MIN Young So mendadak menyesali keputusannya menerima ajakan Wonwoo untuk mengerjakan tugas bersama. Proyek itu memang rumit, barangkali mustahil untuk dikerjakan sendiriーkecuali kau si kreatif yang dapat memaksimalkan penggunaan otak kanan dalam seni. Siswa diwajibkan membuat sebuah benda artifisial yang harus menggambarkan bangunan sekolah dengan jelas, lengkap dengan denah lantai satu sampai tujuh juga lapangan outdoor dengan perbandingan skala tertentu.
Tidak heran, sih. Tuan Kun yang memberi tugas; mengingat pria bertubuh jangkung itu perfeksionis sekali. Soal kekreatifan tak usah diragukanーwajar, umurnya sudah mencapai empat puluh lebih, pengalaman yang diperoleh pasti lebih banyak dibanding Young So yang ... oh, tidak usah diceritakan. Gadis itu bahkan lebih memilih menyelesaikan teka-teki soal fisika dibanding seni.
Wonwoo sendiri agaknya sudah benar-benar tutup telinga terhadap semua ancaman Young So. Saat pulang sekolah dan keduanya berjalan beriringan melewati lapangan outdoor, pemuda itu malah seenak jidat menyapa teman klub sepak bola seraya berseru keras, "Hei! Aku mau berkencan, lho! Bagaimana? Cocok tidak? Jangan iri, ya, lebih baik cari pasangan sana! Menyedihkan sekali."
Young So yang terkesiap lantas memelotot dan buru-buru menarik lengan Wonwoo keluar gerbang. Sesampainya di halte, baru gadis itu berani menampar wajah Wonwoo dan alih-alih meringis, pemuda itu malah terkekeh pelan. Hah, level sintingnya sudah naik pangkat ternyata.
"Kita sampai! Ini rumahnya, memang tidak sebagus dan serapi rumahmu tapi kuharap kau merasa nyaman di istana pangeranmu, Princess." Pemuda itu lagi-lagi tertawa. Barangkali dopamin dalam tubuhnya diproduksi miliar sel tiap detik, entah apa yang membuatnya selalu bahagia begini.
Namun kala Young So hendak melangkah masuk, tubuhnya mendadak diserang kaku tatkala tanpa peringatan atau apapun, Wonwoo tiba-tiba mengulurkan tangan dan menyentuh rambutnya.
Gadis itu mengelak waspada. "Untuk apa dekat-dekat?"
"Ada daun di rambutmu, Manis."
Young So memutar bola mata seraya mendengkus, tetapi membiarkan tangan Wonwoo untuk mengambil helai daun dari rambutnya. Mendadak gadis itu jadi curiga tatkala merasakan belaian Wonwoo pada kepalanya mengalun lembut dari puncak hingga ujung rambut. Harus ia akui, sentuhan semacam itu memang menyenangkan dan nyamanーYoung So saja terkejut tatkala jemari kekar Wonwoo tiba-tiba mengusap puncak kepalanya gemas.
"Apa yang kau lakukan?! Kau janji hanya mengambilkanーASTAGA, WONWOO! Untuk apa dekat-dekat?! Lepaskan aku, sialan!"
Benar dugaan Young So, berawal dari modus 'ada-sesuatu-di-kepalamu-mari-kuambilkan', si gila Jeon itu malah mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Young So, sibuk mengikis jarak dan tanpa aba-aba lengannya langsung dilebarkan merangkul Young So erat. Nyaris membawa gadis itu dalam dekapannya yang kuat sebelum sebuah suara menginterupsi.
Sumbernya dari pintu depan. Entah harus bersyukur atau terkejut, tetapi alih-alih mendesah lega, Young So malah menemukan napasnya tertahan di pangkal hidung dengan sebuah suara nyaris seperti cekikan.
"Lepaskan, Jeon." Suaranya sedalam jelaga, tegas dan pastiーtanpa getaran atau ketakutan. "Kau ini agresif sekali terhadap wanita. Kalau ia berkata lepaskan, maka lepaskan."
Jeon Wonwoo agaknya lupa dengan sosok yang kini bersedekap di depan pintu kayu, tangannya terlipat angkuh di depan dada sementara tatapan matanya menusuk. Tidak perlu dideskripsikan lagi, nyatanya wajah itu tetap datar dan Wonwoo mendadak khawatir tatapan itu mampu mengeluarkan semburat api yang membuat Young So takut.
Harusnya pemuda itu ingat rumahnya tidak sesepi dulu.
"Gadis baru lagi, hm?"
Wonwoo menggeleng panik. Gadis baru, ia bilang? Oh, astaga! Yang benar saja! Bukankah kemarin ia sudah menceritakan semuanya? Changie tahu adiknya ini hanya mengejar satu gadis, Changie tahu adiknya tengah berjuang pada komitmen untuk satu orang kendati memang tidaklah mudah, Changie tahu adiknya sudah terlebih dulu jatuh untuk seorang gadis yang sama, namun kini lidahnya malah mengucapkan dusta dan membuat atmosfir keruh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Taste [Jeon Wonwoo]
Fanfiction「ーincredibly cheesy, soon will be shocking. Watch your own steps, darling❦」 Tak puas dengan pencapaiannya merampas ciuman pertama 'Sang Gadis Galak' yang disegani satu sekolah, Jeon Wonwoo tanpa malu malah menceburkan diri dalam liang masalah lebih...