✨Rumah Sakit. ㅡpt.1

105 16 1
                                    

ㅡRumah Sakitㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Rumah Sakit

"Halo Ibu? Aku sudah pulang sekolah, ini lagi nunggu bus di halte. Aku akan segera kesana, tunggu aku ya?" Kamu mematikan sambungan telepon dengan Ibu kamu, kamu tersenyum sambil memegang kantung plastik berisi makanan yang tadi sempat kamu beli. Selang beberapa menit kemudian, bus tujuan kamu sudah berhenti tepat kini berada dihadapan. Tanpa berfikir panjang, kamu segera naik dan mengambil tempat duduk.

Lalu-lalang kendaraan ketika sore hari jauh tiga kali lebih padat, macet, asap kendaraan yang memenuhi lingkup udara, dan bunyi klakson dimana-mana selalu menyapa indra pendengaran dan penglihatan. Tak bisa dipungkiri pikir kamu didepan sana pasti ada suatu kecelakaan yang menyebabkan kendaraan roda delapan ini berhenti total tanpa bergerak sedikit pun. Kamu membaca sebuah novel kesukaan kamu, sambil menikmati lagu yang bersenandung di telinga.

Setengah jam perjalanan, akhirnya kamu sampai dirumah sakit yang sangat besar itu dan masuk kedalam lift menuju lantai 3. "Ibu ... (y/n) pulang." Kamu menghampiri kasur Ibu kamu mencium pipi yang sedikit tirus karena kelelahan akibat terlalu forsir bekerja. "Anak Ibu yang cantik, gimana tadi di sekolah?" kamu duduk di kursi seraya membuka plastik berisi bubur hangat. "Ya ... seperti biasa, tapi (y/n) kurang fokus tadi belajar." Kamu menyuapkan Ibu mu. "Kenapa sayang?"

"(y/n) kepikiran Ibu terus, makanya Ibu jangan memaksa kan diri. (y/n) sedih lihat Ibu pakai infus gitu." Ibu mu hanya tersenyum, kamu kembali menyuap kan dengan perlahan. Kalian asyik mengobrol seputaran banyak hal. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamar tersebut dan membukanya, karena terhalang oleh bilik dinding kamu tidak melihat siapa dia dan kamu juga berfikir bahwa itu mungkin perawat yang akan memeriksa tekanan darah ibu mu dan menyuntik kan obat kedalam infus. Ternyata bukan, seseorang yang masih menggunakan seragam sekolahnya memasuki ruangan sebelah. Kamu hanya menoleh sebentar memastikan siapa yang masuk, setelah itu kamu tidak terlalu memperhatikannya dan kembali fokus menyuap kan sang Ibu.

Rumah Sakit

8. 16 PM

Malamnya, Ibu mu sudah tertidur setelah memakan obat. Ini masih jam delapan malam, dan kamu belum mengantuk sama sekali. Akhirnya kamu memilih untuk memainkan ponsel mu sambil berbaring dibawah lantai yang sudah dibentang karpet kecil. Kamu menyangga kepala dengan tangan, dan saat kamu memutar badan kearah kanan, dari bawah terlihat seseorang yang kamu pastikan ialah yang masuk ke ruangan sore tadi. Melakukan hal yang sama dengan mu—baring sambil memainkan ponsel, dengan kaca mata bulatnya dan rambut yang terkesan acak-acakan.

"Ganteng ya ternyata." Tanpa kamu sadari, kamu berkata seperti itu. Kamu buru-buru menutup mulut dan memutar balik badan mu ke kiri, berharap semoga dia tak mendengar. Fyi, satu ruangan tersebut berisi dua orang pasien didalamnya. Ada kamar VIP, hanya saja Ibu tak sanggup membayar terlalu mahal. Kamu membalikkan badan sekali lagi, ternyata dia sudah tertidur. Dan tanpa kamu sadari kamu memejamkan mata mu dan tertidur

Cukup Baby! [ on hold ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang