Bab 25

1.2K 58 0
                                    

Now playing
This feeling by The Chainsmokers ft. Kelsea Ballerini

Semua murid kelas IPA 3 sangat antusias memperhatikan penjelasan sang guru Bahasa di depan kelas mereka. Pak Bandi sedang sangat khusyuk menerangkan pelajarannya dengan sangat detail agar semua muridnya mengerti apa yang ia kerjakan.

"Oke. Sampai di sini dulu. Kalian punya PR kan?" Tanyanya sambil membuka buku jurnal milik kelas.

"Kok bapak inget sih?" Celetuk Riky seraya mengeluarkan buku tugasnya.

"Ya iyalah. Bapak kan masih muda kaya gini." Jawabnya berkelakar membuat murid muridnya tertawa.

Selagi semua murid di kelas itu tertawa karena candaan pak Bandi itu, Eira malah fokus mencari buku tugasnya. Dia ingat semalam dia sudah mengerjakannya dan tentu sudah ia kemasi bersama buku bukunya yang lain ke dalam tasnya tapi kenapa sekarang benda itu tak ada? Dia mengeluarkan semua isi tasnya, mencarinya dengan agak panik dan terburu buru.

"Lo ngapain sih Ei? Ngambil buku aja sampe dikeluarin semua." Celetuk Kathya yang melihat tingkah Eira.

"Buku tugas gue gak ada Kath, padahal gue inget bener gue udah bawa. Semalem udah gue masukkin sumpah." Kata Eira masih sibuk mencarinya.

"Apa?! Buku tugas lo gak ada?!" Pekik Kathya membuat semua orang dalam kelas itu menoleh padanya.

"Mulut lo itu jangan kaya mercon dong." Ucap Eira penuh dengan penekanan sambil menginjak sepatu Kathya.

"Siapa yang buku tugasnya gak ada?" Tanya Pak Bandi menatap ke arah bangku Eira dan Kathya sama seperti penghuni kelas lainnya.

"Emh-- itu pak, bu-bukunya anu loh.." Jawab Kathya terbata bata, tak tahu harus menjawab apa.

"Eira, buku tugas kamu ada?" Tanya Pak Bandi lagi pada Eira.

"Punya saya ketinggalan pak." Eira menundukkan kepalanya, merasa bersalah dan malu sekaligus hingga tak berani menatap Pak Bandi maupun teman temannya.

"Tumbenan banget punya kamu ketinggalan Ei?" Tanya Pak Bandi lagi menahan amarahnya sebisa mungkin.

"S-saya juga gak tahu pak. Yang saya tahu semalam itu udah saya masukkin ke tas tapi sekarang... Gak ada." Jelasnya.

"Kamu dihukum! Berhubung saya pustakawan juga, kamu dihukum buat menata semua buku yang baru datang! Sekarang!" Bentaknya membuat Eira langsung berdiri dari tempatnya.

"Permisi pak." Pamit Eira lalu berjalan menunduk keluar dari kelasnya menuju perpustakaan.

"Arghh!! Itu buku tugas kemana sih? Jelas jelas udah gue masukkin ke tas, ya masa ilang gitu aja? Masa bisa keluar sendiri? Punya kaki gitu? Arghh! Kalau sampe ada yang ngejahilin gue, udah gue potong potong dia nanti. Liat aja." Dumel Eira sepanjang koridor menuju perpustakaan.

"Eira!!!" Panggil seseorang membuat yang dipanggil langsung membalikkan badannya.

"Lo ngapain di sini?" Tanya orang itu. Orang yang selalu membuat Eira sebal dan kesal, orang yang baru saja membuatnya berterus terang tentang perasaannya kemarin. Siapa lagi kalau bukan Malik? Dia kan spesies langka di dunia.

Dia Milikku [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang