WY-9

122 17 0
                                    

Happy reading - dero vernando 😘

 Happy reading - dero vernando 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.........

   Vanilla menangis meraung raung di bawah bantal kepalanya, matanya yang sudah mengeluarkan cairan bening selama 3 jam lebih itu tidak membuatnya lelah, justru vanilla semakin menangis menjadi jadi saat mengingat kejadian itu

Oh jangan lupakan dengan rania dan gino yang sedari tadi menggedor gedor pintu kamarnya dan hanya dijawab karena hormon dimasa datang bulannya sedang berada di mood yang paling buruk, tentu saja kedua pasangan itu tidak sepenuhnya percaya dan khawatir akan keadaan putri mereka, ingin tau apa yang sudah dialami oleh vanilla yang membuat gadis yang jarang menangis itu kini sedang meraung raung didalam kamarnya setelah pulang sekolah

Dan terakhir ponsel vanilla yang penuh dengan notifikasi chat dari cindy, yang semua isinya sama "van lo kenapa?" Dan "van sorry ya" ,
Jika kalian mengira vanilla tidak membalas pesan cindy, beri selamat kepada diri kalian sendiri karna tebakan itu benar, dari 100 pesan lebih yang cindy kirim kepada vanilla, namun tidak satupun yang vanilla balas

Vanilla menghentikan tangisannya seketika didetik itu juga, bukan karena kelelahan atau tidak ingin menangis lagi, namun itu karena teriakan rania yang berada di balik pintu bahwa ada seorang laki laki menunggunya di bawah

bingung, tentu saja vanilla bingung, setaunya dia tidak banyak bahkan kurang dari itu untuk memiliki teman laki laki

"Van, itu dia udah tungguin loh, ganteng van, mama suka" kata rania membuat vanilla mencebik di sela isakannya, ya, sudah hukum alam jika seseorang selesai menangis dengan menjadi jadi di akhiri dengan isakan, honestly, vanilla benci itu

Vanilla langsung turun dari kasur yang berseprai pink polos itu lalu membuka pintunya yang tadi dia kunci

"Astagfirullah vanilla, mama lahirin anak gadis cantik bukan zombie idup gini" rania mengelus dadanya saat melihat keadaan vanilla yang lebih buruk dari zombie itu

Mata merah bengkak, rambut berantakan, hidung merah, pipi yang basah serta beberapa cap bekas tidurnya yang uring uringan

"Siapa ma?" Tanya vanilla dengan suara seraknya, mengabaikan rania yang menatapnya dengan bengong

"Van percaya deh sama mama, kalau kamu ga mau diputusin mending cuci muka sisir rambut dulu deh, ntar mama bilangin sama dia kalau kamu itu lagi mandi" saran rania yang membuat vanilla menatap kesal mamanya itu

Pacar? Jadian aja belom

Vanilla langsung menuruni tangga rumahnya dan hendak keluar sebelum suara gino menyapa indra pendengarannya

"Dia yang udah buat anak papa nangis huh?" Tanya gino dengan kaca mata yang bertengger di tulang hidungnya serta kaki yang disilangkan dan tangan yang memegang sebuah koran

"Apa sih pa, udah vanilla bilang juga karna lagi badmood" jawabnya kesal lalu membuka pintu besar itu

Dan betapa terkejutnya vanilla saat melihat laki laki berhodie hitam serta celana dan sepatu dengan warna yang sama dengan hodienya

With YOU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang