ㅡRumah Sakitㅡ
pt.3"Hai sayang," dia mengacak pucuk kepala kamu, membuat kamu membelalakkan mata tak percaya dengan kedatangannya yang sangat tiba-tiba.
"Kak Arga?! Huaa kakak pulang kok gak bilang-bilang sih??" Kamu langsung menghamburkan pelukan mu dengan kakak laki-laki mu, ya dia sedang kuliah di London karena mendapat beasiswa. Kamu Terisak didalam pelukan kakak mu. "Eh kok nangis sih??" Kamu melepaskan pelukan mu dengan Arga. "Ini pesanan nya," kamu segera meraih dan Arga yang membayar, setelah itu berjalan keluar. "Hey, udah nangis nya. Mau sampai kapan kamu kayak gitu?" Tanya Arga dengan sangat lembut kepada mu.
Sejak kecil, Arga sangat sayang kepada mu. Dia tidak pernah marah kepada mu, apalagi hingga memukul mu sekalipun. Maka dari itu jika ada yang memukul mu, ia yang akan berdiri dihadapan kamu dan menyerang siapa yang sudah seenak jidat nya menyakiti mu. "Kakak kok tambah tinggi aja sih? Perasaan dulu gak tinggi-tinggi amat," kata mu seraya terkekeh, Arga hanya tertawa melihat mu. Kalian menunggu bus tujuan kerumah sakit tempat ibu dirawat, awalnya kamu ingin memberitahu bahwa kakak mu kini sedang berada di Indonesia. Tapi kakak mu melarang karena berniat ingin memberikan kejutan untuk ibu kalian.
Setelah kalian berdua menaiki bus, dari kejauhan Hyunjin memperhatikan semua interaksi kamu dan Arga. "Oh .. udah punya pacar ternyata. Pantas beda," Hyunjin memakai helm nya dan melaju juga ke tujuan yang sama dengan mu.
Di perjalanan bus, kamu banyak bercerita dengan Arga. Selain Arga kakak yang sangat baik, ia juga menjadi pendengar yang baik untuk mu. "Kak, aku lagi suka sama seseorang," dan kamu juga tidak pernah menutupi apa saja rahasia mu, begitu juga dengan Arga yang pernah bercerita ketika kalian menelepon bahwa ia kini memiliki seorang kekasih. Dan ia berjanji akan memberitahu nya ketika Arga pulang ke Indonesia. "Oh iya? Siapa?" Kamu malu-malu. "Nanti aja deh, aku belum siap bilang sama Kakak." Arga menggelengkan kepalanya. "Ya udah gak papa, nanti kalau udah siap kasih tau kakak ya?" Kamu hanya mengangguk, rasanya kamu adi yang paling beruntung memiliki kakak sebaik dan masih banyak lagi yang kamu bangga kan memilikinya.
"Oh iya, katanya kakak mau nunjukkin foto pacarnya? Mana?" Arga hanya tersenyum. "Nanti kamu tau sendiri," kamu hanya mengangguk, tanpa ada firasat yang berbeda pikiran mu tak sampai kesana.
Hyunjin sampai di rumah sakit, ia berjalan menuju lift dengan lemas. Tak ada semangat dan seperti Hyunjin pada biasanya, setelah melihat mu dengan seseorang yang tampak jauh lebih tinggi dari Hyunjin itu membuat ia jadi malas melakukan sesuatu. Ntahlah, ia pun tak mengerti dengan dirinya sendiri. Hyunjin masuk kedalam kamar rawat inap ibunya dan menyapa ibu mu yang sedang menonton televisi, Hyunjin kira kamu dengan 'pacarmu' sudah lebih dahulu sampai. Ternyata tidak.
"Ibu!!" Kamu yang baru saja masuk kedalam kamar langsung menutup mulut mu karena terlalu besar bersuara. Sampai kakak Hyunjin sedikit mengintip melihatnya. "Eh? Maaf kak ..." kakaknya Hyunjin hanya menggelengkan kepalanya. Ternyata ada Hyunjin yang sedang duduk di kursi dan menyandar kan tubuhnya di dinding seraya memainkan ponsel, tampak tak tertarik dengan lingkungan sekitar. Masalahnya, Hyunjin kini duduk diantara ruang ibu mu dan ibunya yang hanya dibatasi dengan gorden. Jadi ketika menoleh kekanan kamu bisa melihat jelas Hyunjin sedang duduk disana, membuat jantung mu bekerja dua kali lipat menjadi cepat. "Arga?!" Ibu mu terkejut dengan kedatangan anak sulungnya. Hyunjin hanya melirik sebentar setelah itu memutar bola matanya malas, untuk tak ada yang menyadari. "Kamu kapan pulang dari London sayang?? Maaf ya, kamu pulang Ibu malah sakit begini." Arga menggelengkan kepalanya. "Enggak Ibu, makanya Ibu harus jaga kesehatan biar terus sehat," Arga tersenyum kepada Ibunya.
Tiba-tiba kakaknya Hyunjin berjalan keruangan Ibu mu, Hyunjin hanya melihat sampai ia terkejut. "Arga? Hai, akhirnya kamu pulang juga sayang," kamu dan Hyunjin langsung saling tatap, dan melihat kedua kakak kalian. "A-apa??" Wajah kamu dan Hyunjin sama terkejut nya dan kalian juga serempak mengatakan hal yang sama. "Oh iya Ibu, ini dia pacar Arga. Namanya Hwang Bieun,"
Ibu mu terkejut begitu juga dengan ibunya Hyunjin, ibunya Hyunjin langsung membuka gorden dan melihat anak gadisnya dengan Arga. "Loh Bi??" Bieun menghampiri Ibunya dan memeluknya. "Ibu maafkan Bieun, sebenarnya Bieun hanya ingin memberikan kejutan untuk kalian semua. Bieun dan Arga juga sudah membicarakan ini," Bieun melirik Arga dan ia hanya tersenyum.
Kamu dan Hyunjin masih saja diam tak tau mau melakukan apa, pikiran kalian sama-sana lambat. "(y/n), katanya mau tau kan siapa pacar kakak? Ya ini dia, kamu hanya diam dan memandangi kakak yang selama ini sangat perhatian dengan ibu mu ternyata dia adalah pacar kakak mu sendiri.
"Hyunjin! Bengong aja heh, kalah ganteng ya? Kalah tinggi juga kayak nya wkkak, tuh dia. Katanya waktu itu mau tau kan?" Image Hyunjin sebagai lelaki tampan hilang begitu saja karena wajahnya yang melongo melihat Bieun dan Arga terus secara bergantian.
"Padahal awal rencana kami ..." ibu Hyunjin menganggantung kan katanya. Kamu melihat ibu Hyunjin menunggu kata-kata selanjutnya nya. Begitu juga dengan Hyunjin. "Malah rencana awal kami mau menjodoh kan Hyunjin dengan (y/n), tetapi karena Arga dan Bieun pacaran ..." ibu mu menatap mu, dan kamu semakin tidak mengerti dengan kondisi yang .... ah, kamu sendiri susah mengerti nya. "Apa?" Hyunjin berkata dengan suara rendahnya.
"Ah ... benarkah ibu?" Tanya mu tak percaya, ibu mu hanya mengangguk sebagai jawaban, dan kembali melihat Hyunjin yang kini juga sedang melihat mu. Bieun juga sama terkejut nya, karena waktu itu mungkin ia sedang kuliah dan tidak mengetahui perbincangan orang tuanya. "Lebih baik Kak Arga dan Kak Bieun saja yang menikah, kenapa harus aku dan Hyunjin?" Tanya kamu dengan suara sedikit bergetar dan kamu berusaha keras menutupinya.
"Lagian Hyunjin dan (y/n) tidak memiliki rasa satu sama lain Bu, jadi rencana ibu bisa di ubah kan?" Jawab Hyunjin dengan nada yang sulit diartikan. "Ya sudah, kalau begitu. Nak Arga berniat ingin serius dengan anak saya?" Tanya ibu Hyunjin seraya berdiri disamping beliau. "Saya siap Bu," ucap Arga mantap. Lagi, lagi, dan lagi kamu melempar pandang kepada Hyunjin cukup lama. Kamu dan Hyunjin sama-sama menyiratkan pandangan yang berbeda.
ㅡRumah Sakitㅡ
pt.3Tahun ini, bulan ini, minggu ini, tanggal ini, hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, juga. Aku akan berusaha melupakan dia bagaimana pun caranya, karena rasa cinta ku yang salah untuknya. Kamu hanya bisa tersenyum agar tampak turut bahagia atas berita baik ini.
Cinta mu, buka untukku Hwang Hyunjin. Terima kasih sudah pernah hinggap di hati ku walau sangat sebentar.
||
Dan cinta mu juga bukan untukku (y/n). Terima kasih sudah pernah membuat ku menyukai mu walau baru saja menjadi benih.Gue baru sadar, ternyata selama ini gue suka sama dia. Dan itu baru tumbuh, dan ... ah tak seharusnya rasa ini ada. Aku harus mengubur ya dalam-dalam agar tidak akan ada yang dapat menggali nya. Hyunjin ikut tersenyum melihat mu dan setelah itu kalian bersikap seperti biasa tanpa ada rasa apapun yang mati-matian kalian tutup bersama.
\\
Fiuh ... akhirnya ini cerita rumah sakit selesai:'D semoga suka yAy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup Baby! [ on hold ]
FanficSlice of life lika-liku kehidupan, kisah yang akan terwujud dalam cerita yang sering kalian impikan. Let's imagine your dream! Collab ✍🏻 @cloudspinkeu ㅡ @recehreceh ㅡ @baekvocado ©jaeminstwilight 2018