Rapuh

1.2K 50 0
                                    

Selama menjalani ujian semester Dev benar-benar mulai menjauhi Nabhan dan selalu menghindar jika tidak sengaja berpapasan dengannya. Entah apa yang membuat cewek itu kembali membangun tembok es didalam hatinya itu. Karena dia tak ingin jatuh untuk yang kesekian kalinya. Dia terkadang melihat Nabhan berdua bersama Bella membuat hatinya merasa tersayat dan perih. Awalnya gadis itu ingin memberikan kesempatan untuk cowok tampan itu karena dia bilang akan terus berjuang namun yang dia katakan hanyalah omong kosong. Dev kecewa sangat kecewa.

Seperti saat ini. Saat gadis cantik itu menyendiri diruang OSIS sambil membaca buku. Memang hari-harinya kini hanya diisi dengan membaca buku,mendengarkan musik dan menyendiri. Tak ada yang spesial lagi dihidupnya kini. Sudah tiga puluh menit dia berada disana. Dev melihat jam dan sebentar lagi ujian akan dimulai. Gadis itu bangkit dan berjalan keluar sambil membawa ranselnya.

Waktu ujian telah dimulai. Dev mengisi namanya dan kelasnya kemudian membaca soalnya sekilas. Fisika. Dia langsung mengerjakan soal demi soal sampai selesai tanpa membutuhkan bantuan orang lain. Gadis itu sudah menyelesaikan empat puluh soal dalam dua puluh menit saja. Guru tua yang mengawas pun hanya geleng kepala melihat Dev yang sudah bangkit dan menyerahkan lembar jawabannya.

"Adeeva,yakin kamu tidak ingin memeriksanya lagi?"tanya Pak Megi sambil memegang kertasnya.

"Tidak pak,kalau begitu saya permisi. Saya ingin membaca untuk pelajaran selanjutnya"ucap Dev sopan dia beranjak keluar kelas sambil membawa novel kesayangannya. dia tidak membawa buku pelajaran untuk ujian keduanya karena menurutnya pelajaran itu sangat mudah. Bahasa inggris. Ya itu pasti terlihat sangat mudah,bagaimana tidak karena gadis itu pun sudah menguasai banyak bahasa sekaligus.

Dia berjalan menuju rooftop dengan santai sambil menyumpal telinganya. Dia memilih rooftop untuk tempat membacanya. Semilir angin dan keheningan akan membuatnya lebih nyaman berada disana.

Dev tak sengaja melewati kelas Nabhan. Tanpa menoleh sedikitpun dan terus berjalan lurus menuju rooftop. Nabhan sendiri yang sedang menatap pintu merasa terkejut melihat Dev berjalan melewati kelasnya.

"Mau kemana dia?"gumamnya.

Cowok itu kembali menatap lembar jawabannya dan tersenyum karena telah menyelesaikannya.  Dia ingin menyusul gadis itu. Dengan cepat dia mengumpulakan jawabannya dan berjalan keluar kelas mengikuti arah Dev berjalan tadi.

"Rooftop?"gumamnya.

"Ngapain dia kesini"Nabhan bertanya tanya saat melihat Dev berjalan menuju rooftop sekolah.

****

Sudah lima belas menit gadis itu diam membaca novel yang di bawanya dan selama itu pun Dev belum menyadari keberadaan cowok tampan yang memandangnya dari jauh.

Dev menutup novelnya lalu menatap langit biru. Semilir angin menerpa wajah cantik Dev. Dia memejamkan matanya sejenak untuk menghilangkan pikirannya tentang cowok itu. Dev berjalan kepembatas rooftop.

"Andai lo tau,gue merasa kehilangan"

"Rindu,kecewa,amarah kini menjadi satu didalam hati gue. Gue salah mencintai lo"ucap Dev pada diri sendiri. Dia belum menyadari bahwa ada yang mendengarkannya.

"Hiks..kenapa harus dia yang membuat gue sakit"ucapnya sambil terisak.

Nabhan tertegun melihat gadisnya menangis. Dia berjalan perlahan agar tidak diketahui olehnya. Dia ingin sekali mendekap dan membawa tubuh gadis itu kedalam pelukannya. Tapi dia masih ingin mendengarkan ucapannya lagi.

Sweet Caramel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang