Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ㅡI'm Notㅡ pt.1
Gue keluar dari kamar karena bosan rebahan terus dari tadi malem sampe siang, dan tidak melakukan apa-apa selain bermain gawai itu buat mata gue cukup lelah. Udah minus makin nambah ntar minus nya.
Gue lagi sendirian dirumah, kakak laki-laki gue sama ayah lagi di kantor. Iya, kakak gue baru tamat kuliah satu tahun yang lalu, langsung disuruh ayah buat kerja. Nggak langsung diposisi tinggi karena pernah nggak sengaja gue dengar percakapan ayah, kak Seungwoo sama ibu diruang keluarga.
"Untuk mendapatkan posisi meyakinkan itu banyak diincar, karena itu ayah letak kamu di posisi itu sekarang."
"Taㅡ"
"Iya ayah tau kamu anak ayah, ayah mau ngajarin kamu bagaimana itu proses dan usaha."
Iya cuma segitu aja yang gue inget, ibu juga kerja. Jadi guru Kimia di SMA Cahaya Semesta, gue alumni disana genap empat tahun yang lalu. Kangen juga gue sama masa-masa SMA dulu, gue hobi nya ketawa mulu, belajar malas, sering bolos, apalagi keburukan gue itu udah banyak banget deh pokoknya. Sampai guru BK aja udah males banget lihat gue bulak-balik masuk kesana. Tapi cuma berlaku waktu gue kelas sepuluh, sejak ibu, ayah, marahin gue. Ibu yang malu karena jadi guru disana tapi perilaku anak nya nggak bener, ntahlah mungkin gue pada fase menuju dewasa. Bahkan kak Seungwoo yang orang nya murah senyum, ramah, kalem, nggak pemarah aja baru sekali dalam seumur hidup gue lihat dia wajah nya datar dan dengan nada bicara yang rada ketus buat gue takut setengah mati.
Setelah kejadian itu, gue memutuskan untuk benar-benar berubah. Karena ketika mau naik kelas sebelas gue baru terpikir, kalau gue bandel emang gue mau jadi apa nanti? Terlambat memang, dari pada tidak sama sekali? Walaupun kala itu waktu gue hanya tersisa dua tahun kurang menuju kuliah, tapi gue berusaha semaksimal mungkin mengubah semua nya. Sedikit sulit awalnya, tapi gue berusaha supaya bisa konsisten dengan keputusan gue dengan segala percobaan yang banyak menuju kebaikan memang tidak mudah. Mulai dari hal-hal mendasar, seperti kalau bangun kesekolah tidak lagi harus dipercikkan air sama ayahㅡbeneran ini gue memang susah banget buat dibangunin kalau udah tidur kaya orang matiㅡnggak lagi ibu yang datang ke kamar bawa panci di pukul-pukul pakai sendok biar gue bangun karena berisik, dan tidak lagi dibangunkan sama kak Seungwoo yang lembut tapi buat gue merasa bersalah. Ngerjakan pr sendiri, kalau bingung tanya sama kak Seungwoo. Belajar setiap hari mau ada ulang atau tidak. Tidak hanya itu, gue juga diajarin masak sama ibu. Dengan percobaan pertama gue bikin nasi goreng yang berakhir gosong terus nggak ada yang makan, gue mau nangis aja waktu itu. Akhirnya dengan mata yang berkaca-kacaㅡgue beneran mau nangisㅡgue ambil nasi goreng nya terus masukin ke piring dan gue makan sambil lesehan dilantai dapur, mana sesegukan sampai nggak sadar ternyata kak Seungwoo merhatikan gue masak dari tadi kala nya.
Gue inget banget! Kak Seungwoo nyamperin gue sambil senyum terus nyuruh gue duduk di meja makan, gue awalnya nggak mau terus dia jongkok didepan gue yang bikin gue makin mewek tapi masih sambil ngunyah nasi goreng gosong gue yang nggak enak banget. Terus kak Seungwoo bilang gini sama gue.