TENANG TENANG
Akan selalu ada epilog.
Lagipula kan Doyoung belum ketemu Attara secara langsung pas Attara Kun pacaran ;;;
Here you go!
=
=
=
========================================================
"Selamat, sayang." ujar Kun dengan senyum manisnya itu kepada Attara yang baru saja keluar dari auditorium, lengkap dengan toga. Melihat Attara yang hari itu terlihat cantik dengan balutan kebaya dress warna lembut selutut dan make-up senada, rasanya pemuda itu ingin memeluk gadisnya seharian.
Tetapi yang pemuda itu dengar malah pekikan Attara, "IH SAYANG KAMU GANTENG BANGET," begitu melihat Kun memakai suits berwarna biru gelap dengan aksen garis-garis tipis, seakan-akan lupa oleh kedua orang tua dan adiknya yang berdiri di belakangnya.
Kun memberikan buket bunga tulip kuning sesuai request Attara yang langsung diterima gadis itu sambil cekikikan.
Setelah puas berfoto-foto, keluarga Attara pamit duluan, meninggalkan gadis itu dan Kun untuk menghabiskan waktu bersama teman-teman seangkatannya dan melihat persembahan yang dibawakan oleh para anggota BEM periode baru.
Entah kenapa tiba-tiba hati Attara mencelos. Gadis itu teringat beberapa waktu lalu ketika ia baru saja menjadi anggota BEM, mengikuti pengabdian masyarakat, developing feelings to-
"Bang! Selamat, ya!"
Attara menoleh ke asal suara yang ia yakini suara adiknya; Jeno, dan mendapati pemuda itu sedang menyalami pemuda lain yang sedikit lebih tinggi. Walaupun pada sisi ini Attara hanya bisa melihat punggung pemuda itu, Attara tahu betul itu siapa.
Doyoung.
Shit, sudah berapa lama mereka tidak bertemu?
Kun menyadari Attara yang mendadak bengong dan mengikuti pandangan gadis itu yang terarah ke adiknya dan pemuda lain di depannya.
"Kamu mau ke temen kamu?" tanya Kun pelan, sedikit mengagetkan Attara dari lamunannya. Gadis itu menggaruk belakang telinganya dengan satu jari lalu menggeleng. Setelah itu Kun tidak bertanya lagi.
Salah satu hal yang Attara suka dari Kun, pacarnya itu tidak akan bertanya lagi jika Attara sudah bilang tidak.
Attara lalu menghela napas, hendak mengajak Kun pergi dari situ setelah menerima buket-buket lainnya dari teman-temannya, kalau saja Jeno tidak memanggilnya tiba-tiba.
"Eh! Atta Halilintar! Sini dulu!"
Iya, cuma Jeno yang manggil Attara dengan panggilan Atta Halilintar. That jerk.
"Apa, sih!" Jujur Attara jadi males nengok ke Jeno karena sekarang Kun lagi ketawa ngakak mendengar nama panggilan Attara tadi.
Jeno pun berlari kecil menghampiri Attara, aneh juga padahal kan tadinya Attara yang disuruh datengin adiknya.
Gadis itu lebih terkejut lagi begitu Jeno memberikan sebuket-- bukan bunga, melainkan cokelat, biskuit, dan snack bar lainnya dalam bentuk buket ke tangan Attara.
Jeno memperhatikan raut wajah kakaknya yang mulai menunjukkan ekspresi terharu, "Gausah geer, ini bukan dari gua."
Attara langsung mencibir begitu mendengar Jeno berkata seperti itu, dan sebelum gadis itu sempat bertanya siapa pemberi buket ini, orang yang tidak diduga-duga datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
( 2 ) TASTE.
أدب الهواةpain(causer)killer. (sequel to TOUCH.) © 2018 charliesletter