Bab 36

1.3K 47 0
                                    

Now playing
Sorry by Justin Biebier

Hari ini semuanya berakhir. Tak ada lagi jeritan para wartawan yang meminta penjelasan lagi. Tak ada lagi jepretan jepretan kamera wartawan lagi. Tak ada lagi kasus yang melanda hidup Eira lagi. Dan tak ada lagi yang mengganggu kehidupan Eira dan keluarganya. Semuanya telah berakhir karena bantuan Malik. Seorang cowok yang dengan rela menyelesaikan semua masalah yang bukan masalahnya. Begitu menurut Eira. Pada intinya, Eira sangat berterima kasih pada Malik. Dia tak tahu harus membalasanya dengan budi baik apa lagi. Dia sangat sangat sangat berterima kasih pada Malik.

Hari ini, Eira mulai berangkat ke sekolah lagi. Bergaul seperti biasanya dengan murid murid yang lainnya. Rasanya sangat bahagia bisa berkumpul dengan semua teman temannya yang telah lama tak bertemu dan hilang kontak dengannya. Kalian boleh sebut Eira pengecut, karena dia menghilang saat sebuah isu melanda kehidupannya lalu kemudian kembali ke muka umum seolah tidak pernah mengalami kejadian apapun. Tapi, mungkin kalian juga akan melakukan seperti apa yang Eira lakukan jika kalian juga mengalami kasus sepertinya.

Eira sangat bersyukur, walaupun dia sempat terkena isu buruk seperti itu, teman temannya masih tetap ada di sampingnya. Tidak mengucilkannya karena masalah itu. Atau dengan kata lain, teman temannya uitu memang real friends. Itu saja sudah membuat Eira sangat bahagia. Dia diterima baik lagi seperti biasanya.

"EIIIRAAAAA!!!" Teriakan Kathya benar benar memekkakan setiap telinga yang mendengarnya termasuk Eira.

"EIRAA! AKHIRNYA LU BALIK JUGA HUAA!!" Kathya masih menjerit sambil berlari menghampiri Eira lalu memeluknya tanpa persetujuan lebih dahulu.

"Gue kangen banget sama lo. Uuuuhhh! Lo kemana aja? Gue khawatir sama lo." Katanya di sela sela pelukannya dengan Eira.

"Apaan sih Kath? Lo gak boleh pelukan sama Eira. Dia milikku. Kalo lo mau cari pelukan, cari orang laen. Hush! Hush! Sana lo pelukan aja sama tuh si Ridho gentong!" Usir Malik sambil melepaskan pelukan Kathya dengan paksa.

"Ck. Sirik aja lo, lagian kan lo udah sering pelukan sama Eira. Gue yang jarang tau!" Decaknya sebal.

"Enak aja. Gue itu lelaki yang bertanggung jawab, gak berani peluk peluk ceweknya Pak Akbar kalo belum sah. Ya nggak Ei?" Tanya Malik melemparkan pertanyaannya pada Eira yang tepat berdiri di sampingnya.

"Halah bullshit lo Mal! Lo pikir gue percaya? Jaman sekarang pacaran gak pernah pelukan? Omong kosong lo mah. Gue tau, lo sama Eira jarang pelukan ya karena Eiranya nolak. Iyakan? Ngaku deh lo!" Tebak Kathya dengan nada seolah mengejek Malik.

"PISO MANA PISO?! ADA YANG BAWA PISO GAK GAN? MAU BUAT BUNUH KATHYA NIH!" Teriak Malik membuat Eira tertawa pelan.

"Lah? Sejak kapan lo jadi psikopat? Segitu depresinya elo gak pernah dipeluk sama Eira sampe jadi psikopat sekarang? Ck ck. Kasihan banget lo." Ledek Kathya lagi.

"Lo adiknya Dilan? Sok pake ngeramal segala tapi salah. Jangan sok tahu deh."

"Udah udah. Berantem ginian mana ada manfaatnya? Unfaedah." Celetuk Eira membuat Malik dan Kathya saling bertatapan tajam lalu membuang pandangannya masing masing.

"Weisss!! Eira udah berangkat lagi. Princessnya kelas udah kambek nih gess! Weh! Bikin vlog baru kuyy sama Eira nih!!" Teriak Daffa yang datang tiba tiba. Jangan heran kenapa Daffa seperti itu. Terlalu berlebihan, ya karena dia itu udah menggalang nama sebagai youtubers ternama di sekolah.

Dia Milikku [COMPLETE✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang