Young Art, adalah nama sebuah majalah kampus. Majalah ini terbit untuk Universitas Putra Bima. Setiap bulan majalah ini berhasil terbit, mungkin untuk beberapa kalangan majalah bukannya hal yang ditunggu karena sudah banyak alat yang bisa digunakan untuk meraih informasi, tapi beda untuk yang satu ini. justru majalah ini lebih popular dari kegiatan-kegiatan lain kampus. Disini sering membahas tentang kegiatan mahasiswa dan setiap edisinya pasti ada 5 profil dari mahasiswa yang mereka angkat, dan rata-rata profil yang mereka angkat adalah mahasiswa-mahasiswa yang menjadi idola.
Tim inti dari majalah ini ada 6 orang yang biasa anak-anak sebut Six Young, mereka adalah Stefan William sebagai kepala tim, Verrel Bramasta sebagai wakil ketua tim, Adipati Dolken sebagai ketua bagian editing, Nina Zatulini sebagai wakil bagian editing, Kevin Julio sebagai ketua bagian investigasi, Yuki Kato wakil bagian investigasi. Mereka berenam adalah tim inti yang sempurna, liputan-liputan mereka selalu ditunggu. Anggota tim majalah ini memang lebih dari 20 orang tapi tim intilah yang sangat menjadi sorotan. Mereka terkenal kompak dan terlihat kemana-mana sering bersama, padahal mereka tidak satu jurusan.
Stefan William, pria blesteran ini sangat tampan dan digilai para wanita, dia sosok pria yang santai dan terkenal cuek, tapi memiliki otak yang sangat luar biasa. Semua mahasiswi menunggu dia masuk ke dalam salah satu profil mahasiswa yang selalu ditampilkan oleh young art tapi tidak pernah ada, karena stefan selalu menolak. Sudah menjadi rahasia umum dia memiliki hubungan istimewa dengan gadis blesteran jepang yang juga anggota six young, dia adalah Yuki Kato. Yuki adalah gadis cantik yang ceria, dia juga mempunyai banyak fans pria tapi stefan santai-santai saja, gaya pacaran mereka sangat dibuat santai dan asik. Verrel Bramasta, dia pria yang cool dan sedikit dingin, gadis-gadis bahkan dengan berani memberikan bunga ke loker verrel yang sebenarnya loker itu hanya dia buka seminggu sekali. Adipati Dolken, pria ini memiliki rambut sebahu yang biasa ia kuncir, kemana-mana dia selalu menyelipkan bulpoin ditelinganya, entah kenapa kelakuan aneh itu tidak bisa hilang, cara pakaiannya pun terkesan santai bahkan terkadang selalu dikritik pedas oleh verrel, maklum saja verrel terlihat pendiam tapi pedas ketika sekali berbicara. Kevin Julio dan Nina Zatulini, mereka juga memiliki hubungan special, bahkan sejak mereka SMA. Pasangan ini sering sekali putus nyambung, sudah ribuan kali mereka melakukan itu. Oleh karena itu teman-temannya tidak percaya kalau mendengar mereka putus, karena keesokan harinya pasti mereka sudah balikan lagi.
Yuki dan Nina tinggal disatu rumah kontrakan yang isinya hanya mereka berdua, rumah itu juga sering mereka gunakan untuk membahas tentang majalah. Kedua orangtua yuki ada di Bali dan kedua orangtua Nina ada di Surabaya, itu yang mengharuskan mereka menyewa rumah. Sedangkan stefan, adipati, verrel dan Kevin juga tinggal disatu tempat yang sama, mungkin itu juga yang menyebabkan mereka bisa kompak. Sebenarnya rumah mereka ada dijakarta, tapi berhubung suka kumpul sampai malam untuk menyelesaikan majalah akhirnya mereka patungan untuk mengontrak sebuah rumah yang bebas mereka gunakan 24 jam tanpa harus menganggu orangtua mereka yang tengah malam sudah tertidur.
***
"nih kopi" yuki menyodorkan secangkir kopi ke arah verrel, matanya masih sedikit tertutup. Semalam ia tidur di basecamp majalah ini, meja panjang berantakan dengan kertas-kertas. Sofa panjangnya juga berantakan dengan selimut dan kaos kaki. "lo semalem disini sendirian? Ya ampun" yuki menggidik merinding.
"yaiyalah sama siapa lagi, gue nyelesain proposal kita sama nyicil ngerjain tugas kuliah gue. Keenakan eh udah malem aja, males balik yaudah tidur disini aja. Thanks ya kopinya" verrel mulai menyeruput kopi itu. "ini masih jam 6 kenapa lo udah sini aja?" melirik jam dinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG IN LOVE
FanficYoung Art, adalah nama sebuah majalah kampus. Majalah ini terbit untuk Universitas Putra Bima. Setiap bulan majalah ini berhasil terbit, mungkin untuk beberapa kalangan majalah bukannya hal yang ditunggu karena sudah banyak alat yang bisa digunakan...