Fifty-Three

3.4K 60 0
                                    

Kini jam telah menunjukkan jam satu malam. Airin pun terbangun dari tidurnya, dan ia mengusap pelan dada bidang milik Rama membentuk pola abstrak disana. Hingga membuat Rama juga terbangun dari tidurnya dengan posisi yg masih memeluk tubuh Airin.

"Bangun sayang" ucap Airin.

"Hemm.. Jam berapa ini?"

"Jam satu"

"Astagaa!!" dengan wajah terkejut Rama segera bangun dan mengambil pakaiannya yg ia lempar dan memakainya kembali.

"Kenapa sayang?" tanya Airin bingung.

"Rony. Kan gk mungkin kita biarin dia tidur di luar sampai pagi" jawab Rama.

"Cepat pakai bajumu kita keluar!" perintah Rama sembari merapikan bajunya.

"Shh.. Awhh.." jerit Airin saat turun dari kasur.

"Sakit?" tanya Rama yg hanya mendapat anggukan dari Airin.

"Sorry"

"Its okay" jawab Airin sembari memasang celana dalam dan hotpants juga bra nya.

"Ramaa! Baju saya?"

Rama pun menepuk jidatnya. Ia lupa kalau tdi sudah merobek kaos Airin. Rama pun bergerak cepat menuju lemarinya dan mengambil kemeja maroon miliknya dan memberikannya pada Airin.

"Pakai ini"

Airin hany menurut dan memasangkan kemeja Rama pada tubuhnya. "Ramaa ini besar!" rengek Airin saat kemeja Rama telah terpasang ditubuhnya.

"Ckk.. Kmu terlihat seksi sayang" bisik Rama pada telinga Airin.

"Mesum!" Airin memutar bola mata malasnya.

"Ayo keluar. Keburu Rony beneran tidur di luar" ucap Rama yg sembari memeluk pinggang Airin guna untuk membantu jalan Airin yg pincang karena miliknya yg sakit.

Saat setelah mereka sampai di ruang tv. Rama dan Airin hanya melihat Rony seorang diri tengah menonton acara tv sembari melahap beberapa cemilan yg tergeletak di atas meja. Sungguh laki-laki yg doyan makan. Tapi anehnya walaupun Rony banyak makan tubuhnya gk gemuk-gemuk. Tubuh masih tetap terjaga karena memang Rony hobi berolahraga.

Rony yg tengah duduk santai sembari melahap keripik kentang di tangannya melirik kedatangan Rama yg sedang menuntun Airin. "Ckk.. Pak Rama kasar yah Rin?" celetuk Rony yg membuat Airin kaget tapi tidak dengan Rama ia hanya tertawa kecil mendengar ucapan teman sekamarnya itu.

"Lu kok?"

"Haha sans kali Rin. Muka lu gk usah kaget. Kek apa gw gk tau. Suara kalian gw bisa dengar kali dari balik pintu. Apalagi pas gw mau buka pintu. Pintunya malah dikunci. Ckk.. Ketahuan gw kan" ucap Rony sembari menahan tawanya.

"Duduk dulu. Mau saya ambilin minum?" tanya Rama saat mendudukan Airin di sofa.

"Iya sayang" balas Airin sembari mengangguk tersenyum pada kekasihnya.

"Terus yg lainnya?" tanya Airin oada Rony.

"Udah tidur kali Rin dari tadi"

"Lah lu gk tidur?"

"Ye gimana gw mau tidur kamarnya di kunci Rin. Di kunci. Lagian gw udah bilang perasaan"

"Hihii sorry Ron.. B aj dong"

"Gimana Rin rasanya? Haha" tanya Rony sembari memikirkan sesuatu yg kotor dan menjijikan di pikirannya. Namun malah membuatnya tersenyum penuh sensual.

"Rasa apa?" tanya airin tak mengerti.

"Itu rasanya disuntik dibawah" Rony kembali memperjelas maksudnya.

AIRIN (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang