Bab 3

3.8K 180 21
                                    

Girls like you Marron five

    Bel pulang menggegerkan semua kelas termasuk kelas Eira. Bu Vina, guru bahasa Indonesia pun langsung keluar setelah mengucapkan salam dan memberi PR. Selalu saja seperti itu, pulang awal tapi banyak PR. Makanya banyak murid yang tidak suka padanya.

     Eira bergegas mengemasi semua barang barangnya. Memasukkan bukunya satu per satu ke dalam tas nya seperti murid yang lainnya. Dia menolehkan kepalanya saat Kathya memanggilnya untuk berbicara padanya.

"Ei!" Panggil Kathya membuat Eira menolehkan kepalanya dan menghentikkan aktivitas mengemasinya sesaat.

"Apa Kath?"

"Lo gak merasa bersalah sama Malik gegara kejadian tadi di kantin?" Tanyanya membuat Eira mengubah posisi duduknya menghadap Kathya sepenuhnya.

"Merasa bersalah kenapa?" Balik tanya Eira sambil menaikkan satu alisnya.

"Ck. Lo gimana sih? Lo gak sadar? Kalo tadi Malik gak dateng buat nolongin elo, lo mungkin udah bersusah payah ngebersihin seragamnya si kakak kelas tadi." Jawab Kathya di sertai decakan di awal jawabannya.

"Terus gue harus apa?" Tanya Eira polos.

"Eira.. Jadi cewek gak peka banget sih? Minta maaf kek atau bilang makasih sama Malik gitu."
Ucap Kathya sudah mulai sebal.

"Minta maaf? Makasih? Buat apa? Gue malah ngerasa dia itu cowok paling nyebelin yang pernah gue temui. Mana mungkin gue minta maaf atau bilang makasih sama cowok nyebelin kaya Malik?" Tolak Eira tegas sambil kembali mengemasi buku bukunya yang tadi sempat tertunda.

"Kok lo jadi beda sih?"

"Beda kenapa? Gue tetep Eira yang dulu. Elo nya aja yang ngerasain hal konyol itu kali."

"Gak. Lo emang beda. Setahu gue Eira itu selalu bilang makasih atau minta maaf kalau ada orang baik yang udah coba nolongin dia. Tapi sekarang? Lo beda." Kata Kathya membuat Eira terdiam setelah mengemasi semua barang barangnya.

"Gue tau, hati lo itu lembut kok. Minta maaf kek sama Malik. Hargain usahanya dikit." Lanjut Kathya tapi Eira masih tetap diam. Dia hanya meranselkan tasnya saja di kedua pundaknya lalu menatap Kathya dengan ragu.

***

   Kelas IPS 3 baru saja keluar dari kelasnya. Biasa.. Mereka akan pulang terlambat jika guru bahasa mereka selalu mengoceh bagai burung tanpa inti atau makna yang penting. Bedanya, guru itu sukar memberi PR entah apa alasannya.

      Semua murid kelas IPS 3 pun berebut keluar kelas setelah beberapa saatnya si guru bahasa itu keluar dari kelas yang baru saja diajarnya. Eira sudah berdiri menunggu di depan pintu kelas itu dari 5 menit yang lalu. Dia akhirnya menyetujui saran Kathya untuk mengucapkan maaf pada Malik yang memang berasal dari kelas IPS 3.

   Tak lama kemudian, sosok Malik pun muncul bersamaan dengan gerombolan murid lainnya tapi baru saja Eira akan menyapa cowok itu, tiba tiba kaki besar milik Malik malah menginjak kaki kanannya membuat mulutnya bungkam lagi. Sontak, Eira pun mulai mengeluarkan umpatannya seperti biasa karena terlalu kesal apalagi Malik hanya melaluinya begitu saja tanpa meminta maaf. Niatnya untuk meminta maaf tiba tiba hilang menguap karena perlakuan Malik barusan. Kathya yang melihat kejadian itu dari kejauhan pun hanya bisa menepuk jidatnya karena dia pasti yakin Eira akan berubah pikiran.

Dia Milikku [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang