Doyoung terjaga dalam larutnya malam dan cahaya lampu jalanan yang samar-samar masuk diantara gorden tipis ke dalam kamar kos-nya yang kini sepi. Lelaki dengan tanpa sehelai benang pun yang menutupi tubuh bagian atasnya itu melirik sebentar kearah Attara yang juga sama terjaganya, namun posisinya gadis itu membelakangi Doyoung.
Tangan kurus namun berotot milik lelaki itu rasanya ingin terulur untuk mengusap lembut punggung gadis di sebelahnya, namun tertahan. Tangan kirinya digunakan untuk membantali kepalanya, sementara tangan satunya terhenti di udara; seperti ragu-ragu.
Berbeda dengan Attara, yang sekarang pikirannya kosong. Memang, sih, hubungan mereka berdua sekarang sudah tidak seburuk sebelumnya, tetapi juga tidak lebih baik. Entah apa yang ada di pikiran mereka berdua sampai akhirnya memutuskan untuk menjadi seperti ini. Sebatas teman tetapi dengan keuntungan-keuntungan lainnya.
Friends with benefits. Attara rasanya ingin menertawai dirinya sendiri.
Tetapi keduanya sama-sama tahu dan menerapkan hal ini dalam pikiran mereka; tidak ada yang benar-benar tahu apa yang sebenarnya ada di pikiran mereka sendiri.
Jam analog milik Doyoung memperlihatkan angka 4:22, dan keduanya tanpa sadar menghela napas di saat yang bersamaan.
"Doy?" panggil Attara pelan dengan suara yang sedikit serak. Lalu gadis itu bisa merasakan adanya gerakan di kasur dan sedetik kemudian lengan hangat Doyoung sudah memeluknya dari belakang.
Gadis itu segera membenarkan posisi tidurnya agar lebih nyaman dan pemuda itu juga langsung menaruh dagunya di pucuk kepala Attara.
Doyoung membiarkan tangan kecil Attara mengusap-usap lengannya pelan, entah apakah Attara ingat saat Doyoung pertama kali memeluknya di dalam mobil. Gadis itu sempat membeku sebentar dan langsung keluar dari mobilnya dengan gestur yang canggung. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang Attara menyukai kehangatan yang menyelimuti ketika Doyoung memeluknya.
Dan dengan posisi seperti itulah akhirnya mereka berdua bisa tidur dengan nyenyak.
===============================
"Tar! Minggu ini ikut nggak?"
Attara yang baru saja masuk ke dalam kelas Yerin dan Hayi yang kebetulan sudah kosong karena sudah selesai matkulnya hanya memiringkan kepalanya sedikit.
"Kemana, tuh?" tanya Attara dan beberapa saat kemudian baru menyadari, "Aaah, itu ya, konser yang ada Padi sama Dewa, ya?"
Yerin mengangguk cepat sambil menyodorkan ponselnya yang sudah terbuka aplikasi e-commerce yang menjual tiket event konser yang dimaksud, "Ikut yuuuk."
Pokoknya singkat cerita akhirnya Attara ikut nonton bareng sama Yerin, Hayi, Joy, dan yang lain-lainnya. Dan maksud dari 'yang lain-lainnya' adalah siapa lagi kalau bukan Doyoung dan teman-temannya. Attara hanya mencelos begitu mengetahui bahwa lelaki itu akan ikut, namun disisi lain juga merasa bodoh.
'Ya emang kenapa kalo dia ikut emangnya lo yang bikin acara?' begitu pikirnya.
Pada hari Minggu-nya, Attara dan teman-temannya sepakat untuk bertemu di apartemen Yerin untuk berangkat bersama menuju venue. Tidak lupa mereka membeli 2 botol anggur sebagai amunisi sebelum menonton konser. Attara yang merasa eneg jika harus meminum itu di mobil hanya bisa mewanti-wanti teman-temannya.
"Geng, kan nanti ada Jack D disana,"
"Ini yang sponsorin aja Orang Tua."
"Duh, pusing gue kalo minumnya di mobil."
"Eh, Yer, jangan banyak-banyak goblok kan lo yang nyetir!"
Tiba-tiba saja Attara merasakan ponselnya bergetar pelan, hanya untuk memperlihatkan notifikasi singkat dari Doyoung.
Doyoung
dmn luAttara langsung pusing, kenapa sih, pakai tanya-tanya segala?! Nanya-nya kaya nggak niat pula.
"Ayiii, kamu hubungin Doyoung deh kayanya dia mau konvoi, batteryku abis." pinta Attara langsung kepada Hayi yang duduk di kursi depan. Sedikit alibi karena males banget rasanya untuk membalas chat Doyoung. Hayi pun mengangguk dan langsung nge-chat Doyoung.
LINE!
Doyoung
barengAduh, Attara merasa malamnya kali ini pasti tidak akan berjalan sebagaimana ekspektasinya. Walaupun pastinya nanti Attara akan lebih banyak bersama teman-teman perempuannya, tetapi tetap saja, tidak menghentikan dirinya untuk berpikir jauh.
Sesampainya disana, setelah perjalanan penuh yang hanya dipenuhi oleh lagu-lagu dari Padi, Dewa, Fourtwnty dan lain-lainnya (kalau kata Joy, supaya hafal pas disananya), mereka memasuki venue yang sudah dipenuhi oleh banyak orang tersebut. Attara sempat berpisah dan menonton salah satu performance dari rapper cewek yang gayanya nyentrik dengan Jeongyeon yang datangnya bersama rombongan Doyoung dan kawan-kawannya.
"Yang lain mana, Tar?" tanya Jeongyeon seraya meminum air mineralnya. Attara hanya menggeleng pelan, padahal dirinya berpisah dengan Yerin dan yang lainnya hanya karena Yerin sibuk bersama pacarnya.
"Au, tadi sih si Yerin sama cowoknya,"
Jeongyeon hanya mengangguk singkat lalu beringsut untuk berbisik di telinga Attara dan mengarahkan ponselnya berisi chat gadis berambut sebahu itu dengan lelaki yang Attara tahu sebagai salah satu troublemaker di angkatan mereka, "Gimana, ya, Tar, ini si Zelo nanyain aku dimana..."
Attara membelalakan kedua matanya, "Loh, aku kira kamu udah nggak berhubungan sama dia lagi???"
Keduanya malah sibuk sesi curhat sambil berjalan kearah stage dimana Jamrud sedang perform. Seperti yang sudah dikira, hampir seluruh penontonnya laki-laki dan hampir semuanya sudah mabuk gara-gara minuman dari salah satu sponsor yang sudah disebutkan oleh Attara diatas.
"Yeon, kita bakal keinjek-injek nggak ya..." gumam Attara pelan begitu melihat crowd yang melompat-lompat di depannya. Jeongyeon melihat salah satu orang yang sangat familiar, maka dari itu ia segera berjalan cepat melewati beberapa orang dan menepuk pelan punggung orang itu.
Oh, Ten. Dan Jun, Hanbin, Youngjae.
Berarti...
30 menit kita disini
Tanpa suara
Dan aku resah
Harus menunggu lama...
Kata darimuAttara yang sekarang berdiri di belakang Jeongyeon dan Ten tiba-tiba merasakan dua lengan kurus yang melingkar di pundaknya.
Dan dari aroma tubuhnya dan wangi parfumnya, Attara tahu betul itu siapa.
"Hai,"
Kedua lengan itu langsung memeluk pundak kecil Attara seperti sudah seharusnya. Gadis itu memberikan sedikit respon canggung karena tidak biasanya lelaki itu melakukan kontak fisik di depan banyak orang.
Tetapi, untuk yang kesekian kalinya,
Attara tidak menolak.
Mungkin butuh kursus
Merangkai kata
Untuk bicara
Dan aku benci
Harus jujur padamu
Tentang semua iniJam dinding pun tertawa
Karna kuhanya diam dan
Membisu
Ingin kumaki
Diriku sendiri, yang tak
Berkutik di depanmuAda yang lain
Disenyummu
Yang membuat lidahku
Gugup tak bergerak
Ada pelangi
Di bola matamu
Dan memaksa diri
Tuk bilang
Aku sayang padamu...=====================================
![](https://img.wattpad.com/cover/170988774-288-k936255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
( 2 ) TASTE.
Fanfictionpain(causer)killer. (sequel to TOUCH.) © 2018 charliesletter