24

699 115 33
                                    

15 pasukan bersenjata dan terlatih bela diri berdiri kokoh dengan siap sedia, Hyo memasuki rumah mewah milik seseorang yang ia kenal bersamaan dengan pasukan kecilnya.

Membuka dan masuk pintu yang ia tuju, jika sebuah pintu terkunci maka dobrakan kuatlah yang membukanya dan Hyo terus melangkah. Sepertinya ada kemarahan yang tersulut dalam setiap deruh nafas dan langkahnya.

Pengawal rumah yang ia masuki turut menghadang namun dengan kasar dilawan, tujuannya hanya ingin menemui sang pemilik rumah.

Hyo sampai pada ruangan kerja dilantai dua, tidak segan Hyo langsung membuka pintu itu sekuatnya lalu membantingnya. Seseorang yang sedang duduk tenang didalam ruangan itu terkejut dan bangkit, semakin bingung karena Hyo mendatanginya percis seseorang yang sedang marah.

Plak!
Sudah pasti tamparan keras Hyo akan membekas di ingatannya seumur hidupnya.

"Sejak kapan kau diizinkan masuk daerah kekuasaan ku?!"
Pertanyaan penuh penekanan dari Hyo.

"Aku berhak mengambil kembali milikku, kau fikir dirimu berhak menyembunyikannya dariku?!" balas seseorang itu tak kalah frustrasinya sambil merasa pedas di pipinya.

Hyo menggetarkan giginya menahan emosinya.
"Kau punya hak mengambilnya tapi jika Yewon yang tidak menginginkannya kau harusnya tau diri dengan cara lain apa untuk membuatnya kembali!" ucap Hyo.

"Aku tau apa yang aku lakukan!"

"Dengan cara membunuh kebahagian dirinya? Kau fikir yang kau lakukan itu akan membuatnya kembali padamu?! Hah... Kau memang mirip sekali dengan ayahmu" Hyo berucap mengenaskan.

"Tau apa kau tentang kebahagiannya! Apa dikisah kami saat ini ada kebahagian?!"

Hyo tersenyum meremehkan.
"Lalu kau tidak bahagia saat kau menikah? Kau tidak bahagia saat kalian punya anak? Tuhan tidak pernah tidak adil, hanya manusianya saja yang tidak bersyukur"

"Jangan sok menceramahiku!"

"Kau memang pantas untuk diceramahi sialan! Kau membuat Yewon semakin membencimu jika dia tau kau yang membunuh taehyung, satu-satunya kebahagiaannya! Tak bisahkah kau menyadarinya?" ucapan Hyo semakin melambat.

Chul terdiam.
"Aku melakukan yang terbaik untuknya! Jika ini yang terjadi maka ini yang terbaik"

"Kau tidak tau mana yang terbaik untuk anakmu, kau berfikir melalui fikiran ayahmu hingga tidak ada penyelesaian didalam hidup keluargamu. Sama seperti buyutmu yang memulai semuanya kan?"

Chul terdiam lagi.

"Aku tau kau begitu menyayangi anakmu tapi caramu sudah sangat salah dan kau membuat Yewon mu akan semakin jauh darimu, kau merenggut prianya, kebahagiaannya.."

"Kau tidak berfikir kenapa aku membiarkannya lari? Agar dia merasakan kebahagiannya dengan Taehyung walau aku sangat yakin jika Taehyung dan Yewon masih memikirkan keluarga mu, kau."

"Aku memberinya waktu tenang agar ketika dia ingin kembali dia akan sangat siap, seperti Yoona sekarang"

Penjelasan Hyo membuat Chul menunduk dan tak berani menatap Hyo.

"Sekarang kau tau kesalahan mu selama ini? Jangan dengarkan bisikan-bisikan di otakmu, dengarkan bisikan di hatimu"

"Ada apa ini? Kenapa banyak orang diluar? Kau.. Hyo"

Istri Mr. Chul masuk keruangan dan merasa bingung saat Hyo berada disana bersama suaminya yang terlihat sedih.
Hyo dengan tatapan mautnya menatap ibu Yewon sinis, lalu kembali menatap Chul.

"Aku sangat membenci seseorang mengusik pasukanku apalagi membunuhnya, sangat tidak termaafkan"
Sinis Hyo tajam.

"Tapi karena aku tau yang melakukannya orang yang sedang tidak sadar diri, untuk sekali ini saja aku maafkan"

Aimless Game | Epilog - SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang