MIN Young So pernah mendengar beberapa bualan tak masuk akal yang dilontarkan mentah-mentah di hadapannya, entah untuk maksud serius atau sekadar candaan dan basa basi sederhana. Well, kalau boleh jujur semua itu memuakkan, membuat perut bergejolak dan rasanya ia ingin muntah di tempat. Gadis itu akui, ia punya fisik yang menarik. Tidak cantik, tidak seksi, hanya menarik. Kedua mata bulat dengan iris coklat yang memikat, bibir peach indah, hidung mancung serta kulit putih yang mendominasi. Tubuhnya pun proporsional, tidak terlalu gemuk juga tidak terlalu kurus, pas untuk tinggi 170 cm yang didapatinya dengan minum susu tiap malam.
Ia kira hanya bualan, ia benar-benar tidak pernah berpikir kalau ada siswa yang berani melakukan lebih. Toh selama ini semua bualan itu hanya dianggap angin lalu, semua gombalan dan pujian manis hanya dianggap sebagai sampah yang harus ia buang alih-alih disimpan. Young So bahkan pernah memelintir tangan seorang pemuda yang hendak menyentuh rambutnya dengan senyum jahil, padahal niat lelaki itu baik untuk mengambil kotoran yang menempel di helai rambutnya. Niat baik kok pakai senyum jahil?
Tetapi bagi Young So, tak ada toleransi bagi lelaki yang hendak mempermainkan tubuhnya, baik hanya sekadar menyentuh atau melakukan lebih.
Tidak boleh. Jijik, ew.
Atas dasar itulah, semalam Young So terkejut setengah mati dengan perbuatan nakal Wonwoo yang tiba-tiba. Seumur-umur menginjakkan kaki di sekolah ini, Wonwoo hanyalah satu dari segelintir debu yang patut ia jauhi. Kejadian semalam benar-benar di luar kehendak, Young So bahkan sempat mengira rumor buruk soal Jeon Wonwoo itu salah mengingat pemuda itu menawarkan bantuan dengan sopan--meski awalnya gadis itu tolak.
Tunggu.
Penolakan?
Apa karena itu Wonwoo marah dan langsung mencium bibirnya sebagai pelampiasan?
Young So mendengkus kasar, meredam pertanyaan-pertanyaan dalam kepala dengan satu kepalan tangan kuat. Kesabarannya habis terkikis, amarahnya menguar sampai puncak kepala. Ia tidak mengerti lagi harus bagaimana, mungkin satu-satunya alasan untuk tetap berdiri menegakkan nama baiknya hanyalah dengan berbicara pada Nyonya Ahn untuk mengklarifikasi masalah yang ada. Beritanya bahkan tersebar lengkap dengan fotonya dan Wonwoo di web tidak resmi sekolah, dengan namanya tertulis menggunakan huruf kapital di headline berita.
Catat itu, beritanya tersebar. Di web. Dibaca dan dikomentari oleh ratusan orang. Rata-rata isinya makian, penghinaan, serta cacian untuk perempuan fanatik sepertinya.
Jangan tanya seberapa malu Young So ketika harus berhadapan dengan siswa-siswi tadi pagi. Mereka bahkan meliriknya dengan tatapan jijik serta cibiran pedas yang diucapkan keras-keras. Sengaja, agar Young So mendengar. Gadis itu menunduk lebih dalam agar wajahnya tertutup dengan rambut panjangnya. Tidak mungkin, 'kan kalau harus melawan satu sekolah sendirian?
Harapannya kini hanya bergantung pada atap ruang BK tempat Nyonya Ahn bersemayam. Semoga, semoga saja gurunya percaya.
"Tidak, Bu. Bukan seperti itu masalahnya. Siswa bernama Jeon Wonwoo ini jelas-jelas sudah melecehkan saya. Ia mencium saya tanpa alasan di pojok koridor saat jam pulang sekolah, jam-jam sepi untuk koridor lantai dua. Ia bahkan tidak meminta maaf untuk perbuatannya. Siswa mesum ini harus bertanggung jawab atas perbuatannya." Young So berusaha meredakan amarah sebentar, mengatur napas yang terengah akibat terlalu semangat berbicara. Gadis itu kembali melotot pada pemuda yang duduk di sampingnya, sementara Wonwoo hanya membalas dengan senyum menggoda.
Sial, wajahnya tak menyiratkan ketakutan sedikitpun.
"Young So, tenanglah dahulu. Mari kita bicarakan masalah ini baik-baik." Nyonya Ahn melirik Wonwoo yang sedari tadi duduk seraya menyelonjorkan kaki di atas sofa, tampak begitu santai seolah tak ada masalah serius yang terjadi. "Wonwoo, sekarang ibu ingin mendengar sudut pandangmu. Kenapa kau mencium Young So di sekolah? Kau tahu perbuatan melecehkanmu itu bisa berakibat fatal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Taste [Jeon Wonwoo]
Fanfiction「ーincredibly cheesy, soon will be shocking. Watch your own steps, darling❦」 Tak puas dengan pencapaiannya merampas ciuman pertama 'Sang Gadis Galak' yang disegani satu sekolah, Jeon Wonwoo tanpa malu malah menceburkan diri dalam liang masalah lebih...