16

592 92 6
                                    


Di galery ini sudah penuh dengan para fotografer yang sibuk menata pamerannya, setelah berkeliling yuki dan stefan akhirnya menemukan stand kevin. Disana terlihat semua anak young six sedang kumpul.

"cieeee, iya deh yang udah baikan. Pake nyebar beritanya di groub whatsapp segala lagi" sindir adi dan diikuti yang lain.

"udah deh jangan ngecengin, gimana nih? Udah siap jadi terima tamu?" tanya stefan dan adi hanya meliriknya sekilas. "ih kenapa muke lo" kata stefan mendekati adi

"terima tamu apaan, gue di pernikahan lo Cuma mau makan aja hahaha" diikuti tawa yang lain.

"eh stef, aku keliling lagi dulu ya." Stefan hanya mengangguk. Yuki kemudian meninggalkan keramaian stand sahabatnya itu dan berkeliling sendiri.

Di saat hampir di stand foto terakhir, ia melihat sebuah foto ukurannya cukup besar berada di tengah stand tersebut. Foto tersebut sudah di edit seklasik mungkin suasananya. Disana terlihat seorang perempuan dengan kuncir satu tengah menatap ke depan dengan sendu dan bagian pipi kirinya menitikan air mata. Di stand itu ada beberapa orang yang menatap foto lainnya, yuki semakin masuk ke dalam stand dan beberapa foto ada yang dengan model sama tapi dengan tatapan yang berbeda, di foto lain terlihat gadis itu menatap rambutnya dan mengusap air matanya.

"mas permisi" kata yuki

"iya? Loh loh?" pria itu kaget ketika melihat wajah yuki, "mbak kok ada disini?" katanya takjub

"lo fotografernya?" tunjuk yuki bingung

"bukan, gue asistennya"

"mana fotografer lo? Kok bisa ada foto gue?"

"astaga jadi gue beneran gak mimpi" geleng laki-laki itu. "sebentar diem disini jangan kemana-kemana, bos gue udah beberapa hari ini nyari lo, diem disini oke?" pria itu langsung pergi dengan sedikit berlari.

"apaan sih ini? Kok foto gue ada disini, foto kapan ini?" kata yuki masih bingung memandangi fotonya sendiri.

Hampir 5 menit yuki menunggu, dia sudah mulai kesal kenapa pria itu tidak kembali ditambah masih banyak teka-teki dikepalanya yang muncul.

"hei" seorang pria muncul di balik punggungnya bersama pria tadi, "lo fotografernya?" tanya yuki mencoba menahan emosinya

"iya gue yang ngefoto, gue.."

"kenapa ada foto gue? Seinget gue kita gak kenal, dan kenapa ada wajah gue disini? Kapan lo ngambilnya?" kata yuki serius dengan kedua tangan di depan dadanya.

"bentar, dengerin gue dulu. Oke?" kata pria yang terlihat dewasa itu, "jadi beberapa hari yang lalu gue hunting di sekitar kampus lo, pas malem-malem gue ngeliat lo di depan kampus dan gue foto. Kenapa gue foto lo, karena gue lagi cari objek dan itu gue Cuma asal jepret aja. Tapi sesampainya dirumah dari semua objek yang gue foto di hari itu gue tertarik sama foto yang objeknya adalah lo. Jadi gue putusin buat pamerin disini, sebenarnya dari beberapa hari yang lalu gue udah ke kampus lo buat nemuin dan minta izin, tapi dari beberapa anak gue tanya lo gak ke kampus karena yaaa" katanya terhenti. "seperti video yang tersebar itu" katanya hati-hati. "bentar" katanya merogoh kantongnya, "ini kartu nama gue" yuki menerima itu dan membacanya, pria ini adalah fotografer di salah satu majalah. Namanya adalah Dimas Anggara

"sekarangkan kita udah ketemu, terus kalau gue gak ngijinin, emang lo mau copot ini foto?" tanya yuki santai

"duhh, seharusnya lo ngijinin dong, masak lo gak merasa bangga sih foto lo diangkat sama dia? Jangan-jangan lo gatau dia lagi?" kata asistennya itu

"emang dia siapa?" kata yuki polos

"ya ampunn coba deh browsing" kemudian yuki mengetik di handphonennya, disana ia mendapat berita bahwa laki-laki yang berdiri di depannya ini adalah fotografer yang sedang naik daun, dan majalah remaja adalah majalah yang berhasil menggaetnya sebagai fotografer utama. Kemudian yuki sedikit menelan ludah

YOUNG IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang