Berdua

1.3K 67 0
                                    

Malam ini Nabhan sudah siap dengan jens hitam panjang dan T-shirt berwarna putih dibalut kemeja merah maroon yang membuatnya terlihat sangat tampan. Nabhan turun dari kamarnya.

"Bunda"teriak Nabhan sambil menuruni tangga.

"Iya kak"sahut Andine yang sedang duduk diruang keluarga.

"Bun,aku pergi dulu ya"

"Mau kemana kamu ganteng banget gini"ucap Andine melihat putra sulungnya sudah rapih.

"Anak bunda kan emang ganteng"ucap Nabhan membanggakan diri.

"Yaudah bun aku pergi dulu"

"Hati-hati ya,jangan sampe malem inget"

"Siapp bun apa sih yang enggak buat bunda"goda Nabhan lalu berlari keluar rumah karena Ayahnya sudah berdiri didepan pintu kamarnya sambil melipat tangannya didada.

Nabhan melajukan motornya menuju rumah Dev. Satpam yang melihat kedatangan Nabhan langsung membukakan gerbangnya.

"Pak didalam ada Mr.Afham?"tanya Nabhan.

"Tidak ada tuan,tuan besar sedang pergi keluar negeri bersama Nyonya dan didalam hanya ada den Arnez dan non Adeeva"ucap Satpam yang hanya diangguki Nabhan. Nabhan memencet bel nya. Arnez membuka pintu rumahnya.

"Ehhh lo Han,ada apa"

"Gue mau ajak Dev jalan"

"Masuk dulu yuk"ucap Arnez mempersilahkan Nabhan masuk. Nabhan duduk disofa.

"Lo mau ajak adek gue kemana?"

"Kemana ajalah kak,kepelaminan juga boleh".candaan Nabhan membuat gelak tawa diantara mereka.

"Wahh lo ngebet bener".

"Ehh kak, Dev nya mana?"

"Lo keatas aja gih samperin,males gue debat sama dia mulu"ucap Arnez.

"Oke kak"sahut Nabhan lalu berjalan menaiki tangga rumah Dev yang begitu besar. Nabhan mencoba membuka knop pintunya dan ternyata tidak terkunci.

Nabhan mengintip kedalam kamar dan melihat Dev sedang mengeringkan rambutnya. Nabhan berjalan mendekatinya.

"Ngapain lo masuk kamar gue"ucap Dev ketus dan berdiri berhadapan dengan Nabhan.

"Husstt mending lo duduk lagi"ucap Nabhan lalu mendudukkan Dev kembali.

"Sini mana alat pengeringnya"ucap Nabhan dan Dev memberikannya.

"Mau ngapain lo"

"Udah diem aja"

Nabhan sedang fokus mengeringkan rambut Dev lalu menyisirnya. Dev yang melihat Nabhan begitu telaten membuatnya terasa senang dan menampilkan senyum tipisnya.

"Finish"ucap Nabhan lalu menampilkan senyumannya.

"Thanks"

"Mau jalan sekarang?"tanya Nabhan. Dev mengangguk dan tersenyum manis,Nabhan yang melihat senyuman itu sangat membuatnya bahagia. Nabhan mengulurkan tangannya dan Dev menerimanya.

Saat ini mereka sedang berada dirumah pohon yang terletak di taman bunga diatas bukit dekat dengan sekolahnya.

"Mau apa kesini?"tanya Dev.

"Mau berduaan sama lo"

"Receh lo"ucap Dev datar.

"Gue ajak lo kesini karena tempat ini sangat indah kalo malam hari"ucap Nabhan yang duduk dipinggir teras rumah pohon.

"Buat gue tempat ini tuh spesial"

"Kenapa?"tanya Dev dengan polosnya tak menyadari kalau sudah ada perubahan pada dirinya.

"Karena disini gue bisa ngerasain bahagia dan nyaman disaat gue lagi banyak masalah dan yang lain ngga ada yang tau tempat ini."ucap Nabhan sambil menatap kedepan melihat gerlipnya lampu ditengah kota.

"Kenapa lo ngasih tau gue?"

"Karena lo spesial"ucap Nabhan yang membuat hati Dev terasa berbeda.

"Hmmm lo kenapa tadi sore cuekin gue,ehh maksud gue lo beda"ucap Dev ragu dan gugup menanyakannya.

"Itu karena lo buat gue cemburu"Ucap Nabhan lalu menatap Dev. Dev menaikkan satu alisnya.

"Karena lo jalan sama Azka".ucap Nabhan biasa. Dev tersenyum,Nabhan melihatnya.

"Lo cantik kalo senyum"ucap Nabhan dan membuat mereka saling pandang.

"Ayo kita pergi". Nabhan berdiri dan turun dari tangga.

"Mau kemana?"

"Kita ke Cafe,gue laper"ucap Nabhan setelah turun dari atas pohon. Nabhan melihat Dev yang masih diatas.

"Lo mau turun atau mau disitu aja"

"Hmm gue takut"ucap Dev yang merasa ketakutan.

"Lo tenang aja gue jagain lo"Nabhan memberikan senyumnya dan Dev mencoba untuk turun.

Saat menginjak tangga ketiga kakinya terpeleset dan Dev kehilangan keseimbangan lalu jatuh. Nabhan langsung menangkapnya ala Bridal style.

"Lo ngga papa"ucap Nabhan yang masih melihat Dev memejamkan mata."Lo aman"lanjutnya.

⭐⭐⭐

"Lo mau makan apa?"tanya Nabhan yang sedang membuka buku menu.

Mereka berdua sudah sampai di Cafe Hareason. Dev hanya menuruti kemauan Nabhan. Dev merasakan hal yang berbeda saat bersama dengan Nabhan namun Dev selalu memungkirinya.

"Dev"panggil Nabhan sambil melambaikan tangannya didepan wajah Dev.

"Ehh ada apa?"

"Lo mau makan apa"

"Burger sama Smoothies aja"

"Oke"

Disana hanya ada keheningan,tidak ada yang  berani membuka pembicaraan karena mereka berdua terlarut dalam pikirannya masing-masing. Ponsel Dev berbunyi.

Daddy is calling

"Ya Dad"

"Kamu sedang dimana sekarang?"suara dari seberang sana.

"Aku diCafe Dad,ada apa?"

"Kamu kasih tau Arnez kalau dia harus datang rapat dikantor besok"

"Kenapa engga Daddy sendiri yang bilang"ucap Dev kesal.

"Arnez tidak bisa dihubungi sayang"

"Oke baiklah bye Dad"Dev mematikan sambungannya.

"Lo kenapa?"tanya Nabhan yang melihat Dev kesal.

"Daddy gue nyebelin"ucapnya datar.

"Ini mas pesanannya"ucap pelayan yang datang membawa pesanannya.

"Ohh thanks"pelayan itu pergi.

⭐⭐⭐⭐

Sweet Caramel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang