Suara alarm sudah berbunyi dari tadi, yuki hanya menggeliat malas dan mencoba duduk. Melirik jam sudah jam 7 pagi, batinnya nina pasti sudah berangkat duluan karena dia tau jadwal nina untuk hari ini adalah kuliah pagi. Yuki yang hari ini ngampus jam 10 belum mood untuk mandi dan memutuskan hanya cuci muka dan sikat gigi lalu turun ke bawah.
Diruang tengahnya terlihat kertas-kertas berceceran dan itu seperti bekas print-printan tugas nina. Dengan sedikit ngomel yuki merapikannya, tetapi pas melewati meja makan dia melihat ada ayam bumbu bali disana. Langsung saja yuki tersenyum, tidak sia-sia punya sahabat yang pintar masak, seenggaknya bisa melengkapi yuki yang masih tidak bisa membedakan mana jahe dan mana kunir.
Deeerrrtttt....
"nanti malem gue jemput jam 7, lo smsin alamat lo –Esa"
"what? Apa-apaan nih bocah" yuki langsung membalas sms itu dengan cepat.
Derrrtttt
"lo gak bisa nolak karena kita udah setuju, apa perlu kita batalin semuanya?" bales sms itu.
"sial !" runggut yuki sambil akhirnya mengiyakan dan memberi alamatnya.
Ting tong.....ting tong....ting tong....
"siapa sih ah" yuki meletakkan sendoknya dan berjalan ke pintu depan sambil menguncir rambut kumelnya. Sebelum membuka pintu dia melihat dari jendela, tampak pria dengan kemeja jeans berdiri dengan ransel coklatnya. "ngapain sih ah, lagi-lagi ada yang ngerusak mood gue"
Ceklek....
"yuki...."
"cepetan ngomong, aku masih males dan masih ngantuk banget" cerca yuki cepat sambil membuang muka.
"apa kita gabisa masuk dulu? Gak enak juga kalau tetangga denger"
"aku kasih kamu waktu 2 menit"
"ki"
"mulai dari sekarang" yuki menatap ponselnya.
"oke aku minta maaf, aku salah gara-gara kemarin aku gak ngajak kamu. Kemarin aku marah sama kamu gara-gara kamu bohong sama aku dan aku mutusin buat gak ngajak kamu di acaranya viola"
"bohong apa?"
"aku liat kamu makan siang sama cowok di resto tapi pas aku tanya kamu jawabnya makan di kantin"
"pas makan sama galih? Ya ampun stef, itu aku sengaja karena aku...."
"galih? Mantan kamu yang dancer itu? kamu ketemu mantan kamu dibelakang aku?"
"aku ketemu bukan Cuma ketemu ya, aku ada alesan"
"apa alesannya? Kamu taukan aku gak suka itu"
"ini itu demi young art"
"demi young art apa demi kamu? Apa coba hubungannya sama young art?"
"kok kamu jadi mojokin aku gini sih? Kenapa sekarang aku yang salah? Masalah utamanya itu kamu udah dateng ke pesta viola dan aku gatau apa yang kalian berdua lakuin disana, tapi sekarang kenapa kamu jadi nyerang aku?"
"nyerang? Aku tuh tanya, perasaan kamu aja kali. Cewek tuh emang gitu, sukanya mojokin giliran dipojokin malah memutar balikkan kata-kata"
"stefan !" teriak yuki
"yuki, aku gak suka dibentak-bentak" kata stefan dengan nada yang tinggi juga
"sebelum semua tetangga aku keluar, mendingan kamu pergi sekarang" kata yuki lirih sambil mengatur nafas

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUNG IN LOVE
FanfictionYoung Art, adalah nama sebuah majalah kampus. Majalah ini terbit untuk Universitas Putra Bima. Setiap bulan majalah ini berhasil terbit, mungkin untuk beberapa kalangan majalah bukannya hal yang ditunggu karena sudah banyak alat yang bisa digunakan...