Jam 3 pagi verrel terbangun karena merasa haus, dia lalu keluar kamar dan menuju ke dapur. Setelah berhasil membasahi tenggorokannya dia berjalan kembali ke kamar, sebelum dia sampai di depan pintunya ada suara isakan tangis yang terdengar. Verrel mengikuti suara itu, suara itu terdengar dari depan rumahnya. Dari jendela terlihat seseorang yang duduk tertelungkup di depan pintu, melihat dari rambutnya verrel langsung buru-buru membuka pintu.
"heh stefan" teriak verrel, dia langsung memegang lengan temannya yang sudah lemas itu. wajah stefan mendongak lalu barulah terlihat wajahnya memerah dan di penuhi air mata. Dari bau tubuhnya sepertinya dia baru saja mengonsumsi alcohol. "heh lo kenapa?" verrel menyingkap rambut stefan dan menepuk pipi temannya itu. stefan masih terus menangis dengan setengah sadar. "kenapa sih nih anak" batin verrel. "Adi Kevin" teriak verrel kencang, kedua sahabatnya itu tengah tidur diruang tengah karena mengerjakan tugas mereka dan berharap mereka mendengar. "Kevin adi banguuuun" teriak verrel lagi. "stefan, lo berantem sama yuki?" tanya verrel pelan, tapi stefan masih tetap menangis.
"besokkkkkk" teriak stefan dengan tangan yang menunjuk entah kemana. "gue akan hajar dia" katanya kembali lemas. "yukiiiiiiiiiiiiiiii" dia hanya memanggil nama yuki lirih sambil kembali menangis.
"eh stefan kenapa?" adi dan Kevin yang masih sedikit membuka mata langsung melotot.
"bantuin gue, berat banget badan nih anah" merekapun membawa stefan langsung ke kamarnya. Di kamarnya mereka melepaskan sepatu dan jaket stefan lalu menarik selimutnya.
"dia mabuk ya?" tanya Kevin
"dari baunya sih gitu" jawab verrel
"dia kayak frustasi banget. Apa berantem sama yuki?" kata adi berfikir
"kasian sampai kayak gini" kata Kevin. "yaudah kita bahas besok lagi aja" sambung Kevin
Hari ini Nina dan yuki berangkat bersama-sama menggunakan mobil yuki yang dari semalam masih diluar pagar. Nina mengetahui pertengkaran mereka dari balkon kamarnya, dia tidak berani bertanya apa-apa hanya sedikit pertanyaan basa-basi. Sesampainya di kampus yuki langsung turun duluan.
"gue ada perlu dulu" pamit yuki
"tapi lo gapapakan?" tanya nina cemas, dan yuki hanya tersenyum sekilas.
Saat Nina masuk basecamp young art semua anak-anak yang lain sudah datang, beberapa dari mereka sudah sibuk dengan persiapan ulangtahun young art. Anggota yang lain juga sudah mulai mewawancarai anggota young art untuk rencana pembuatan buku kecil itu. nina langsung duduk disamping Kevin, dia sedikit cerita tentang kerjadian semalam dan Kevin juga menceritakan keadaan stefan kepada Nina. Stefan dan adi tengah duduk menyendiri untuk mematangkan beberapa kekurangan untuk acara ulangtahun itu karena tugas mereka berdua untuk focus ke sana dan yang lain focus menyelesaikan penerbitan majalah edisi kali ini. stefan sedikit terlihat diam dan adi yang banyak bicara, diruangan ini verrel tidak ada, dia menggantikan stefan untuk rapat dengan senat yang mengundang mereka untuk masalah acara kampus yang akan senat lakukan.
"nin sini" panggil adi dan nina datang mendekat. "buat acara malemnya gimana? Udah rundingankan sama yuki?" tanya adi lagi.
"udah kok. Kenapa acara malemnya gak kita bikin simple aja? 3 hari itu dari jam 5 sore kita buka stand bazaar, nah buat yang nempatin stand itu biar anak-anak ukm sama beberapa produk dan kampus tetangga aja gimana? Konsepnya di panggung nanti tetep ada band sih, nanti tinggal kita iklanin aja terus kita seleksi band mana aja yang ngisi acara di acara kita. Malam ketika kita undang guest stars nya Ultramen crew, dance crew yang lagi booming itu. yuki kenal mereka dan mereka udah mau kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG IN LOVE
Fiksi PenggemarYoung Art, adalah nama sebuah majalah kampus. Majalah ini terbit untuk Universitas Putra Bima. Setiap bulan majalah ini berhasil terbit, mungkin untuk beberapa kalangan majalah bukannya hal yang ditunggu karena sudah banyak alat yang bisa digunakan...