Happy Reading~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mata itu berkaca-kaca.
Wajah itu berubah muram dan manik itu menatap kecewa pada sosok dihadapannya saat ini.
Srett!
Tangan itu disentak kuat begitu saja.
Membuat tangan lain yang semula menggenggam tangan itu erat, terlepas begitu saja.
Lagi mata sipit itu menatap tajam mata sipit yang tak kalah tajam dari nya.
"Jika kau memang tidak nyaman dengan keberadaan ku disini kau tinggal mengatakan nya." Ujar Soonyoung dengan nada suara yang meninggi.
"Aku akan pergi dari sini. Tak perlu menyuruhku untuk kembali kerumah ku!"
Pemuda Kwon itu benar-benar tidak suka dengan cara Jihoon yang mengusir nya dan menyuruhnya untuk kembali kerumah.
Sedangkan Jihoon nampak menggelengkan kepalanya.
Bukan itu maksud dari ucapan nya.
Kenapa Soonyoung malah menyimpulkan nya berbeda dari yang ingin ia sampaikan?
"Bukan itu maksudku, Soonyoung." Ujar Jihoon dengan nada melembut.
"Lalu apa? Jika kau memang terganggu cukup katakan saja!" Bentak Pemuda Kwon itu.
Jihoon melunakkan wajahnya dan menghela nafas pelan.
Menatap Soonyoung yang kini nampak sangat marah padanya.
"Aku tidak mengusirmu, aku hanya mengatakan agar kau pulang. Kau tidak bisa berlarut-larut dalam masalah yang sedang kau hadapi saat ini." Jelas Jihoon.
Soonyoung yang mendengar itu jelas mengerutkan keningnya.
"Apa Hyunbin menghubungimu? Apa ayahku yang memintamu untuk menyuruhku kembali?"
Jihoon menggelengkan kepala nya.
Tangannya mencoba meraih tangan lentik Soonyoung namun di tolak dari sang empunya.
"Tidak. Tidak ada yang menyuruhku sama sekali."
"Lalu kenapa kau berkata seperti itu jika memang tidak ada yang mengatakan apapun padamu." Soonyoung memasang wajah datar nya.
Pemuda Kwon itu masih merasa tak terima dengan apa yang dilakukan Jihoon padanya sebelumnya.
"Dengar..." Jihoon bersuara.
Pemuda kelahiran Juni itu menatap Jihoon dengan intens.
Membuka lebar telinga nya untuk mendengar apa yang akan Jihoon katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance [HoonSoon]
De TodoKetika cinta datang dan menyentuh sosok dingin nan angkuh itu, maka ia mencoba menepis rasa yang ada. Mencoba untuk tidak memulai dan tidak mengharapkan kata Cinta itu hadir dalam hidup nya. Tapi semua harus berubah ketika sosok lain datang menggang...