Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅡI'm Notㅡ
Gue keluar dari kamar, udah rapi pakai kemeja dan celana sedikit longgar. Rambut di kepang satu, buku paket yang dikasih ibu, yang pasti nya kepercayaan diri gue semakin meningkat. Bersamaan dengan Kak Seungwoo juga baru keluar dari kamar langsung melotot lihat gue, kaget nya sampai mundur terus hampir aja jatoh. "Ih kakak ..."
Kak Seungwoo berdehem. "Tumben banget kamu rapi pagi-pagi gini? Mau ke kampus?" Gue geleng sambil senyum.
"Mau ke sekolah." Kak Seungwoo semakin menukik alisnya bingung, hadeh kirain udah pada tau.
"Oh mau ngambil ijazah?"
Gue menepuk dahi. "Ijazah udah lama banget kali diambil, Zaya mau ke Cames ngajar disana." Ucap gue semangat.
Ternyata jawaban gue belum membuat Kak Seungwoo menghilangkan gelombang di dahi nya. "Mau ngajar apa? Lo kan anak HI?"
"Ngajar bahasa Inggris kakak sayang ... buat apa sih bahasa Inggris Zaya kalau nggak dibagi-bagikan ilmu nya sama anak SMA?"
Tiba-tiba Kak Seungwoo megang dahi gue. "Ih Zaya nggak sakit tau! Sehat!"
"Ibu yang minta?"
Gue ngangguk. "Iya, tapi kaya nya bakal seru. Dari pada Zaya diem aja dirumah nunggu wisuda? Mending ngajar, lumayan kan duit nya juga dapet." Gue nyengir, Kak Seungwoo ketawa terus ngelus kepala gue.
Selesai sarapan bersama, kami semua pergi. Ayah menyuruh gue untuk membawa mobil aja, dengan alasan berbahaya kalau naik motor. Padahal setiap hari pulang pergi ke sekolah ibu naik motor, begitu pun gue juga pulang pergi ke kampus naik motor. Cuma ayah sama Kak Seungwoo yang pakai mobil. Dulu ayah pergi ke kantor naik mobil, Kak Seungwoo ke kampus juga naik mobil. Cuma aku sana ibu doang yang kemana-mana pakai motor. Kebalik? Nggak juga, gue seneng aja sih mau naik motor atau mobil gue terima apa yang dikasih aja.
"Nanti kamu ikut ibu dulu ke kantor guru ya." Gue mengangguk paham seraya menancap gas berjalan terlebih dahulu dari mobil ayah dan Kak Seungwoo.
Sampai disekolah, udah ramai banget sama siswa-siswi yang baru datang. Memarkir kan mobil di halaman belakang sekolah, gue turun dan berjalan di belakang ibu. "Udah banyak perubahan ya sekarang Bu?" Gue melihat sekeliling yang banyak sekali ditanami pohon-pohon, membuat nya jadi rindang. Nggak ketika gue masih SMA pohon masih kecil-kecil, jadi ya untuk berteduh pun nggak bakal mempan. Pertumbuhannya juga nggak sama rata, ada yang bisa nutup gue dari sinar matahari, bahkan ada malah gue yang melindungi si pohon dari matahari karena gue lebih tinggi.
Sudah masuk di gedung utama berisi kelas 1-3 SMA, bener-bener ramai. Gue jadi kangen masa-masa SMA dulu, gue menoleh ke kiri. Ada bangku disana, gue tersenyum. Dulu gue sering banget nongki bareng temen-temen sambil makan es campur yang gue beli didepan sekolah. Mengalihkan atensi gue mendongakkan kepala melihat lantai paling atas, ada rooftop yang sebenarnya tidak layak di sebut rooftop juga. Disitu tempat gue sering cabut, dulu gue yang paling rajin nyapu rooftop nya kotor karena debu. Kendati juga gue sering bolos mata pelajaran, jadi ada untungnya juga kan? Hahaha, itu pemikiran bodoh gue waktu SMA.