WY-13

86 12 0
                                    

Happy reading❤️

......

Vanilla dengan gerakan cepat memasukkan sepotong roti berselai coklat itu kedalam mulutnya, membuat sekitar bibirnya terkena selai dan langsung dibersihkan dengan tisu oleh rania, ibu dari gadis itu benar benar tidak habis pikir dengan sifat anaknya yang satu ini, padahal tadi vanilla sudah bangun dari jam 5 pagi, namun gadis itu memilih untuk menyelesaikan novelnya yang katanya sedikit lagi tamat hingga tidak mengingat waktu, dan inilah yang terjadi sekarang

"Van pelan pelan dong, nanti keselek itu" peringat rania yang sudah lebih dari tiga kali, ingin sekali dia mengomeli putrinya itu, namun sekarang bukanlah waktu yang tepat, gadis kecilnya itu benar benar sudah terlambat sekarang

"Yauda ma vanilla berangkat dulu" gadis itu mengambil tasnya lalu mengambil tangan rania dan menyalami punggung tangan wanita itu

Saat ingin melepas tangannya rania malah menggenggam tangan vanilla
"Eh van pak maman ga ada, pulang kampung anaknya lagi sakit, mau mama antar aja?"

Kesialan apa lagi ini???

"Gausa deh ma, vanilla bawa mobil aja, lagian deket juga kan, vanilla hafal kok jalannya"
Bukannya dia ga mau diantar oleh rania, namun mengingat wanita itu mengendarai mobil yang terbilang 'lambat' lebih baik dia saja yang membawa mobil hari ini

"Van kamu yakin?" Tanya rania sambil menatap lekat kewajah vanilla, dia ingat betul putrinya itu sempat tidak mau mengendarai mobil atau lebih tepatnya trauma karena kejadian 10 tahun yang lalu, walaupun dengan pelan pelan mereka mencoba untuk melepaskan vanilla dari traumanya itu dengan mengajari vanilla berkendara mobil, sebenarnya itu juga permintaan dari vanilla

Vanilla tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan yakin, lagipula jarak rumah dan sekolahnya tidak terlalu jauh

"Bye ma"  vanilla langsung keluar dari rumahnya dan memasuki mobil fiesta ford berwarna putih itu, tanpa mau membuang buang waktu dia langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang lumayan memacu adrenalin

"Deket van, ayo lo bisa" ucapnya sendiri bersamaan dengan sebelah kakinya yang memijak pedal gas semakin dalam

Setelah 10 menit akhirnya vanilla sudah sampai di depan gerbang hitam yang sialnya sudah tertutup rapat

Vanilla memutar stirnya, bukan, dia bukan ingin kembali kerumah, namun untuk memarkirkan mobilnya di depan minimarket yang berada di samping sekolahnya

Lalu setelah itu dia langsung berjalan ke belakang sekolah, berniat untuk memanjat pagar belakang yang tidak bisa diliat oleh siapapun dan gerbangnya yang juga tidak terlalu tinggi

Dengan tekat yang kuat sebelah kakinya mulai memanjat pagar itu hingga akhirnya dua kakinya sampai di tanah yang sedikit basah didalam sekolahnya, Vanilla memuji dirinya sendiri di dalam hati, ini adalah perdana dirinya memanjat pagar sekolah

"Wuahh hebat juga lo" vanilla benar benar terkejut dan langsung memutar tubuhnya kesumber suara lalu mendapati ketua osis sma taruna yang sedang berdiri dengan tangan kanan yang memegang buku dan tangan kiri yang berada didalam kantong celana abu abunya

"Eh" vanilla tampak memikirkan kembali nama cowok itu, demi apapun dia benar benar lupa

"Rangga" ucapnya membantu menjawab pertanyaan yang ada di dalam kepala gadis itu, bukan ceyang, hanya saja vanilla yang tidak terlalu pandai dalam menyembunyikan ekspresinya

Vanilla hanya menampilkan deretan gigi putihnya
"Ga, mau ngehukum gue ya?"

Rangga terkekeh geli melihat wajah vanilla yang sudah memerah
"Kalau iya gimana, lo marah ga sama gue?"

With YOU!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang