Bab 6

2.7K 161 0
                                    

She~ Zayn Malik

Kelas di ujung koridor itu sedang sangat sibuk sekarang. Hampir semua muri muridnya berkeliaran ke sana sini mencari jawaban untuk soal kimianya yang berjumlah 50 buah itu. Bahkan, Jessie sampai keluar kelas mencari jawaban di kelas lain karena mayoritas, banyak yang belum menyelesaikan soal kimia itu di kelasnya.

Kathya menyunggingkan senyum lebarnya saat melihat sosok Eira tengah berdiri di ambang pintu kelas.

"Eiraaaaaaa!!!!" Teriak Kathya sambil merentangkan kedua tangannya seolah akan berpelukan.

Eira hanya mendengus kesal saat mendapati perlakuan Kathya itu yang membuat banyak murid lainnya di kelasnya itu menatap ke arahnya juga. Mereka semua memandanginya dengan tatapan yang sulit diartikan. Eira hanya mengangkat satu alisnya untuk responnya melihat semua murid yang kini tengah menatapnya itu. Tapi akhirnya dia tahu kenapa semua murid di kelasnya itu menatapnya dengan tatapan seperti itu. Mereka ingin jawaban kimia miliknya. Itu sudah pasti.

"Iya iya.. Gue bagi jawaban kimia gue." Ucapnya sambil melangkah menuju bangkunya.

"Wahhh Eira baik dehh paling mengerti keadaan temen temennya." Celetuk Joy

"Gue do'a in ya Ei, lo jadian sama Malik!" Tambah Saras yang langsung membuat Eira membalikkan badannya dan menatap tajam mata Saras seperti siswi lainnya.

"E--eh.. iya iya maaf, maaf. Gak lagi lagi." Ucap Saras canggung sambil mengusap tengkuknya karena takut mendapat tatapan tajam dari berpasang pasang mata.

"Kathya." Panggil Eira di kala ia tengah mengeluarkan buku tugas kimianya.

"Apa?"

"Kenapa lo bagi nomor gue ke Malik?" Tanya Eira dengan penuh penekanan di setiap katanya.

"I--itu Ei, Maliknya yang maksa banget soalnya. Jadi, g--gue gak bisa nolak. Maaf ya.." Jawab Kathya tersendat sendat karena takut Eira akan memberikan respon negatif terhadap jawabannya.

"Cuma maksa?!" Ulang Eira menatap Kathya dengan tatapan tak percayanya.

"Iya." Jawab Kathya pelan.

"Kath. Malik itu bukan singa, bukan malaikan maut, ngapain lo takut sama dia? Lo cewek, gak seharusnya lo lemah di hadapan cowok." Ucap Eira mencoba menasihati Kathya.

"Iya, Ei. Gue minta maaf, gue gak akan ngulangin lagi. Janji." Kata Kathya sambil menunjukkan jari kelingkingnya.

"Iya gue percaya."

"Woyyy!! Kalian mau sampe kapan ngobrol berdua?! Bentar lagi masuk ntar kita semua skakmat kalo gurunya masuk!!" Tegur Raffy, si ketua kelas menyadarkan Eira dan Kathya yang sedari tadi tengah mengobrol.

"Dasar geledek lo Raff! Main nyamber" seenaknya gitu.. Gue juga ngerti kali!"Jawab Eira ketus sambil bangkit dari bangkunya lalu pergi duduk di bangku milik Viona yang terletak di sebelah pintu masuk kelas.

"Ehh gue di sini dong.. Mana bisa liat jawabannya."

"Ah ribet lo Van!"

"Ranya! Lo geser dikit napa sih? Badan gue yang mulus nan langsing ini kecempet tau!"

"Mulus nan langsing tapi montok nan gendut buat apa?"

Dia Milikku [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang