—No Longer—"Kakak .... aku takut .... huaaa!!" Kamu menangis ketakutan, semakin mengeratkan genganggaman mu pada lengannya. "Jangan takut ya? Kakak disini terus sama kamu." suara kakak mu tak kalah bergetar hebat, ia mati-matian menahan agar air matanya tidak keluar. Supaya kamu juga berhenti menangis.
Kamu, dan kakak mu. Di sekap.
Kalian di culik. Singkat ceritanya, kamu menunggu kakak mu datang menjemput di depan gerbang. Sudah hampir dua jam kamu menunggunya hingga sekolah mu sepi, kamu menoleh. Dari arah kiri sekitar 10 meter, kamu yakin itu adalah mobil pribadi kakak mu. Kamu berjalan mendekat torotoar dengan senang, saat mobil hitam itu berhenti. Kamu di kejutkan dengan orang-orang berjubah biru tua keluar dari mobil langsung menutup mulut mu dengan kain—gelap.
Dan kamu bangun sudah disini bersama kakak laki-laki mu, kamu tidak tau apa-apa. Begitu juga dengan kakak mu, ia mengatakan hal yang sama ketika kalian diam-diam berbicara.
Tiba-tiba saja pintu tua itu di buka dengan cara kasar, seseorang itu membuka paksa penutup mata kakak mu, dan kamu tiba-tiba di tarik oleh mereka. "KAKAK!!!" Kamu menangis lagi, kakak mu hanya bisa terdiam. Kaku seakan fungsi organ dalam tubuhnya berhenti detik itu juga.
Melihat potongan-potongan badan orang yang berserakan dilantai, kamu masih nangis meraung-raung berusaha melepaskan diri dari kawanan 'mereka'. "Apa perlu adik cantik mu ini melihat nya juga???" Kakak mu melebarkan matanya. "Jangan! Tolong jangan buka penutup matanya! Biar aku saja yang melihat semua ini!!! Tolong ..." kamu bisa mendengar kakak mu menangis.
"Kakak ada apa?!!" Isakan kakak mu semakin terdengar, ya kamu tidak tau apa-apa.
Dengan sisa tenaganya melihat semua potongan badan yang terlihat nyata itu, ia mengesot karena tangan dan kakinya yang diikat. Mendekat ke bagian kepala yang matanya melotot seakan mau keluar, ternyata ini semua yang dilemparkan oleh orang gila ini kepada kamu dan kakak mu. Ia tidak kuat—karena itu adalah penggalan kepala Ayah dan Ibunya. Bau amis menyeruak ke seluruh sudut ruangan, tak bisa di pungkiri lagi membuat kepala kakak mu semakin pusing melihatnya. Belum lagi suara tangisan mu yang membuat ia hampir gila.
Bruk!
Itu adalah suara yang terakhir kamu dengar, sebelum sirine mobil polisi mendekat ke gudang tua nan mengerikan itu.
—No Longer—
9 years ago.
09.16 PM
"(y/n) bukan itu, salah cord. Seharusnya di F, bukan C. Coba kamu ulang lagi pakai C, pasti nadanya jadi beda." Kamu mengangguk dan mencoba kembali memetik senar gitar, seperti apa yang diperintahkan oleh guru les mu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cukup Baby! [ on hold ]
FanfictionSlice of life lika-liku kehidupan, kisah yang akan terwujud dalam cerita yang sering kalian impikan. Let's imagine your dream! Collab ✍🏻 @cloudspinkeu ㅡ @recehreceh ㅡ @baekvocado ©jaeminstwilight 2018