Bab 19

1.4K 71 1
                                    

Now playing
For you (Liam Payne
Ft. Rita Ora)

'Everything i do only for you Ei.'
-Malik

***

Eira sontak mendongakkan kepalanya bersamaan dengan Alvaro ketika mereka sama sama mendengar deheman dari seseorang di depan pintu rumah Eira. Eira sendiri agak terperanjat kaget saat melihat kedatangan Malik yang tiba tiba ke rumahnya. Dia takut, kedatangan Malik itu justru perusak suasana yang sudah membaik antara persahabatannya dengan Alvaro. Dia tak ingin mengulangi kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya. Eira tidak ingin Alvaro mengabaikannya lagi karena Malik.

"Lo ngapain ke sini?" Tanya Eira setengah jutek dengan tatapan yang sengaja ia buat seangkuh mungkin.

"Ngapelin elo. Tadi gue chat tapi WA lo off, ya jadi gue samperin aja ke rumah lo." Jawab Malik enteng sembari menyenderkan tubuhnya pada dinding di sekitar pintu rumah Eira.

"Hp gue batlow." Jelas Eira seadanya lalu kembali menatap bukunya untuk mengerjakan soal soalnya lagi.

"Lagi belajar?" Tanya Malik masih tetap di tempatnya. Memperhatikan Eira yang tengah serius mencoba rumus rumus fisika untuk memecahkan semua soalnya.

"Lagi ngestalking Zayn Malik! Udah tau lagi belajar pake nanya lagi." Ketus Eira tak menggubris kehadiran Malik.

"Oh gitu." Respon Malik datar.

Bagai teringat sesuatu, sontak Eira mendongakkan kepalanya, mengalihkan perhatiannya dari soal soal fisikanya menjadikan perhatiannya terarah pada Malik. Cowok itu masih setia menyenderkan tubuhnya pada dinding di sekitar pintu rumahnya dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya dan memandang Eira dengan kedua matanya yang menatapnya dengan tatapannya yang meneduhkan.

"Ngapain di situ? Ayo masuk! Ntar kena angin malam." Perintah Eira lalu beralih pada soal fisikanya lagi.

"Makasih perhatiannya. Duh, seneng banget deh gue dikasih perhatian kaya gini segala dari lo Ei." Ucap Malik sambil melangkah masuk ke dalam ruang tamu Eira dengan nada bangga yang terselip di perkataannya membuat Alvaro menoleh seketika ke arahnya namun hanya sekilas saja.

"Gak usah ge-er! Gue nyuruh lo masuk biar lo tetep bisa ngejagain gue dan ngelindungin gue dari Stella itu. Siapa tahu dia macem macem, kan udah ada lo yang janji bakal selalu ngejagain gue." Cicit Eira tanpa sadar yang kelepasan saat mencoba memecahkan soal fisika nomor 15 nya itu yang lumayan rumit.

Baik Malik maupun Alvaro, sama sama diam mematung di tempatnya. Mereka sama sekali tak menyangka seorang Eira yang notabenenya selalu membenci Malik melontarkan perkataan panjang lebarnya seperti tadi. Alvaro diam mematung di tempatnya karena merasa sakit dan cemburu saat mendengar perkataan itu tapi Malik justru sangat senang ketika mendengar Eira mengucapkan kata seperti tadi. Itu adalah kejadian di luar dugaan Malik dan Alvaro.

"Eira. Lo barusan kan tadi yang bilang kalo lo mau dijagain dan dilindungin sama gue?" Tanya Malik dengan binar penuh harap di matanya.

Eira mendongakkan kepalanya. Menatap Malik yang menampilkan senyum lebarnya dan Alvaro yang menundukkan kepalanya menyembunyikan perasaan cemburunya itu.

'Lo bego apa gimana sih Ei? Kok bisa kelepasan kaya tadi? Mana ada Alvaro lagi. Duh! Dasar lo bego Ei! EIRA BEGO!' Batin Eira menjerit di dalam hatinya. Merutuki kesalahan omongannya itu.

Dia Milikku [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang