Rumah Pohon

1.5K 59 0
                                    

Sore ini Nabhan dan Dev sedang berada dirumah pohon. Setelah pulang sekolah tadi, Nabhan langsung membawa Dev pergi. Mereka duduk berdampingan di teras rumah pohon sambil memandang indahnya pemandangan dari atas sana. Matahari yang sudah semakin menghilang dan hembusan angin menyejukkan suasana sore ini.

"Dev kamu tau, saat mereka mengetahui siapa kamu. Membuat mereka lebih menghormati kamu" ucap Nabhan. Dev menghembuskan nafas panjangnya.

"Tapi aku ngga butuh itu semua,yang aku mau itu hidup tanpa adanya orang yang memanfaatkan kita hanya karena harta semata".balas Dev menatap Nabhan sangat dalam.

"Alasan kenapa aku engga pernah mau mereka tau siapa aku,karena aku ingin menjadi orang biasa saja dan semua orang menerima aku apa adanya"tuntasnya.

"Itu yang aku suka dari kamu"ucap Nabhan menyela.

"Apa"

"Kamu itu beda,disaat orang lain ingin kaya tapi kamu yang sudah memiliki semuanya ingin menjadi biasa saja".ucap Nabhan yang mengagumi kekasihnya itu. Dev tersenyum melihat Nabhan.

"Mata kamu berwarna biru?"akhirnya Nabhan bertanya,karena sudah lama dia ingin menanyakan perihal itu kepada cewek yang sekarang menjadi kekasihnya itu. Dev mengangguk.

"Berarti kamu spesial dong"kata Nabhan memperlihatkan senyum terbaik nya.

"Biasa aja"Dev terkekeh melihat reaksi cowok tampan disampingnya ini.

Suasana kembali hening,hanya ada suara burung kecil yang berkicau dan hembusan angin yang semakin terasa.

Nabhan menatap Dev yang berada disampingnya itu. Dia mengerutkan dahinya."Kamu capek?"tanya Nabhan melihat kekasihnya terlihat sangat lelah. Dev mengangguk kecil.

"Sini"Nabhan menepuk pundak nya menyuruh Dev untuk bersender. Dev yang ragu menyandarkan kepalanya di bahu Nabhan."Engga usah gengsi lagi,ini kan pacar kamu"lanjutnya. Rumah pohon ini akan menjadi tempat terindah untuk mereka berdua.

"Kamu mau es krim caramel?"ucap Nabhan memawarkannya pada Dev. Dev mengangguk semangat.

"Ayo turun"ucap Nabhan.

⭐⭐⭐

Mereka sudah berada di kedai es krim yang ada di dekat rumah mereka. Mereka duduk didekat jendela yang langsung memperlihatkan jalanan untuk menikmati pemandangan sore ini. Kedai sore ini sudah terlihat sangat ramai. Nabhan yang duduk berhadapan dengan Dev sedari tadi terus menatapnya. Dev yang membalas tatapannya lalu bertanya dengan mengangkat satu alisnya.

"Aku lagi ngawasi cowok yang berani menatap pacar aku ini".ucap Nabhan,Dev melihat sekeliling.

"Mana ada,yang ada tuh cewek cewek natap kamu"ucap Dev menunjuk cewek yang ada dibelakang Nabhan dengan dagunya. Nabhan berpindah tempat duduk disebelah Dev.

"Ngapain kamu disini?"

"Biar mereka tau kalau aku udah punya kamu".Kata Nabhan menampilkan deretan gigi putihnya.Dev tak kuasa menahan senyum nya. Jantungnya kini berpacu sangat cepat.

"Kok lama banget es krim nya"ucap Dev mengganti topik diantara mereka.

Seorang pelayan datang dengan membawa pesanan mereka. Pelayan itu segera pergi setelah mengantarkan nya. Nabhan melirik Dev,cewek yang belum menyadari kalau cowok disampingnya itu tidak berhenti memandangnya.

"Kok kamu suka banget sama karamel?"ucap Nabhan.melihat Dev yang sudah menyedokkan es krim ke mulutnya sendiri.

Dev menatap Nabhan,dia mengerutkan dahi."Karena karamel itu manis"ujarnya menjawab pertanyaan kekasihnya itu.

"Kalo aku mah ngga perlu pake karamel lagi"ucap Nabhan menatap Dev hangat.

"Kenapa?"

"Karena yang manisnya udah ada disamping aku"kata Nabhan melekukkan sudut bibirnya sempurna.

pipi Dev terasa sangat panas. Mungkin saat ini pipi Dev sudah merah seperti tomat,dia mencoba menyembunyikan nya.

Nabhan melihat kekasihnya yang mulai salah tingkah itu. Dia melihat pipi Dev yang memerah. Dia mempunyai ide jail untuk menggoda cewek cantik yang dimilikinya sekarang.

"Dev,apa kamu pesan tomat juga?"tanya Nabhan sambil mengerutkan keningnya lalu menaik turunkan alisnya. Dev menggeleng,melihat Nabhan yang sedang menatapnya.

"Kok ini pipi kamu merah banget"Ternyata Dev ketahuan kalau dia sedang salah tingkah dengan godaan Nabhan. Nabhan terkekeh sambil menunjuk pipi Dev.

"Apaan sih"Ucap Dev yang sok tidak peduli untuk mengatur detak jantungnya yang semakin kencang.

Dev hanya bisa bergumam dalam hati"aku bahagia bersama kamu,Han"Dev tersenyum.

***

Sweet Caramel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang