Yuki hanya melihatnya dengan senyuman aneh ketika melihat boneka besar itu tidak hentinya dipeluk oleh nina, dan dia juga tau apa artinya itu semua. Yuki turun kebawah dan duduk diruang tengah sambil menyalakan laptopnya, disana ia melihat foto-foto kebersamaan Six Young yang sudah terbangun 2 tahun belakangan ini. Saat asik melihat-lihat handphone disampingnya bergetar, ada sebuah foto yang dikirim melalui whatsapp yang nomornya yuki tidak tau. Gambar itu adalah verrel yang tergeletak disamping mobil dengan pelipis dan hidung berdarah, spontan yuki teriak memanggil nina.
Yuki dan nina langsung menyalakan mobilnya, dijalan yuki menyetir sedangkan nina terus telfon-telfonan dengan Kevin yang juga tengah berada di dalam mobil dengan Stefan dan adi. Ternyata mereka bertiga juga tidak mengetahui keberadaan verrel, mereka sama-sama baru saja mendapatkan gambar itu, hp verrel juga tidak bisa dihubungi. Adipati yang menyetir mobil berinisiatif untuk kembali ke kampus dan mencoba mencari verrel, yukipun mengarahkan mobilnya ke sana. Mereka datang hampir bersamaan, kampus masih terlihat ramai karena jam masih jam 8 dan banyak perkuliahan yang masih berlangsung.
"sekarang coba kita cari verrel tadi parkir dimana" kata Kevin.
"tadi pas dia jemput gue kita parkirnya disamping kampus, samping gedung fakultas sastra" kata nina cepat.
"oke kita kesana" dengan cepat mereka semua berlari menuju tempat yang dibilang nina. Nina mendahului langkah mereka semua, disamping gedung itu lumayan gelap dan masih terlihat beberapa mobil dan motor yang parkir disana, dan setelah mengamati mobil verrel masih disana juga, langsung saja mereka mempercepat larinya. Dugaan mereka tepat, verrel terlihat terkapar disamping mobilnya.
"verrel verrel" stefan mencoba menepuk-nepuk pipi temannya itu.
"astagaaa" nina dan yuki hanya berdiri tanpa berani menyentuh.
"yaudah langsung kerumah sakit aja" kata adi dan para laki-laki ini memasukkan verrel ke mobilnya dan mereka semua kerumah sakit memakai mobil verrel.
Dirumah sakit verrel langsung mendapatkan pemeriksaan, semua teman-temannya menunggu diruang tunggu. Mereka semua cemas karena baru pertama ini mereka merasakan peristiwa seperti ini.
"sebenernya ada apa sih ini, siapa yang berani giniin temen kita" adi terlihat kesal dan mengepalkan tinjunya.
"ini pertama kalinya kayak gini, apa dia punya musuh? Atau jangan-jangan orang itu ada masalah sama kita?" tebak Kevin
"kita harus cari tau ini semua" kata stefan mencoba tenang
"tapi gimana, kalaupun ada saksi pasti mereka udah nolongin verrel, nah ini? tubuh verrel tergeletak aja gak ada yang tau" kata yuki mencoba menjelaskan pemikirannya.
"tadi gue liat disana ada cctv, kita cek rekamannya. Kebetulankan bagian keamanan akrab banget sama kamu vin, jadi kayaknya kita bisa ngerayu dia deh" kata nina menatap Kevin.
"oke, pumpung ini malem dan kejadiannya kayaknya belum lama gue cek rekamannya sekarang aja ya. Stef lo ikut gue, di lo jagain mereka ya" kata Kevin menepuk pundak adi.
"oke, ati-ati lo" saut adi.
Dengan mobil verrel mereka menuju kampus lagi dan langsung ke bagian ruang cctv. Pak hari adalah kenalan akrab Kevin, pak hari ketua dari bagian keamanan dan kemungkinan dia bisa membantu Kevin dan stefan. Diruangan itu ternyata pak hari sendiri dan itu mempermudah mereka.
"malem pak" sapa Kevin dan stefan mengekori
"malem mas Kevin, eh ada mas stefan juga"
"malem pak" sapa stefan.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG IN LOVE
FanfictionYoung Art, adalah nama sebuah majalah kampus. Majalah ini terbit untuk Universitas Putra Bima. Setiap bulan majalah ini berhasil terbit, mungkin untuk beberapa kalangan majalah bukannya hal yang ditunggu karena sudah banyak alat yang bisa digunakan...