Bab 39

1.4K 55 0
                                    

Now playing
Illegal by BTS

Malik meletakkan pulpennya. Meluruskan lengan kanannya lalu menjadikannya sebagai bantalnya di atas meja. Matanya mulai ia pejamkan, tak peduli Eira masih di sampingnya dengan titik fokus yang masih tinggi.

Sudah hampir satu setengah jam yang lalu Malik menemani Eira belajar. Pacarnya itu sibuk sekali mempelajari materi bahasa Inggrisnya. Dia bilang dia harus menyalip nilai Bandi yang satu tingkat lebih tinggi darinya.

Eira bilang, nilai ulangan harian bahasa Inggrisnya yang terakhir adalah 98 sedangkan Bandi 98,5. Hanya selisih 5 saja Eira mati matian belajar sampai satu setengah jam.

Malik sampai lelah melihat cewek itu terus terusan membola balik lembaran buku tebalnya sekaligus dengan kamusnya.

Dia sendiri sudah menghabiskan banyak waktu di sana. Dari mulai membaca komik, bermain game onlinenya sampai berteriak tidak jelas dan mendapat amukan dari Eira sampai dia yang berani mengganggu Eira. Dan untuk kesekian kalinya, Malik mendapat caci maki lagi dari cewek di sampingnya itu.

"Ei," panggil Malik lemas. Masih pada posisinya, dia memainkan jari telunjuknya di atas meja. Membelakangi Eira.

"Hm?" Respon Eira sambil membuka halaman berikutnya.

"Pacar lo yang sebenernya tuh gue apa buku buku itu sih?" Tanyanya sedikit merajuk.

"Gak usah di imut imutin gitu deh. Amit amit tau gak?" Sahut Eira membuat Malik mendengus. "Kalo gue pinter kan enak. Gampang cari kerja, ngumpulin duitnya juga gampang."

"Emang ngumpulin duit buat apaan? Biaya pernikahan sama biaya hidup lo mah udah pasti gue yang tanggung. Lo cukup di rumah dan ngurusin gue aja." Kata Malik kepedean.

"Ck. Apasih? Gue ngumpulin duit buat liburan kali, nonton konser gitu."

"Itu juga. Liburan kan termasuk honey moon jadi gue juga yang nanggung."

"Terserah." Eira mengibaskan tangan kanannya. Matanya masih fokus membaca materi di bukunya walaupun konsentrasinya sudah agak buyar karena Malik. "Lagian gue pinter juga buat masa depan gue. Bersakit sakit dahulu bersenang senang kemudian."

"Lo juga kan udah seneng sekarang sama gue."

"Diem dulu deh. Punya mulut kok nyampah banget." Gertak Eira sambil menutup bukunya kemudian beralih membuka buku yang lainnya.

"Ish, gue kan cuma khawatir sama lo. Kalo lo kecapean gara gara belajar gimana? Ntar sakit siapa yang uring uringan? Siapa yang jagain lo? Gue juga kan. Lebih parah lagi kalau lo sampe amnesia." Malik mengangkat kepalanya dari meja.

"Berlebihan tau gak? Lagian amnesia apanya sih?"

"Ya kaya Sponsbob. Dia amnesia sampe lupa biodatanya gara gara fokus belajar. Ntar kalo lo lupa jati diri lo dan malah ingetnya semua materi itu gimana?" Malik menopang dagunya menggunakan dua tangannya kemudian menatap Eira dari samping.

"Baguslah. Jadi gue lupa lo siapa," Malik mendesis sebal mendengar jawaban itu. Eira menolehkan kepalanya, balas menatap Malik. "Jadi lo nyamain gue sama si kotak kuning itu?" Dia membelalakkan matanya.

"Ha? Y-ya enggak. Itu kan cuma perumpaan doang. Yakali pacar gue disamain sama si bego sponsbob. Enggaklah yang." Malik mengusap rambut Eira.

"Jauh jauh!" Tangan Eira cepat cepat menepis tangan Malik yang hinggap di kepalanya.

"Ck. Kasar amat. KDRT ini mah namanya."

"Bodo."

Sesaat Malik diam. Dia kehabisan kata kata sekaligus topik pembicaraan. Matanya hanya dapat menatap wajah Eira yang sedang membaca bukunya dengan serius.

Dia Milikku [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang