WY-6

129 21 0
                                    

happy reading❤️ -kenzie markel

happy reading❤️ -kenzie markel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



........

"besok ga usah sekolah van, masih sakit kan perut kamu? masih merah gitu" rania menggunting perban yang ada di tangannya lalu menutup kulit perut vanilla yang kini sudah berwarna merah dan keunguan itu

Vanilla meringis pedis saat perban itu menyentuh kulitnya

"kamu kan ga suka minuman anget van, apalagi panas, sampe tumpah begini lagi"

vanilla mengusap hidungnya yang sama sekali tidak gatal, itu adalah kebiasaannya saat sedang berbohong, dan ya, kini dia tengah berbohong pada rania tentang dirinya yang disiram teh panas oleh tania disekolah, dan mengatakan pada rania bahwa dia memesan teh panas lalu saat vanilla ingin meminumnya teh panas itu malah tumpah kebajunya

itu semua vanilla lakukan karna dia tidak mau gino serta rania mendatangi sekolah barunya dan mencari dalang dari warna merah yang tercetak jelas di kulit putihnya

"siap nyonya"

rania beranjak dari kasur putrinya lalu membereskan beberapa alat serta salap yang dibelinya saat beberapa jam yang lalu vanilla pulang sambil mengaduh kesakitan dan tentu saja membuat rania khawatir bukan main

"kamu mau makan dibawah atau mama ambilin bawa kekamar kamu?" tanya rania

vanilla mendengus mendengar pertanyaan mamanya itu "perut vanilla cuma kena luka bakar ma bukan abis operasi gede"

"ya kan siapa tau sakit kalau diajak jalan,atau mau mama bopong?" goda rania

"IH MAMAAA!!" rania langsung keluar dari kamar vanilla dengan tawa yang meledak, kini dia tau mengapa putri bungsunya itu sangat senang menjahilinya, ternyata begitu menyenangkan

sementara vanilla yang masih berada didalam kamarnya menghela nafas berat, pemilik nama kenzie itu terus menerus tidak keluar dari fikirannya, padahal vanilla sudah berusaha keras mengusir bayangan si laki laki yang dicapnya brengsek itu

semua perlakuannya membuat vanilla bingung, perlakuan yang terkadang menjatuhkan harga dirinya sampai perlakuan kenzie yang membelanya dikantin, walaupun setelahnya laki laki itu menarik kasar tangannya kearah tempat vanilla menampar pipi putihnya dan mengatakan "gausa besar kepala, gue ngelakuin itu karna gue mau diri gue sendiri yang nyakitin lo,dan sekalian mutusin tu cewe"

untuk yang kesekian kalinya vanilla menghela nafasnya, merutuki pikirannya yang terus memikirkan laki laki itu

suara perutnya menyadarkan vanilla dari isi fikirannya yang dipenuhi oleh laki laki itu dan bergegas turun kebawah yang sudah ada rania sedang mengatur makanan diatas meja, vanilla mengerutkan keningnya saat melihat kursi yang biasa diduduki oleh gino kosong, karna biasanya saat rania sedang mengatur makanan gino sudah duduk manis dengan koran yang ada di tangannya

With YOU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang