Kehilangannya

1.4K 55 3
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya. Gadis itu berangkat menuju ke sekolah. Setelah sampai di sekolah dia segera menuju ruang OSIS karena sebentar lagi dia turun jabatan dan harus segera menyelesaikan laporan akhirnya.

Didalam sana sudah ada Sekertaris dan Bendahara OSIS sedang berkutik pada laptopnya masing-masing.

"Pagi"ucap Dev. Kedua orang itu mendongak dan menatapnya.

"Ehh Dev,tumben pagi-pagi udah disini?"ucap Bimo.

"Iya,masih ada yang harus gue selesai in"ucap Dev lalu pamit memasuki ruangannya.

Sudah dua jam gadis itu didalam ruangannya tanpa berniat untuk kembali ke kelasnya. Lagian dia sudah menyuruh Mira untuk mengizinkannya kepada guru didalam kelas. Dia sedang tidak bersemangat untuk belajar meskipun sebentar lagi dia akan mengikuti tes akselerasi. Didalam ruangannya,Dev mendengarkan musik dengan earphone miliknya sambil berkutik dengan layar laptop dihadapannya.

Bel istirahat berbunyi. Gadis itu meregangkan otot-ototnya lalu menutup laptopnya dan melepas earphone nya. Kini dia mulai teringat lagi dengan cowok yang sudah mengisi hatinya. Dev segera menyimpan laptopnya kemudian keluar dari ruang OSIS menuju kelas Nabhan. Dia ingin sekali mengetahui keadaan Nabhan. Siapa tau sekarang Nabhan sudah berangkat. Dengan sedikit berlari dia sudah sampai didepan kelas cowok itu. didalam kelas sudah mulai sepi hanya ada lima cowok yang sedang duduk di satu meja.

"Yan,Nabhan mana?"ucap Dev sudah berdiri dihadapan kelima cowok itu.

"Aline"ucap Daniel. Dev langsung membuang mukanya.

"Yan, jawab pertanyaan gue"ucap Dev meninggikan suaranya.

"Dev,Nabhan masih koma dan belum sadarkan diri"ucap Brian dengan raut sedihnya.

"Iya Dev,kemungkinan dia untuk sadar kecil"tambah Billy.

"Lo semua bohong kan,Nabhan pasti sadar. Dia ngga akan ninggalin gue"ucap Dev sambil memegang kerah baju Billy.

"Aline,udah"ucap Daniel menenangkan sepupunya itu. Dev melepaskan cengkraman itu lalu menatap Daniel tajam.

"Ini semua gara-gara lo,lo udah buat dia koma. Gue benci sama lo"ucap Dev lalu meninggalkan kelas dengan mata yang sudah berair.

Dev melangkahkan kakinya menuju taman belakang sekolah. Entah mengapa ucapan Billy terus terulang di kepala nya. Dev duduk direrumputan. Dia memeluk kakinya yang ditekuk kemudian membenamkan wajahnya disana.

"Enggaa.. Han lo pasti sembuh"teriak Dev sambil terisak.

"Gue ngga mau kehilangan lo"

"Gue sayang sama lo,gue mohon sadar Hannn.."teriaknya lagi.

"Rindu ini semakin menjadi saat lo ngga ada lagi disamping gue,gue nyesel ngga denger penjelasan lo waktu itu"ucapnya.

****

Saat pulang sekolah. Dev menolak untuk pulang bersama kedua sahabat dan sepupunya. Dia memilih mengendarai mobil nya sendiri karena saat ini dia hanya ingin sendiri.Dev melajukan mobilnya menuju perbukitan yang tak jauh dari sekolah. Tujuannya ingin ke rumah pohon. Tak membutuhkan waktu lama gadis itu sudah memarkirkan mobilnya dan turun. Dia melihat sekelilingnya masih sama seperti dulu. Dev berjalan kearah rumah pohon dan dia menaikinya.

Dev melihat keadaannya masih sama seperti dulu saat dirinya dan Nabhan duduk berdua disana menikmati indahnya pemandangan sore hari. Dev mulai mengingat semua kebersamaannya bersama cowok itu.

Dua hari sudah Nabhan tidak ada dan dua hari pula dirinya merasakan kehilangan yang sangat amat dalam. Keluarga dan sahabatnya pun tidak ada yang memberitahukan dimana Nabhan dan bagaimana keadaannya.

Sweet Caramel [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang