Happy reading - dero vernando 😘
.........Vanilla menangis meraung raung di bawah bantal kepalanya, matanya yang sudah mengeluarkan cairan bening selama 3 jam lebih itu tidak membuatnya lelah, justru vanilla semakin menangis menjadi jadi saat mengingat kejadian itu
Oh jangan lupakan dengan rania dan gino yang sedari tadi menggedor gedor pintu kamarnya dan hanya dijawab karena hormon dimasa datang bulannya sedang berada di mood yang paling buruk, tentu saja kedua pasangan itu tidak sepenuhnya percaya dan khawatir akan keadaan putri mereka, ingin tau apa yang sudah dialami oleh vanilla yang membuat gadis yang jarang menangis itu kini sedang meraung raung didalam kamarnya setelah pulang sekolah
Dan terakhir ponsel vanilla yang penuh dengan notifikasi chat dari cindy, yang semua isinya sama "van lo kenapa?" Dan "van sorry ya" ,
Jika kalian mengira vanilla tidak membalas pesan cindy, beri selamat kepada diri kalian sendiri karna tebakan itu benar, dari 100 pesan lebih yang cindy kirim kepada vanilla, namun tidak satupun yang vanilla balasVanilla menghentikan tangisannya seketika didetik itu juga, bukan karena kelelahan atau tidak ingin menangis lagi, namun itu karena teriakan rania yang berada di balik pintu bahwa ada seorang laki laki menunggunya di bawah
bingung, tentu saja vanilla bingung, setaunya dia tidak banyak bahkan kurang dari itu untuk memiliki teman laki laki
"Van, itu dia udah tungguin loh, ganteng van, mama suka" kata rania membuat vanilla mencebik di sela isakannya, ya, sudah hukum alam jika seseorang selesai menangis dengan menjadi jadi di akhiri dengan isakan, honestly, vanilla benci itu
Vanilla langsung turun dari kasur yang berseprai pink polos itu lalu membuka pintunya yang tadi dia kunci
"Astagfirullah vanilla, mama lahirin anak gadis cantik bukan zombie idup gini" rania mengelus dadanya saat melihat keadaan vanilla yang lebih buruk dari zombie itu
Mata merah bengkak, rambut berantakan, hidung merah, pipi yang basah serta beberapa cap bekas tidurnya yang uring uringan
"Siapa ma?" Tanya vanilla dengan suara seraknya, mengabaikan rania yang menatapnya dengan bengong
"Van percaya deh sama mama, kalau kamu ga mau diputusin mending cuci muka sisir rambut dulu deh, ntar mama bilangin sama dia kalau kamu itu lagi mandi" saran rania yang membuat vanilla menatap kesal mamanya itu
Pacar? Jadian aja belom
Vanilla langsung menuruni tangga rumahnya dan hendak keluar sebelum suara gino menyapa indra pendengarannya
"Dia yang udah buat anak papa nangis huh?" Tanya gino dengan kaca mata yang bertengger di tulang hidungnya serta kaki yang disilangkan dan tangan yang memegang sebuah koran
"Apa sih pa, udah vanilla bilang juga karna lagi badmood" jawabnya kesal lalu membuka pintu besar itu
Dan betapa terkejutnya vanilla saat melihat laki laki berhodie hitam serta celana dan sepatu dengan warna yang sama dengan hodienya
KAMU SEDANG MEMBACA
With YOU!!
Teen FictionSiapa yang tidak mengenali si ketua geng motor KOR di jakarta? Tampang yang mampu membuat kaum hawa tidak sadar meneteskan liur mereka dan kaum adam yang selalu iri dibuatnya, Dia Kenzie Markel dengan segala kekuasaannya di sekolah maupun diluar sek...