenapa.

"Bagaimana keadaan mereka sekarang yah Yewon? Aku takut.. Pilihan kita ini salah"

Aku memaksa senyum dan mengelus lengan Taehyung pelan seakan memberi sebuah kenyamanan, padahal aku pun sama memikirkan hal itu.

"Kita bahagia sekarang tidak perlu ada yang kita takutkan atau menghadapi situasi yang rumit dan penuh sandiwara.. Ketenangan ini sudahlah pilihan kita"

"Aku tidak mendengar jawaban dari ketakutan ku.."

Langkah kami terhenti, aku memandang Taehyung disebelahku. Aku takut sekali jika dia telah bosan.

"Sebaiknya kita kembali"

Nafasku terbuang dengan cepatnya, bahkan aku tidak tau harus menjawab apa.

"Aku merasa.. Jika kita kembali, kau akan menemukan hidup mu yang sesungguhnya Yewon.."

Aku langsung menyentuh pipi Taehyung, membingkai rahang tegasnya dengan tanganku.

"Inilah hidup ku yang sesungguhnya Taehyung.. Bersamamu adalah hidupku"

Taehyung menyentuh kembali tanganku yang masih berada diwajahnya, mengelus lembut tanganku dan merasakan setiap sentuhan tanganku diwajahnya sambil menutup matanya. Membuat hatiku berdetak tak karuan, takut mendengar ucapan selanjutnya.

"Mungkin aku akan sangat merindukanmu, aku selalu mencintaimu, aku ingin kau kembali.. Aku menyayangimu Yewon.."

"Apa yang ka.."

DOR!! DOR!!

Tidak tau apa yang terjadi, waktu seakan melambat dengan Taehyung jatuh tepat di hadapanku. Waktu seakan memperlambat pergerakan ini.. Dengan Taehyung bersimbah 2 lubang yang berdarah di punggungnya.. Waktu seakan menyerang jantungku hingga seakan tidak berdetak lagi, saat dengan mata kepalaku sendiri.. Taehyung.. Mati di saat ini juga.

Jantungku.. Seakan melambat, semakin terasa lambat dengan rasa sesak diiringi rasa tersakiti yang tak pernah aku rasakan. Jantungku lalu berdetak dengan Tempo tercepatnya. Saat Taehyung menggenggam tanganku dan tersenyum..

Dan setelah semuanya terasa sangat jelas, sakitnya, sesaknya, sedihnya, terkejutnya. Aku mulai berteriak sampai urat di tenggorokan ku bisa saja terputus.

Aimless Game | Epilog - SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang