Menghilang

1.7K 77 0
                                    

Sudah seharian ini Nabhan belum melihat batang hidung Dev. Entah dia kemana sekarang. Dia sudah mencarinya kemana-mana namun nihil.

Saat kekelasnya Nabhan melihat Mira. Dia berniat untuk bertanya pada Mira saja.

"Mir lo liat Dev ngga?"

"Dev lagi sibuk sama tugasnya"ucap Mira. Nabhan melihat kedalam kelas namun dev tidak ada.

"Lo nyari apa?"tanya Mira melihat kelakuan Nabhan.

"Maksud gue dev lagi sibuk sama tugas osisnya.. Cari aja diruang osis"

Nabhan langsung berlari menuju ruang osis. Mira yang melihatnya begitu jengkel.

"Dasar ga sopan"umpat mira.

Mira langsung masuk kedalam kelas.

Didepan ruang osis Nabhan mengetuk pintunya dan masuk. Dia melihat ada tiga anggota osis yang lagi sibuk mengetik dilaptonya. Mereka melihat kearah Nabhan.

"Ada perlu apa kak?" tanya Nadia.

"Apa ada Dev?"ucap Nabhan.

Ketiga anggota osis itu saling tatap satu sama lain dan mereka serentak menggelengkan kepalanya.

"Ngga ada kak"ucap Nadia dengan raut muka bersalah karena telah berbohong.

Nabhan tak mempercayainya dan dia langsung menuju ke ruangan Dev namun pintunya dikunci. Nabhan mengentuk pintunya berkali-kali namun tak ada jawaban. Mungkin benar ucap mereka. Nabhan kembali dan berjalan menuju pintu keluar. Saat diambang pintu terdengar pintu ruangan dev terbuka dan suaranya begitu jelas.

"Siapa?"ucapnya.

Dev kaget melihat Nabhan ada disini. Dev langsung menutup pintunya lagi. Nabhan berlari dan mengetuk pintunya lagi.

"Dev buka pintunya gue mau ngomong sama lo"

"Dev maafin gue"ucap Nabhan merasa bersalah.

"Dev please buka pintunya"

"Sorry dev gue salah"Ucapnya sambil tetap mengetuk pintunya.

Tak ada jawaban yang diberikan Dev. Ketiga anggota osis yang melihatnya begitu merasa kasihan melihat most wanted sekolah ini memohon kepada ketua osis yang super cuek.

"Kak lebih baik kakak jangan ganggu Dev dulu sekarang"ucap via membuka suara.

"Biarin Dev menyelesaikan semua tugasnya dan biarin Dev tenang kak"ucap bimo.

"Oke thanks" ucap Nabhan memberikan senyuman tipisnya kepada mereka bertiga.

Nabhan langsung keluar dari ruang osis dan berjalan menuju kelasnya. Didalam kelas terlihat ketiga sahabatnya sedang asik bercanda ditempat duduknya. Saat Nabhan masuk dengan muka kusutnya. Mereka bertiga langsung memandangi Nabhan seolah ingin mengetahui jawabannya. Nabhan mengerti yang dimaksud ketiga sahabatnya itu.

"Gue lagi ada masalah"ucap Nabhan. Dan mereka bertiga mengangguk.

"What up broo.. Lo tuh ga pantes galau kaya gini"ucap Billy sambil menatap kearah Nabhan.

"Ngga usah lo pikirin kalo dia nolak lo toh masih banyak yang lain bro"ucap Brian.

"Tenang bro ketampanan kita berempat udah ngelebihin batas jadi ngga perlu takut kalo kita ngga akan dapet cewek"ucap Adam percaya diri.

"Bener tuh jadi lebih baik lo cari yang lain aja" ucap Billy menimpali.

"Sotoy lo pada"ucap Nabhan.

"Sotoy tuh makanan kan"ucap Billy.

"Soto goblok"ucap mereka bertiga serentak sambil menjongklok kepala Billy.

"Ohh sorry sorry"ucap Billy menenangkan temannya itu.

"Guys ke perpus aja yuk"ucap Brian.

"Sekali-kali bolos ngga papa kan"lanjut Brian.

"Kuyy"ucap Adam dan Billy.

"Gimana han lo mau ikut kita ngga.. Mayan kita bisa tiduran disana"ucap Brian. Nabhan mengangguk dan berdiri.

Mereka menuju ke perpus untuk santai-santai.

⭐⭐⭐


Sejak pagi tadi Dev sudah berada diruang osis karena diperintahkan oleh pembina osis untuk membuat surat tugas untuk anggota osis mengikuti Camp seminar di bogor termasuk dirinya.

Dia sudah meminta izin untuk tidak masuk kelas sampai jam pelajaran selesai.

Dev tidak ingin keluar dari ruangannya karena dia tidak ingin bertemu dengan Nabhan. Dev ingin tenang tanpa ada dia.

Saat diruang osis terlihat sudah ada Nadia,Via,dan Bimo. Mereka tersenyum kepada dev. Dev meminta mereka agar tidak memberitahu keberadaannya disini.

"Gue minta sama kalian jangan ngizinin orang masuk keruangan gue apalagi Nabhan"ucap Dev kepada mereka. Mereka bertiga mengangguk.

"Baik Dev" ucap Bimo.

"Thanks"ucap Dev.

Dev langsung masuk kedalam ruangannya dan menguncinya. Didalam Dev mulai menyalakan laptopnya dan mulai mengetik semuanya.

Terdengar ada orang yang sedang mengobrol. Lalu ada yang mengetuk pintu ruangan Dev. Namun Dev menghiraukannya dan tetap melanjutkan mengetik namun orang yang berada diluar tetap mengetuk. Dev mulai terganggu dan berjalan membukakan pintunya.

"Siapa?"ucapnya.

Dev melihatnya terkejut lalu menutup pintunya lagi.

"Dev buka pintunya gue mau ngomong sama lo"

"Dev maafin gue"ucap Nabhan merasa bersalah.

"Dev please buka pintunya"

"Sorry dev gue salah"Ucapnya sambil tetap mengetuk pintunya.

Dev tidak memperdulikan ucapannya. Dia memutuskan untuk melanjutkan tugasnya. Setelah suaranya sudah tidak terdengar lagi Dev merasa tenang. Karena kejadian kemarin membuatnya tidak ingin bertemu dengannya lagi kalau bisa untuk selamanya.

Dev mulai merasa bosan dan dia memutuskan untuk melanjutkan tugasnya diperpus karena menurutnya diperpus bisa lebih tenang mengerjakan tugas nya. Dev keluar dari ruangan dan memberi tahu kalau dia ingin ke perpus.

Dev berjalan melewati koridor dan menuju ke perpus.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sweet Caramel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang