003

5.9K 887 57
                                    

Tidak ada lagi yang bisa membedakan kali ini, apakah Attara dan Doyoung hanya diliputi nafsu, atau mereka memang didasari oleh perasaan-perasaan yang tersisa.

Setelah mereka berdua 'berbaikan' beberapa bulan lalu, yang dikiranya situasi akan menjadi normal seperti biasa, tetapi ternyata tidak untuk mereka.

Tidak ada yang tahu siapa yang salah kali ini, karena keduanya tahu benar bahwa mereka sama-sama menginginkannya.

Tetapi ada waktunya, things got even messier than it already has. Ada waktunya, Attara tidak sepasrah dan selembut biasanya. Ada waktunya pula, Doyoung tidak menjadi pasif dan merasa bahwa dirinya lebih dominan.

Masih ingat Attara dan emosi tingginya ketika sudah mabuk?

Jeongyeon menelpon Doyoung dari ponsel Attara karena gadis itu sudah menghabiskan beberapa botol Captain Morgan dan sekarang sudah terkapar di sofa salah satu club di bilangan ibu kota. Sebenarnya Doyoung sedang berada di tempat yang sama, tetapi di parkiran. Maklum, yang mengadakan acara tersebut ya nggak jauh-jauh dari Jun dan Hoshi, 2 orang yang nggak pernah absen jajan setiap minggunya.

"Ayo pulang." gumam Doyoung kepada Attara yang sudah setengah sadar dengan suara yang berat dan terkesan kasar. Mendengar Doyoung dengan intonasi seperti itu plus lengannya sekarang ditarik, emosi gadis itu langsung naik ke ubun-ubun.

"Why don't you just go home with that Momo bitch?"

Wrong timing, Attara. Wrong timing.

Jeongyeon, Yerin, Hayi, dan Doyoung semuanya terkejut mendengar Attara berbicara seperti itu. Ketiga perempuan itu langsung paham apa yang terjadi dan memutuskan untuk tidak ikut campur.

Salah Doyoung juga, sih. Sudah tau di tempat seperti itu.

Bukan-bukan, ini salah minuman mereka.

Wajah Doyoung langsung mengeras, dicengkeramnya lengan Attara lebih keras dan tentu saja gadis itu sudah terlalu mabuk untuk merasakan sakitnya. Ditariknya gadis itu sampai hampir terjungkal dan langsung menyeretnya ke dalam mobil Brio hitamnya.

Kalian bisa bilang seperti, Attara, kan bukan siapa-siapanya Doyoung! atau Attara nggak ada hak untuk marah!

Say it all you want when Doyoung himself didn't make her sit all way down the party when all she wanted to do was only to dance with her friends.

Beberapa jam lalu, sebelum mereka turun dari mobil Doyoung, lelaki itu membuat Attara berjanji bahwa gadis itu tidak boleh kemana-mana selama di dalam club, tentu saja membuat Attara kesal, tapi tetap dilakukan juga. Karena ia berpikir bahwa Doyoung akan melakukan hal yang sama.

Tetapi, yang dilihat oleh gadis itu malah Doyoung yang sibuk berbisnis bersama Momo di dance floor. Walaupun hanya sebatas make out, tetap saja, siapa yang tidak kesal?

Kalau begitu jadinya, daritadi seharusnya ia mengiyakan saja ajakan Kak Yunhyeong untuk minum bareng di table mereka. Mana ada Kak Taeyong dan Kak Johnny juga,  nggak bakal rugi tentunya.

Doyoung mendorong Attara ke kursi penumpang di depan, dan langsung memakaikan gadis itu safety belt, sementara itu ia langsung duduk di tempatnya dan menyalakan mobilnya.

Lelaki itu hendak menjalankan mobilnya kalau saja Attara tidak dengan tiba-tiba melepaskan safety beltnya dan hampir membuka pintu mobil yang lupa dikunci oleh Doyoung.

"Attara!" Doyoung refleks berseru dan gadis itu langsung membeku mendengarnya. Doyoung sigap mengunci seluruh pintu dan kaca mobilnya agar gadis itu tidak lagi-lagi mencoba keluar dari situ.

Kalau sudah begini, mana bisa membawa dia pulang ke rumahnya?

Perjalanan menuju kosan Doyoung hanya dipenuhi oleh kesunyian dari keduanya dan hanya lagu Nothing's Gonna Hurt You Baby milik Cigarettes After Sex yang diputar dengan volume kecil. Sepanjang perjalanan Attara hanya menghadap ke jendela di sampingnya sementara Doyoung fokus menyetir. Keduanya tidak ada yang berbicara sampai setengah jam kemudian mobil Brio hitam itu berhenti di depan teras kos Doyoung.

Kali ini Doyoung memberanikan diri untuk membuka semua kunci mobilnya karena berpikir akan kemana lagi gadis itu jika tidak berakhir di kamarnya? Namun dadanya seketika mencelos ketika setelah keluar dari mobil itu, Attara malah berjalan kearah pagar kosan dan hendak membukanya.

Tanpa sempat menutup pintu mobilnya, Doyoung langsung berlari cepat kearah Attara untuk mencegah gadis yang hanya dibalut sabrina hitam dan high waist jeans tersebut.

"Tar-"

"Gue nggak tau kita ini namanya apa tapi yang jelas gue nggak mau begini lagi."

Doyoung tersentak, Attara menangis.

( 2 )  TASTE.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang