Dirumah Sendirian

1.7K 82 1
                                    

Setelah diantarkan oleh Nabhan pulang. Dev dirumah terlihat sangat sepi. Tak ada siapapun dirumahnya. Mungkin saja mereka sebentar lagi pulang pikirnya. Dia memutuskan untuk mengganti bajunya dengan baju rumahan dan menggerai rambut coklat panjangnya. Dev mengambil cemilan di dapur lalu menonton tv di ruang tengah. Dev duduk dengan manis disofa sambil mencari chanel yang bagus.

Dev terus mengganti chanelnya dan akhirnya dia menemukan film kesukaannya yaitu Tom and Jarry. Menurutnya mereka itu begitu menggemaskan. Terkadang mereka berbaikan lalu musuhan.

Dia menonton dengan serius tanpa menyadari kalau disampingnya ada seseorang yang menemaninya dan mengambil cemilannya. Saat Dev ingin mengambil cemilannya namun tidak ada. Dev terkejut ada Nabhan disampingnya.

"Ngapain lo dirumah gue"ucap Dev dengan nada dinginnya.

"Gue mau nemenin lo"ucapnya polos.

"Keluar lo"Dev menyuruh Nabhan keluar dari rumahnya.

"Ngga"ucap Nabhan yang sedang fokus menonton tv sambil memakan cemilan milik Dev.

"Ihhh sini ini makanan gue"ucap Dev kesal sambil mencoba untuk mengambil cemilannya. Nabhan malah menjauhkan cemilannya.

"Ngga boleh" ucap Nabhan yang masih tetap menjauhkan cemilannya.

Saat Dev ingin mengambil cemilannya ternyata kakinya terpeleset karpet dan akhirnya Dev terjatuh diatas tubuh Nabhan. Nabhan yang melihat Dev terjatuh diatasnya begitu terkejut. Menatap mata Dev begitu membuatnya nyaman, mata biru yang dia miliki begitu indah dan dapat menghipnotis semua lelaki yang memandangnya.

Mereka berdua masih dalam posisi yang sama. Dev yang menyadari perbuatannya langsung berdiri dan meninggalkan Nabhan. Dev memutuskan untuk mengambil minuman dingin di dapur. Nabhan yang melihat Dev pergi ke dapur langsung mengikutinya.

Di dapur Dev langsung membuka lemari es nya lalu mengambil jus mangga kesukaannya. Dev duduk di kursi meja makan lalu menenangkan pikirannya.

Tak lama Dev berada di dapur Nabhan sudah berada dibelakangnya.

"Lo mau tetep disini atau nemenin gue nonton tv?"ucap Nabhan yang mengejutkan Dev.

"Astaga ngapain sih lo ngikutin gue terus"ucap Dev mulai kesal.

"Keluar lo dari rumah gue"usir Dev. Namun Nabhan tersenyum melihat kemarahan Dev.

"Lo cantik kalo lagi marah kaya gini"

Dev berdiri dan berniat untuk pergi dari dapur. Namun Nabhan langsung menahan Dev lalu menarik pinggang nya. Dev terkejut melihat kelakuan Nabhan ini.

"Lo mau kemana ms.Faeyza"ucap Nabhan sambil tersenyum menyeringai Dev.

"Lo jangan macem-macem ya"ancam Dev.

"Lo mau gue pergi"ucap Nabhan.

"Ya"

"Lo yakin ngga butuh ini?"ucap Nabhan sambil menunjukan Ponsel yang dipegangnya ditangan.

Dev baru sadar kalau ponselnya ada ditangan Nabhan.

"Kembaliin Ponsel gue"ucap Dev sambil merebut ponsel miliknya.

Nabhan mengangkat tinggi-tinggi agar Dev tidak bisa mengambilnya. Nabhan melihat wajahnya berdekatan dengan wajah Dev.

Dev yang menyadari kalau wajahnya berdekatan dengan wajah Nabhan. Dev langsung melepaskan genggaman Nabhan dipinggangnya lalu berjalan menjauhinya.

Nabhan tersenyum melihat tingkah Dev lalu dia mengejarnya.

"Heii lo mau kemana dev"ucap Nabhan tetap mengikuti Dev sampai ke kamarnya.

"Keluar lo dari rumah gue"ucap Dev menghadap ke Nabhan. Nabhan berdiri didepan pintu kamar Dev.

"Ngga gue mau jagain lo disini"

"Ngga perlu nanti juga kak arnez pulang"ucap Dev yang belum mengetahui kalau kak Arnez sedang diberi tugas oleh Daddy ke Paris.

"Lo belum tau kalo Arnez lagi ke paris?"tanya Nabhan sambil tersenyum miring.

"Whatt Paris?"

"Iya dan gue disini disuruh sama Arnez buat jagain lo"

"Ngga perlu gue bisa sendiri"ucap Dev dingin.

Nabhan tersenyum melihat sikap Dev yang selalu berubah-ubah. Nabhan memiliki ide agar Dev mau menemaninya menonton tv. Nabhan langsung menggendong Dev menuruni tangga.

"Huaaaaa"teriak Dev.

"Nabhan lepasin gue"teriak Dev sambil memukul dada Nabhan.

"Lo mau gue jatuhin"ucap Nabhan sambil menatap Dev. Dev langsung melihat kebawah sungguh mengerikan.

"Ngga mau"ucap Dev langsung menyembunyikan wajahnya di dada bidang Nabhan. Nabhan tersenyum melihat dev seperti ini.

Setelah sampai diruang tengah Nabhan langsung menurunkan Dev diatas sofa.

"Ngapain lo bawa gue kesini"tanya Dev sambil melihat kearah tv.

"Gue mau lo nemenin gue disini"

"Gak"ucap dev lalu bangun dan ingin pergi. Nabhan langsung menarik tangan Dev. Dev terduduk lagi di sofa.

"Astaga Nabhan gue ngantuk"ucap Dev kesal.

Nabhan langsung mengambil bantal sofa lalu meletakkannya dipahanya. Dev tak mengerti apa yang dimaksudnya.

"Sini"ucap Nabhan sambil menepuk bantal yang ada di pahanya.

"Gak mau"tolak Dev sambil membuang muka.

Nabhan langsung menarik kepala Dev kepangkuannya. Dev terkejut.

"Auhhh Nabhan sakit"ucap dev yang sudah terbaring diatas paha Nabhan.

"Udah lo pejamin mata lo"ucap Nabhan sambil fokus mencari chanel yang menarik.

Dev yang baru melihat Nabhan sedekat ini merasa kagum. Ternyata dia dilihat dari dekat sangat tampan. Dev tersenyum sangat tipis.

"Gausah diliatin terus kali"ucap Nabhan tanpa melihat kearah dev.

"Paan sih lo"ucap Dev langsung berbalik menghadap tv.

Nabhan sangat senang karena bisa bersama dengan Dev malam ini.

"Dev apa publik tau kalo lo itu putri mr.Afham?"ucap Nabhan. Dev tidak menjawabnya.

"Dev"

Nabhan melihat Dev ternyata sudah tertidur.

"Cantik"ucap Nabhan melihat paras Dev.

Jam sudah menunjukan pukul 22.00 p.m,namun Dev masih tertidur dipahanya dan Nabhan memutuskan untuk menggendong Dev ke kamarnya.

Dikamar Dev,Nabhan langsung meletakkan Dev diranjangnya. Dev masih tertidur pulas Nabhan putuskan untuk keluar dari kamarnya dan membiarkan Dev tidur. Nabhan kembali ke ruang tengah lalu mengambil ponselnya untuk bermain game. Saat sudah larut malam Nabhan tertidur di sofa. Tidak ada nyamuk satu pun yang berani menggigit seorang pangeran tampan yang sedang tertidur malam ini.

⭐⭐⭐⭐⭐

Sweet Caramel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang